SEJARAH AL-QURAN
Saturday, February 20, 2016
Add Comment
SEJARAH AL QUR'AN
a. Arti kata qur'an dan apa yang dimaksud dengan Al-Qur'an
" Qur'an" menurut bahasa berarti "bacaan"
Didalam al qur'an itu sendiri ada pemakaian kata "Qur'an" dalam arti demikian sebagai tersebut dalam ayat 17,18 surat (75) Al Qiyaamah :
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُۥ وَقُرْءَانَهُۥ فَإِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ
Artinya : Sesungguhnya mengumpulkan al qur'an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (dengan lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (karena itu) jika Kami telah membacakannya hendaknya kamu ikuti bacaannya,
Kemudian dipakai kata Qur'an itu untuk Al-Qur'an yang dikenal sekarang ini. Adapun definisi Al-Qur'an ialah : Kalam Allah SWT. yang merupakan mu'jizat yang diurunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw, dan membacanya adalah sebagai ibadat.
.
Dengan definisi ini Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya selain Nabi Muhammad saw. tidak dinamakan Al-Qur'an seperti; Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As. atau Injil yang diturunkan kepada nabi Isa As. Demikian pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang tidak melalui perantara Malaikat Jibril bagi yang membacanya tidak dianggap ibadah, seperti Hadits Qudsi dan tidak pula dinamakan Al-Qur'an.
b. Cara-cara Al-Quran diwahyukan
Nabi Muhammad saw. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan
antarnya :
- Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi saw. tidak ada melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa itu sudah ada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan "Ruhul" kudus mewahyukan kedalam kalbuku (Lihat surat (42) Asy Syuura ayat 51).
- Malaikat menampakkan dirinya kepada nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
- Wahyu datang kepadanya seperti gemercingnya lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh nabi.Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu dimusim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu turung ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit, Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepda Raulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu sekan-akan diserang demam yang berat dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa.
- Malaikat menampakkan dirinya kepada nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan No.2 tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal i ni tersebut dalam Al Qur'an surat (53) An Najm ayat 13 dan 14.
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ
Artinya : Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pad kali yang lain (kedua) ketika ) ia (berada) di sidratulmuntaha.
c. Hikmah diturunkannya Al quran secara berangsur-angsur.
Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari. Hikmah Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur itu ialah :
- Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakannya. Orang akan enggan suruhan dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itun diturunkan sekaligus banyak. Hal ini disebutkan oleh Bukhari dari riwayat Aisyah r.a.
- Diantara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan kemaslahatan. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya al qur'an alquran diturunkan sekaligus.(ini menurut pendapat yang mengatakan adanya nasikh dan mansukh.
- Turunnya suatu ayat sesuai dengan perintiwa-peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan dan lebih berpengaruh di hati.
- Memudahkan penghafalan. Orang-orang musrik yang telah menanyakan mengapa Al Qur'an tidak diturunkan sekaligus,sebagaimana tersebut dalamdalam al qur'qn surat Al furqon surat (25) ayat 32yaitu :
.......... Demikian, dengan (cara) begitu Kami hendak menetapkan hatimu ......."
5. Diantara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu
pendapat atau perbuatan sebagai dikatakan oleh Ibnu 'Abas r.a Hal ini tidak dapat terlaksana
kalau Al Qur'an diturunkan sekaligus.
d. Ayat-ayat Makkiyyah dan ayat-ayat Madaniyah.
Ditinjau dri segi masa turunnya,, maka Al Qur'an ini dibagi dua golongan :
- Ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah atau sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Makkiyah.
- Ayat-ayat diturunkan di Madinah atau sesudah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah.
Perbedaan ayat-ayat Makkiyah dengan ayat-ayat Madaniyah ialah :
- Ayat-ayat Makkiyah pada umumnya pendek-pendek, sedang ayat-ayat Madaniyah panjang-panjang surat Madaniyah yang merupakan 11/30 dari isi Al Qur'an ayat-ayatnya berjumlah 1.456,sedang surat Makkiyah yang merupakan 19/30 dari isi Al qur'an julah ayat-ayatnya 4.780 ayat Juz 28 seluruhnya Madaniyyah kecuali surat (60) Mumtahinah, ayat-ayatnya berjumlah 137 sedang juz 29 ialah Makkiyah kecuali surat (76) Ad-dahr, ayat-ayat berjumlah 431 Surat Al Annfal dn surat Asy Syu'raa masing-masing merupakan setengah juz tetapi yang pertama Madaniyyah dengan bilangan ayat sebanyak 75, sedang yang kedua Makkiyah dengan ayatnya yang berjumlah 227.
- Dalam surat-surat Madaniyyah terdapat perkataan "ya ayyuhaladzina aamanu" dn sedikit sekali terdapat perkataan "ya ayyuhannaas" sedang dalam surat Makkiyah adalah sebaliknya.
- Ayat-ayat Makkiyah pada umumnya mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan. ancaman dan pahala kisah-kisah umat yang terdahulu yang mengandung pengajaran dan budi pekerti Sedang Madaniyyah mengandung hukum-hukum baik yang berhungan dengan hukum adat atau hukum-hukum duniawi, seprti hukum kemasyarakatan hukum ketatanegaraan, hukum perang, hukum internasional hukum atar agama dan lain.lain.
