KISAH ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR
Tuesday, April 26, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori Kisah)
Pembaca yang setia, kita jumpa lagi masih dalam kajian kisah para shahabat Rasulullah saw. kali ini seorang Gagah berani pembela kaum quraisy penyembah berhala, dia adalah putra seorang shahabat Nabi saw. yang pertama kali masuk Islam beliau adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang begitu yakin atas ajaran Rasullah yang mutlak kebenarannya. Namanya sudah tidak asing di kalangan orang Arab sebab dia adalah pemuda yang kuat yang selalu memertaruhkan jiwanya atas siapa saja yang akan menghancurkan berhala-berhala sebagai sesembahannya "dia adalah : Abdurrahman Bin Abi Bakar. Marilah simak kisahnya di bawah ini :
Pada perang Badar, Abdurrahman bin Abi Bakar, ia tampil dalam barisan penyerang di pihak kaum musyrik. Di Perang Uhud, ia mengepalai pasukan panah yang dipersiapkan Quraisy untuk menghadapai kaum Muslimin. Abdurrahman bin Abi Bakar adalah shababat Nabi swa. yang juga merupakan anak dari Khalifah pertama Abu Bakar dan memiliki adik kandung bernama Aisyah. Tidak seperti keluarga lainnya yang telah lebih dahulu memeluk Islam, Ia memeluk Islam setelah terjadinya Fathu Mkkah. Ia merupakan lukisan nyata tentang kepribadian Arab dengan sega la kedalaman ilmunya. Sementara ayahnya, Abu Bakar As-Shiddik adalah orang yang pertama kali beriman, ia masih tenggelam dalam kekafiran. Ia sosok yang keras Kepala dan kokoh dalam membela berhala-berhala jahilliyah.
Ayahnya Melayani Tantangan Duel
Sebelum kedua pasukan itu bertempur, terlebih dahulu seperti biasa diadakan dule. Aburrahman maju ke depan dan meminta lawan dari pihak Muslin. Maka bangkitlah ayahnya, Abu Bakar AS-Shiddiq siap melayani tantangan anaknya. Namun Rasulullah saw. menahan sahabatnya itu dan menghalanginya melakukan perang tangding melawan ayangnya, dan begitu percaya ia akan kebesaran jiwa dan keluruhan budi sang ayah, ia tidak terpengaruh oleh keislaman Abu Bakar Ash Shiddiq. Ia kokoh membela berhala-berhala Quraisy. Orang-orang seperti ini, tidak buta akan kebenaran, walaupun untuk mencapai hal itu dipeerlukan waktu yang lama.
Dn dmikianlah ketika Abdurrahman memeluk Islam dan kembali kepangkuan agama yang haq, maka bercahayalah wajah Abu Bakar melihat putranya itu ketika menyatakan baiat kepada Rasulullah. Di waktu kafirnya , ia adalah seorang yang Jantan, maka sekarang di waktu Islamnya pun ia tetap jantan. Sejak saat itu, Abdurrahman berusaha sekuat tenaga untuk menyusul ketinggalan-ketinggalannya selama ini, baik di jalan Allah maupun di Jalan Rasulullah saw. dan orang-orang mukmin. Pada masa Rasulullah saw. dan para khalifah sesudah beliau, Abdurrahman tak ketinggalan dalam mengambil bagian dalam peperangan, dan tak pernah berpangku tangan dalam jihad.
Jasanya Bagi Islam
Dalam perang Yamamah yang dikenal itu, jasanya amat besar, keteguhan dan keberaniannya memiliki peran besar dalam merebut kemenangan dari tentara Musailamah Al-Kadzab dan orang-orang yang murtad. Bahkan dialah yang menghabisi riwayat Mahkam bin Thufail, yang menjadi perencana bagi Musailamah. Dengan segala daya dan upaya ia berhasil mengepung benteng pertahanan mereka yang strategis. Di bawah naungan Islam, sifat-sifat utama Abdurrahman bertambah tajam dan lebih menonjol. Kecintaan dan keyakinannya serta kemauan yang teguh untuk mengikuti apa yang dianggapnya haq, dan benar, merupakan sari hidup dan permata kepribadiannya. Ia tiada terpengaruh sedikitpun olehy suatu pancingan atau tekanan, bahkan pada saat yang amat gawat, ketika Mua'wiyah memutuskan hendak memberikan baiat khalifah kepada Yazid dengan menggunakan ketajaman senjata.
Dipaksa Bai'at Oleh MUa'wiyah
Mua'wiyah mengirim surat kepada Marwan, gubernurnya di Madinah, dan menyuruh untuk membacakaany kepada kaum muslimin di Masjid, Marwan melaksanakan perintah itu, namun belum selesai memebaca, Abdurrahman bin Abu Bakar bangkit dan berkata ; " Demi Allah, rupanya bukan kebebasan memilih yang anda berikan kepada umat Nabi Muhammad saw. tetapi anda hen dak menjadikannya kerajaan seperti Romawi sehingga bila seorang kaisar meninggal, tampillah kaisar lain sebagai penggantinya, "Saat itu Abdurrahman melihat bahaya besar yang sedang mengancam umat Islam, seandainya Mua'wiyah melanjutkan rencananya itu. Belum lagi selesai Abdurrahman melontarkan kecaman keras ini kepada Marwan, ia telah dosokong oleh segolongan Muslim yang dipimpin oleh Husein bin Ali, Abdullah bin Zubair, dan Abdullah bin Umar.
