Tujuh Masjid Besar Bukti Sejarah Kejayaan Islam Di Masa Rasulullah saw.
Thursday, September 8, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (Katagori posting Aneka).
Pembaca budiman, bimbingan dan ridhaNya semoga selalu menyertai kita semua. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam kali ini menyajikan materi yang tidak seperti biasa karena posting kali ini adalah mencatat tidak kurang dari tujuh masjid yang memiliki sejarah besar pada masa Rasulullah saw. masih hidup.
Makkah dan Madinah (Yasrib sebelum dinamakan Madinah) sebagai dua kota suci di dunia secara teritorial masuk wilayah yang sekarang bernama Arab Saudi. Sebagai wilayah tempat muncul dan berseminya agama Islam, dan juga tempat kelahiran Nabi Muhammad saw. sudah barang tentu wilayah di jazirah Arab ini memiliki banyak tempat bersejarah, khususnya dalam kaitan perjuangan dan perkembangan syi'ar Islam. Arab Saudi juga banyak dibanjiri jama'ah haji jama'ah umrah yang memadati jalan-jalan di Mekah dan Madinah sepan jang tahun. Dari sekian banyak tempat-tempat bersejarah di sana, pada posting kali ini saya akan menulis sejarah masjid-masjid yang turut menjadi saksi perkembangan Islam di masa Rasulullah saw. Mudah-mudahan dapat menjadi pengetahuan plus memotivasi untuk mengunjungi bagi yang belum pernah berhaji atau umrah, aamiin...
Nama Masjid dan Sejarahnya.
1. Masjid Al-Aqsha, Palestina.
Masjid Al-Aqsha, juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab) Al-Masjid Al-Aqsha (bantuan info), arti harfiyah : "Masjid terjauh" adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini oleh Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan sebutan Bait Suci (Bahasa Ibrani) Har haBa'yit, dan bahasa Inggris Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri. Masjid Al-Aqsha secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Munthaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Makkah ke Al-Aqsha dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Kitab-kitab hadits menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka'bah di dalam Masjid Haram, Makkah, sampai sekarang.
Pengertian Masjid Al-Aqsha pada peristiwa Isra' Mi'raj dalam Al-Qur'an (Surat Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh wilayah Al-Haram Asy-Syarif. Masjid Al-Aqsha pada awalnya adalah rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang khulafaur Rasyidin, tetapi telah dipugar dan dibangun kembali oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi. Setelah gempa bumi tahun 746, masjid ini hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh Khalifah Abbasyiah Al-Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebagian besar Al-Aqsha pada tahun 1033, namun dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Al Azh-Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri sampai sekarang. Dalam berbagai dinasti kekhalifahan Islam telah melakukan penambahan terhadap masjid dan sekitarnya, antara lain pada bagian kubah, fasad, mimbar, menara, dan interior bangunan. Ketika tentara Salib menaklukan Yerusalem pada tahun 1099 Masehi, mereka menggunakan masjid ini sebagai istana gereja, namun fungsi masjid dikembalikan seperti semula setelah Shalahudin merebut kembali kota itu. Renovasi, perbaikan, dan penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para penguasa Ayyubiyah. Mamluk Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam, dan Yordania saat ini. Kota lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Pembakaan Masjid Al-Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi konfrensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan mimbar kuno Shalahudin Al-Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania, meskipun ada pula yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara digunakan di Masjid ini.
2. Masjidil Haram, Makkah.
Masjidil Haram, kadangkala disebut juga dengan Masjid al-Haram ataupun Al-Masjid al-Haram (Arab). Merupakan masjid yang terletak di kota Makkah al Mukharamah yang dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam mengerjakan ibadah shalat Selain di masjid inilah salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam yaitu thawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi non-Muslim tidak diijinkan memasuki kota Makkah ini.
Ka'bah (Arab) merupakan sebuah bangunan yang mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di kota Makkah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi umat Islam. Dan bangunan ini yang menjadi patokan arah kiblat untuk ibadah shalat, bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada tahun 571, Nabi Muhammad keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya Nabi Muhammad saw. kembali ke Mekkah dalam misi membebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah).
Pada masa selanjutnya Mekkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin yang berpusat di Madinah, serta para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah) dan Turki (Usmaniyah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini disatukan di bawah pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayanan bagi kota suci Islam, Mekkah dan Madina.
3. Masjid Nabawi, Madinah.

