KHUTHBAH JUM'AH KE-2
Monday, April 4, 2016
Add Comment
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ
MENJADI MUKMIN YANG BAIK
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Hadirin sidang jum'ah yang berbahagia, saya mengajak kepada segenap jama'ah khususnya diri saya sendiri, mari kita senantiasa berusaha menambah ketaqwaan kita kepada Allah, diwaktu siang dan malam selalu tunduk dan patuh melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan larangan-larangannya, sehingga kita benar-benar dalam suasana hidup mendapatkan naungan ridho Allah SWT dan menjadi orang yang beruntung.
Apalagi jika sadar bahwa kita ini wujud daripada sekolompok manusia yang disayangi Allah, sekelompok manusia yang memperoleh martabat yang tinggi dari Allah, sehingga kita disebut sebagai orang yang beriman atau mukmin.
Kaum Muslimin yang dimulyakan Allah.
Dalam kesempatan ini, mari kita merenungkan diri kita masing-masing, betulkah kita ini sudah termasuk orang mukmin yang benar-benar mematuhi dan tunduk terhadap apa saja yang diperintahkan Allah dilaksanakan dengan seabik-baiknya dan apa yang dilarangnya ditinggalkan jauh-jauh sehingga hal ini kita disebut sebagai "Mukmin Sejati".
Sidang jum'ah yang dirahmati Allah,
Di tengah-tengah masyarakat dan dalam pergaulan hidup seharti-hari sering kali kita dengar sebutan orang "Mukmin" Siapakah sebenarnya orang mukmin itu ? Allah SWT, telah memberikan jawabannya, bahwa sebenarnya yang disebut mukmin sejati adalah manusia yang mendapatkan gelar atau derajat dan martabat yang tinggi dari Allah. Orang mukmin sejati ini dapat diketahui melalui adanya beberapa tanda daripada dirinya, antara lain yaitu :
Pertama: Apabila disebut nama Allah, maka orang itu hatinya bergetar yakni bergetar karena sayangnya, cintanya, dan takut akan azabnya apabila kita tidak dapat melaksankan apa-apa yang diperintah dan terlebih amat berat untuk meninggalkan larangan-larangannya. Karena Dia-lah Yang Maha Esa, Maha Kuasa dan Maha memelihara Maha pemberi rizki dan pelindung seluruh makhluknya di alam semesta ini. Dan kita yakin hanya Allah-lah yang paling sempurna di alam ini sampai Alam Baqa'.
Itulah Allah, yang setiap kali disebut namanya, maka bagi mukmin yang sejati menjadikan tergetar hatinya, karena pada hakekatnya Allah adalah hidup, Maha Melihat dan Maha Mendengar, Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam jagat raya ini. Pada yang demikian inilah seorang mukmin sejati akan merasa takut, khawatir kalau-kalau apa yang ia lakukan selama ini ternyata telah melanggar aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan.
Kadua : Apabila dibaca baginya ayat-ayat Al-Quran, maka menjadi bertmbahlah imannya, beratambahlah kepercayaannya kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, bertambah rasa ingatnya kepada Allah, semakin banyak berdzikir kepada-Nya. Hal ini mengingat bahwa Al-Quran bagi mukmin sejati adalah sebagai satu-satunya pedoman hidup, sebagai petunjuk dan penuntun hidup, disamping memegang Al-Hadits. Dari sini maka bagi setiap mukmin sejati pada suatu saat dimana ia berada setiap kali menghadapi persoalan-persoalan hidup, dalam kehidupan sehari-harinya, baik yang berhubungan dengan soal-soal rumah tangga, keluarga, masyarakat dan sebagainya, ia pasti akan kembali kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. sebagai sumber dan pedoman dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Sudah sewajarnya bila setiap mukmin dalam kehidupan sehari-hari membaca Al-Quran dan berusaha memahami artinya lalu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kaum muslimin sidang jum'ah yang dimulyakan Allah,
Rasulullah saw. bersabda :
"Sesungguhnya rumah yang tidak pernah dipergunakan untuk membaca Al-Quran didalamnya, maka sedikit sekali kebaikannya dan banyak kejelekaannya serta penghuni rumah itu sering menemukan kesulitan-kesulitan dalam hidupnya." (HR. Bukhori)
Bagi mukmin sejati bila dirinya mendengar bacaan Al Quran dia merasa senang hatinya dan menikmati bacaan Al-Quran itu, merasa tenteram serta bahagia dalam hidupnya. Bahkan kadang-kadang walaupun dia kurang mengerti dari pada ayat-ayat yang didengarkan itu, tapi dia mengetahui bahwa bacaan itu adalah firman Allah, maka menjadi bertambah imannya. Sebaliknya seorang yang munafiq merasa tidak senang, merasa gatal telinganya, bahkan jika perlu kedua telinganya disumbat denga jari-jarinya untuk menghindarkan bacaan Al-Quran, bahkan hatinya merasa risau, kepala pusing, badan gemetar bila mendengar alunan suara bacaan Al-Quran .