Allah memberi nama KitabNya dengan Al Qur'an yang berarti "baccan" asrti ini dapat kita lihat dalam surat (75) Al Qiyaamah; ayat 17 dan 18 sebagaimana tersebut diatas.
Nama ini dikuatkan oleh ayat-ayat yang terdapat dalam surat (17) Al Israa' ayat 88 surat (2) Al Baqaarah ayat 85 surat (15) Al Hjr ayat 87,surat (20) Shood (21) Al mu'min (22) Fushilat (23) Asy Syuraa An Naml ayat 6, surat (46) Ahqaaf ayat 29 surat (56) Al Waqi'ah ayat 77 surat (59) Al Hasyr ayat 21 dan surat (76) Addahr ayat 23.
Menurut pengertian ayat-ayat di atas Al Qur'an itu dipakai sewbagai nama bagi Kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Selain Al Qur'an Allah juga memberibeberapa nama lain bagi Kitab-Nya seperti ;
- Alkitaab atau Kitaabullah; merupakan synonim dari kata Al Qur'an, Sebagaimana tersebut dalam surat (2) Al Baqaarah ayat 2 yang artinya "Kitab (Al Qur'an ) ini tidak ada keraguannya..... Lihat pula surat (6) Al An'aam ayat 14.
- Al Furqon "Al Furqon" artinya Pembeda ialah yang membedakan yang benar dan yang batil, sebagaimana tersebut dalam surat (25) Al Furqon ayat 1 yang artinya : Maha Agung (Allah) yang telah menurunkan Al Furqon kepada hambanya agar ia menjadi peringatan kepada seluruh alam.
- Adz dzikra artinya : Peringatan sebagaimana yang tersebut dalam surat (15) Alhjr ayat 9 yang artinya : Sesungguhnya kamilah penjaganya. Lihat pula surat (16) Lihat surat 16 An Nahl ayat 44.
Selain dari nama-nama yang empat itu ada lagi beberapa nama bagi Al Quran.
f. Surat- surat dalam Al Qur'an.
Jumlah surat yang terdapat dalam Al Qur'an ada 114 nama-namanya dan batas-batas tiap-tiap surat, susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Rasulullah sendiri (taufiq).
Sebagian dari surat Al Qur'an mempunyai satu nama, dan sebagianyang lain mempunyai lebih dari satu nama, sebagaimana yang akan di terangkan dalam mukadimah tiap-tiap surat.
Suart-surat yang ada dalam Al Qur'an ditinjau dari segi panjang dan pendeknya terbagi atas 4 bagian yaitu :
- ASSAB'UTHIWAAL dimaksudkan, tujuh surat yang panjang , yaitu Al Baqaarah, Ali Imron An Nisa Al An'am, Al Maaidah, dan Yunus.
- AL MIUUN, dimaksudkan surat-surat yang berisi kira-kira seratus ayat lebih, seperti surat Hud, Yusuf, Mu'min dsb.
- AL MATSANI, dimaksudkan surat-surat yang berisi kurang sedikit dari seratus ayat, seperti Al Anfaal, Al Hjr dsb.
- AL MUFASHAL, dimaksudkan surat-surat pendik serti Adh Dhuha, Al Ikhlas, Al Falaq An Naas dsb.
Di dalam Al Qur;an terdapat 29 surat, yang dimualai dengan huruf-huruf hijaaiyyah yaitu pada surat-surat:
, (4)1) Al Baqaarah, (2) Aili Imran, (3) Al a'raaf (4) Yunus, (5) Hud (6) Yusuf, (7) Ar Ra'ad (8) Ibrahim (9) Al Hjr (10) Maryam (11) Thaaha. (12) Asy Syuraa, (13) An Naml (14) Al Qashos (15) Al'Ankabuut (16) Ar Ruum (17) Lukman (18) As Sajdah (19) Yasin, (20) Shaad, (21) Almu'min (22) Fuhshislat (23) Asy Syuuraa, (24) Az Zukhruf (25) Ad Dukhan, (26) Al Jaatsiyah, (27) Al Ahqaaf (28) Qaaf dan (29) Al Qalam (Nuun).
Huruf-huruf hijaiyyah yang terdapat pada permulaan tiap-tiap surat tersebut di atas, dinamakan "Faawaatihushsuwar" artinya pembukaan surat-surat.
Banyak pendapat dikemukakan oleh para ulama Tafsir tentang arti dan maksud huruf-huruf hijaaiyyah itu.
Pembagian Al Qur'anSejak jaman sahabat telah ada pembagian Al Qu'an menjadi 1/2, 1/3, 1/5, 1/7, 1/9 dsb. Tetapi hanya sekedar untuk hafalan dan amalan dalam dalam tiap-tiap sehari semalam atau didalam sholat dan tidak ditulis di dalam Al Qur'an atau di pinggirnya. Barulah pada masa Al Hijjaj bin Yusuf Ats Tsaqaf diadakan penulisan di dalam atau di pinggir Al Qur;an dan ditambah dengan istilah-istrilah baru.
Demiakian sekilas sejarah Al Qur'an.
Semoga menambah wawasan tentang Al qur'an sebagi kitab pedoman hidup umat muslim aamiin.
0 Response to "SEJARAH AL-QURAN"
Post a Comment