ARTI DAN KEUTAMAAN NIAT

Sahabat Islam. : Rasulullah SAW bersabda " Setiap amal bergantung pada niat, dan setiap orang akan memperoleh pahala sesuai dengan niatnya. Maka barang siapa yang berhijjrah dngan niat mencari keuntungan dunia atau untuk mengawini wanita, maka (pahala) hijjrahnya sesuai dengan niatnya. (HR Bukhori)

Hadits ini terjadi ketika Rasulullah SAW berhijjrah ke Yasrib atau Madinah. Saat itu ada orang yang ingin ikut hijjrah namun dengan  niat untuk mengejar/mendapatkan wanita tunangannya. Nama wanita tersebut adalah Ummul Qais. Sehingga pada waktu itu terkenal dengan sebuah hijjrah Ummul Qais atau hijjrah karena ummul Qais.

Niat biasanya biasanya diartikan sebagai getaran hati/batin untuk menentukan jenis ibadah yang kita lakukan. Contoh ; ketika kita melakukan sholat sebelum waktu Ashar ada beberapa kemungkinan yang dilakukan adalah sholat sukrul wudu, sholat tahiyatul Masjid dan Qobbliyah ashar. Setidaknya ada (3) tiga kemungkinan dari salah satu jenis niat itu. . Sementara kalau kita lihat smua gerakan sama bacaannya sama dalam sholatnyapun sama. Namun ada satu yang membedakannya yaitu Niat. Masalah niat adalah masalah yang mendapat perhatian 'Khusus dan serius" dalam kajian Islam

Pembahasan niat di dalam ilmu Fiqh ataupun usul fiqh dan akhlaq mendapat perhatian yang besar. Dalam Fiqh, niat ditempatkan sebagai rukun pertama dari rangkaian ibadah seperti, Zakat, Sholat, Puasa maupun ibadah haji. Salah satu sektor yang menentukan status hukum suatu ibadah atau perbuatan adalah niat.Perkawinan/Nikah, adalah salah satu contoh ; bahwa ia bisa menjadi status wajib, sunnah , bahkan haram, tergantung pada niat nikah itu sendiri.

Begitu pula jika orang menggunakan gelar haji setalah pulang dari Makkah hukumnya bisa Wajib, bisa sunnah, dan bahkan bisa haram.  Tingkatannya sangat tergantung pada niat untuk apa ia memakai gelar haji tersebut. Dalam sudut pandang akhlaq niat dapat diartikan lebih menunjukkan getaran hati/batin yang menentukan kwantitas sebuah amal.

Contoh dalam sholat yang kita lakukan dengan jumlah rakaat yang sama dan pada waktu yang sama dan baccan yang sama tetapi penilaian bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya, tergantung tujuan niat-nya.

Maka tidak lah heran keutamaan sebuah niat sangatlah luar biasa, kita dapat menentukan seberapa iman dan seberapa kualitas yang kita lakukan . Demikian Wallohu Alam Bisawab

Share this post