Masjid Nabawi masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw. setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Makkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah ialah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Shal dan Suhail bin Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dikembangkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya mesjid ini berukuran 50m x 50m, dengan tinggi atap sekitar 3,5m Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para sahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu 'isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami gandum.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi Muhammad saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan mesjidnya, hanya tntu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tmpat orang-orang fakir miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan orang-orang ini dikenal sebagai Ahlussufah atau penghuni teras masjid. Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari kerajaan Sudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m2 pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m2 ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m2 dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk shalat seluas 135.000 m2. Masjid Nabawi kini dapat menampung sekitar 535.000 jama'ah.
Keutamaan Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi dari depan. Makam Nabi saw. terletak di bawah kubah hijau di sebelah kanan.
- Keutamaanya dinyatgakan oleh Nabi saw. sebagaimana diterima dari Jabir r.a. yang artinya : "Satu kali shalat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali shalat di masjid lainnya. (Riwayat Ahmad, dengan sanad yanh sah)
- Diterima dari Anas bin Malik bahwa Nabi saw. bersabda yang artinya : "Barangsiapa melakukan shalat di masjidku sebanyak 40 kali tanpa putus satu kalipun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari api neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan. (Riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
- Dari Sa'id bin Musyaiyab, yang diterimanya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya) : "Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid ; Masjidil Haram, Masjidku, dan Masjidil Aqsha" (Riwayat Bukhari, Muslim dan Adu Dawud)
Berdasarkan hadits-hadits ini maka Kota Madinah dan terutama Masjid Nabawi selalu ramai dikunjungi umat Islam yang tengah melaksanakan ib adah Haji atau Umrah sebagai amal sunnah.
Raudlah
Satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (= taman surga ). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw.
4. Masjid Quba, Madinah.

Zaman dahulu saat dibangun, masjid ini berdiri di atas kebun qurma dengan luas 1200 meter persegi, dan saat ini luas masjid Quba adalah sekitar 5.035 meter persegi. Saat ini masjid ini memiliki 19 pintu dengan 3 pintu utama tempat masuk para jamaah di masjid. Dua pintu dialokasikan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu lainnya sebagai pintu masuk jama'ah perempuan.
Diseberang ruang utama masjid, ada ruang yang dijadikan tempat belajar.
Ketika baginda Nabi saw. dalam perjalanan hijrah ke Madinah, di desa Quba, "Ammar r.a". Ketika Baginda Nabi saw. dalam perjalanan hijrah ke Madinah, di desa Quba, Ammar r.a. mengusulkan, untuk membangun tempat berteduh bagi Baginda Nabi saw. agar dapat beristirahat siang dan mendirikan shalat dngan tenang. Lalu Ammar r.a. mulai mengumpulkan batu-batu dan mendirikan masjid.
Keutamaan Masjid Quba Dalam Qur'an Dan Hadits.
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ
لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن
تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَاللَّـهُ
يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (التوبة ) ١۰٨
"Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih" (QS at-Taubah : 108)
Ketika pembangunan masjid ini selesai Rasulullah saw. shalat selama 20 hari. Selama hidupnya, pria yang dijuluki al-Amin ini selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin dan Kamis. Setelah Rasulullah saw. wafat, para sahabat menjiarahi masjid ini dan melakukan shalat di sana. (HR.Bukhari no.1177, HR. Muslim no. 2478)
Shalat di masjid Quba memiliki keutamaan, menurut hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif r.a. Ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Barangsipa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah. (HR.Tirmidzi no. 298 Ibnu Majah no. 140)
5. Masjid Qiblatain

6. Masjid Al-Ijabah, Madinah

7. Masjid Al-Jin, Makkah.

Demikian kisah Tujuh Masjid Besar Bukti Sejarah Kejayaan Islam di Masa Rasulullah saw. Semoga menambah wawasan keislaman kita dan bermanfaat. Aamiin...
Sumber :
Dirangkum dari berbagai sumber-sumber hadits dan sejarah dan telah diedit.
0 Response to "Tujuh Masjid Besar Bukti Sejarah Kejayaan Islam Di Masa Rasulullah saw."
Post a Comment