Ketiga : Bagi mukmin sejati, maka di dalam menghadapi arena hidup sehari-hari ia sealau bertawakal kepada Allah, swt. dia tidak pernah menyandarkan hidupnya kepada orang lain, sebab memang ada orang yang didalam hidupnya senantiasa menyandarkan dirinya kepada orang lain, kepada harta, pangkat, dan kedudukannya, akan tetapi sebagai mukmin sejati hanya mempunyai tempat bersandar satu-satunya yaitu Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa , Maha Kuasa atas segalanya. Setiap kali dia mempunyai keinginan dan kemauan serta setiap kali berusaha dari segala perkara yang hendak dicapai, selalu memenuhi anjuran dan tuntunan ajaran-ajaran Al-Quran sebagaimana firmanNya :
"Maka apabila engaku mempunyai keinginan sesuatu (sesudah engkau usahakan sepenuhnya) bertawakallah kamu kepada Tuhan Allah" (Al-Quran)
Ke-empat : Tanda mukmin sejati yang keempat ini, adalah menegakkan sholat yakni bagi seorang yang benar-benar merasa dirinya beriman, pasti sanggup mengerjakan shalat sehari lima waktu yang diwajibkan atas dirinya, bukan yang hanya setahun 2 kali mengerjakan shalatnya, yaitu pada hari Raya Fitri dan Hari Raya Kurban, shalat lima waktu sehari semalam itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan dilakukan di Masjid untuk berjama'ah.
Sabda Rasulullah saw.
" Shalat adalah tiang agama Islam, barang sipa mendrikan sholat maka ia menegakkan agama Islam Dan barangsiapa meninggalkannya kama berarti ia telah merobohkan agama Islam ( HR. Bukhori)
Kelima : Menafkankan sebagian hartanya di jalan Allah. Seperti kita ketahui bahwa agama Islam memperbolehkan bagi pemeluknya untuk memiliki harta sebanyak-banyaknya asalkan pemilikan harta tersebut melalui cara-cara yang halal, Tapi harus diingat bahwa harta benda itu semuanya hanyalah merupakan titipan saja dari Allah, karena itu wajarlah bila sebagiannya didermakan atau dinfakkan di jalan Allah demi tegaknya agama Islam di bumi in, didermakan untuk memberikan pertolongan kepada fakir niski, yatim piatu dan segenap orang yang lemah yang membutuhkannya, disamping untuk keperluan pembanunan kemanusiaan lainnya. Jika harta itu tidak didermakan dijalan Allah, maka harta itu berbalik menjadi malapetaka, lenyap dengan tempo sekejap mata saja, bisa jadi karena ditipu/dicuri atau dilalap api terbakar habis dan sebaginya.
Wahai kaum muslimin, bahwa Allah telah menjamin kepada orang-orang yang cinta mendermakan hartanya demi kepentingan tegaknya agama Islam dan ter-siarnya agama Islam di muka bumi ini, Allah akan mengembalikan harta itu dengan berlipat ganda dan penuh dengan keberkahan.
Demikian beberapa tanda-tanda seseorang yang beriman sejati yakni mukmin yang semakin hari semakin tua dan semakin bertambah umur dekat dengan kematian, dia akan selalu berusaha menambah kepatuhannya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan-laranganNya.
Mari kita berdoa ke hadirat Allah Swt., mudah-mudahan kita selalu dijadikan sebagai mukmin sejati, istiqomah, memenuhi segala perintahnya dan meninggalkan laranganNya. . Aamiin...
0 Response to "KHUTHBAH JUM'AH KE-2"
Post a Comment