Wafat di Makkah
Di belakang hari muncul beberapa keadaan mendesak yang memaksa Husein Ibnu Zubair dan Ibnu Umar beriam diri terhadap rencana baiat yang hendak dilaksanakan Mu'awiyah dengan kekuatan senjata ini. Namun Abdurrahman tidak putus asa menyatakan batalnya baiat tersebut secar terus teerang. Tatkala diketahuinya setelah itu bahwa Mua'wiyah sedang bersiap-siap akan melakukan kunjungan ke Madinah, Abdurrahman segera meninggalkan kota itu menuju Makkah.
Rupanya Iradqah Allah akan menghindarkan dirinya dari bencana dan akibat penriannya ini. Karena baru saja ia sampai kota Makkah dan tinggal sebentar di sana, ia wafat. Orang-orang mengusung Jenazahnya di bahu-bahu mereka membawanya ke sebuah dataran tinggi kota Makkah lalu menguburkannya disana. di bawahg tanah yang telah menyaksikan masa Jahilliyahnya, dan juga telah menyaksikan masa ke-Islamannya.
Demikian kisah Abdurrahman Bin Abi Bakar, semoga menambah wawan sejarahIslam ketika mas-masa berkembangnya agama Islam khusunya di Jazirah Arab. Semoga kita lebih kuat lagi imannya dan melaksankan perintah Islam dengan keyakinan yang kokoh.
Silahkan klik link ini : Al Quran sebagai pengetahuan lainnya.
Dn dmikianlah ketika Abdurrahman memeluk Islam dan kembali kepangkuan agama yang haq, maka bercahayalah wajah Abu Bakar melihat putranya itu ketika menyatakan baiat kepada Rasulullah. Di waktu kafirnya , ia adalah seorang yang Jantan, maka sekarang di waktu Islamnya pun ia tetap jantan. Sejak saat itu, Abdurrahman berusaha sekuat tenaga untuk menyusul ketinggalan-ketinggalannya selama ini, baik di jalan Allah maupun di Jalan Rasulullah saw. dan orang-orang mukmin. Pada masa Rasulullah saw. dan para khalifah sesudah beliau, Abdurrahman tak ketinggalan dalam mengambil bagian dalam peperangan, dan tak pernah berpangku tangan dalam jihad.
Jasanya Bagi Islam
Dalam perang Yamamah yang dikenal itu, jasanya amat besar, keteguhan dan keberaniannya memiliki peran besar dalam merebut kemenangan dari tentara Musailamah Al-Kadzab dan orang-orang yang murtad. Bahkan dialah yang menghabisi riwayat Mahkam bin Thufail, yang menjadi perencana bagi Musailamah. Dengan segala daya dan upaya ia berhasil mengepung benteng pertahanan mereka yang strategis. Di bawah naungan Islam, sifat-sifat utama Abdurrahman bertambah tajam dan lebih menonjol. Kecintaan dan keyakinannya serta kemauan yang teguh untuk mengikuti apa yang dianggapnya haq, dan benar, merupakan sari hidup dan permata kepribadiannya. Ia tiada terpengaruh sedikitpun olehy suatu pancingan atau tekanan, bahkan pada saat yang amat gawat, ketika Mua'wiyah memutuskan hendak memberikan baiat khalifah kepada Yazid dengan menggunakan ketajaman senjata.
Dipaksa Bai'at Oleh MUa'wiyah
Mua'wiyah mengirim surat kepada Marwan, gubernurnya di Madinah, dan menyuruh untuk membacakaany kepada kaum muslimin di Masjid, Marwan melaksanakan perintah itu, namun belum selesai memebaca, Abdurrahman bin Abu Bakar bangkit dan berkata ; " Demi Allah, rupanya bukan kebebasan memilih yang anda berikan kepada umat Nabi Muhammad saw. tetapi anda hen dak menjadikannya kerajaan seperti Romawi sehingga bila seorang kaisar meninggal, tampillah kaisar lain sebagai penggantinya, "Saat itu Abdurrahman melihat bahaya besar yang sedang mengancam umat Islam, seandainya Mua'wiyah melanjutkan rencananya itu. Belum lagi selesai Abdurrahman melontarkan kecaman keras ini kepada Marwan, ia telah dosokong oleh segolongan Muslim yang dipimpin oleh Husein bin Ali, Abdullah bin Zubair, dan Abdullah bin Umar.
Wafat di Makkah
Di belakang hari muncul beberapa keadaan mendesak yang memaksa Husein Ibnu Zubair dan Ibnu Umar beriam diri terhadap rencana baiat yang hendak dilaksanakan Mu'awiyah dengan kekuatan senjata ini. Namun Abdurrahman tidak putus asa menyatakan batalnya baiat tersebut secar terus teerang. Tatkala diketahuinya setelah itu bahwa Mua'wiyah sedang bersiap-siap akan melakukan kunjungan ke Madinah, Abdurrahman segera meninggalkan kota itu menuju Makkah.
Rupanya Iradqah Allah akan menghindarkan dirinya dari bencana dan akibat penriannya ini. Karena baru saja ia sampai kota Makkah dan tinggal sebentar di sana, ia wafat. Orang-orang mengusung Jenazahnya di bahu-bahu mereka membawanya ke sebuah dataran tinggi kota Makkah lalu menguburkannya disana. di bawahg tanah yang telah menyaksikan masa Jahilliyahnya, dan juga telah menyaksikan masa ke-Islamannya.
Demikian kisah Abdurrahman Bin Abi Bakar, semoga menambah wawan sejarahIslam ketika mas-masa berkembangnya agama Islam khusunya di Jazirah Arab. Semoga kita lebih kuat lagi imannya dan melaksankan perintah Islam dengan keyakinan yang kokoh.
Silahkan klik link ini : Al Quran sebagai pengetahuan lainnya.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ
ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan
0 Response to "KISAH ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR"
Post a Comment