KISAH ABUL ASH BIN RABI'
Friday, April 29, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian
Islam (katagori Kisah) Pembaca budiman, jumpa kembali dengan
Rasiyambumen, hari ini Jum'at, 21 Rojab 1437 dalam kajian Kisah Abul Ash Bin
Rabi' yaitu Suami dari Zainab salah satu putri Rasulullah saw. yang ketika itu
belum mau masuk Islam. Ikuti kisahnya secara lengkap di bawah ini :
Abul Ash bin Rabi' Al-Absyami Al Quraisyi adalah seorang pemuda kaya, rupawan dan mempesona setiap orang yang memandangnya. Dia bergelimang dalam kenikmatan, dengan status sosial yang tinggi sebagai bagsawan, Ia mewarisi dari kaum Quraisy bakat dan keterampilannya berdagang pada dua musim , musim dingin, dan musin panas. Kendaraannya tidak pernah berhenti pergi dan pulang antara Makkah Syam. Kafilahnya mencapai 200 orang personil dan 100 ekor unta. Masyarakat menyerahkan harta mreka kepadanya untuk diperdagangkan .
Silsilah Dan Pernikahannya Dengan Putri Nabi saw.
Khadijah
binti Khuwalid, Istri Rasulullah saw. adalah bibi Abul Ash, Khadijah
mengaggapnya seperti anak kandung sendiri. Ia ditempatkan di rumahnya dengan
penuh kasih sayang. Begitu juga kasih sayang Rasulullah tidak kurang dari
sayangnya Khadijah. Setelah cukupusaia, Abul Ash menikah dengan Zainab, putri
Rasulullah. Namun ketika beliau (Nabi) menerima wahyu dan diutus sebagai Rasul,
Abul Ash engan beriman, Ia tetap setia dengan agama nenek moyangnya. Walau
demikian, ia tetap mencintai istrinya, Zainab binti Muhammad saw. Ketika
pertentangan antara Rasulullah dan kaum kafir Quraisy semakin meningkat, mereka
saling menyalahkan sesamanya. Mereka meminta Abul Ash menceraikan Zainab dan
mengembalikannya kepada orang tuanya. Namun Abul Ash menolak, ia tetap
mencintai istrinya dan tak mau menceraikannya.
Menjadi
Tawanan Perang Badar.
Sementara
itu, dua orang putri Rasulullah yang lain, Ruqayyah dan Ummu Kultsum telah
dicerai oleh suami masing-masing. Rasulullah saw. gembira menerima kembali dua
orang putrinya itu. Bahkan beliau berharap Abul Ash melakukan hal yang sama
terhadap Zainab. Namun beliau tidak kuasa untuk memaksakan keininginannya.
Apalagi waktu itu, hukum Islam belum mengharamkan perkawinan wanita mukminah
dengan pria musyrik. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, kaum Quraisy
memerangi beliau di Badar. Abul Ash terpaksa ikut berperang di pihak Quraisy,
memerangi Rasulullah dan kaum Muslimin. Atas pertolongan Allah kaum Muslimin
menang di perang Badar dan Abul Ash pun menjadi tawanan. Rasulullah mewajibkan
setiap tawanan menebus diri mereka sendiri jika ingin bebas. Beliau menetpkan
besar uang tebusan itu antara 1.000 - 4.000 dirham, sesuai dngan kedudukan dan
kekayaan sang tawanan di kaumnya.
Tebusan
Yang Membuat Nabi saw. Sedih.
Zainab
juga mengirim utusan ke Madinah untuk menebus suaminya.
Dalam
uang tebusan yang ia kirim terdapat sebuah kalung pemberian ibunya, Khadijah
binti Khuwalid. Melihat kalung itu, wajah Rasulullah berubah sedih. Beliau
menoleh kepada para shahabat seraya berkata, "Harta ini dikirim dari
Zainab untuk menebus suaminya, Abul Ash, JIka kalian setuju, kuharap beb askan
tawanan itu tanpa uang tebusan. Uang dan harta Zainab dikirim kembali
kepadanya." "Baik, ya Rasulullah." Jawab para sahabat.
Rasulullah membebaskan Abul Ash dengan syarat segera mengantarkan Zainab kepada
beliau. Maka ketika tiba di Makkah Abul Ash segera mempersiapkan diri untuk
memenuhi janjinya kepada Rasulullah. Ia memerintahkan istrinya aga bersiapsiap
melakukan perjalanan jauh ke Madinah. Para utusan Rasulullah menunggu tidak
jauh di luar kota Makkah. Setelah berpisah dengan istrinya Abul Ash tetap
tinggal di Makkah hingga menjelang pembebasan kota Makkah. Dia tetap berdagang
ke Syam seperti biasa dilakukannya.
Meminta
Perlindungan Zainab.
Pada
suatu hari dalam perjalalan pulang ke Makkah, kafilahnya dicegat oleh pasukan
patroli Rasulullah di tengah jalan dekat kota Madinah unta-unta dan barang
muatan dirampas, para pengiring ditawan.Mujur bagi Abul Ash ia berhasil lolos
dan melarikan diri. Menjelang malam ia memasuki kota Madinah dengan
sembunyi-sembunyi dan hati-hati. Smpai di kota dia mendatangi rumah Zainab dan
meminta perlindungan. Zainab pun melindunginya. Tak lama kemudian Rasullah menemui
Zainab dan berkata : "Hormatilah Abul Ash, tetapi ketahuilah kamu tidak
halal lagi baginya" Abul Ash dibebaskan oleh Rasullah, dan selurugh
hartanya dikembalikan lagi. Ia pun berangkat ke Makkah, membawa kafilah dan
barang dagangan kaum Quraisy. Sampai di Makkah ia melunasi semua kewajibannya
kemudian berkata, "Wahai kaum Quraisy adakah orang yang belum menerima
pembayaran dariku? "Tidak, semoga Tuhan memberi balasan kepadamu
dengan balasan yang lebih baik, "jawab mereka"
Akhirnya
Masuk Islam
Sekarang
ketahuilah, "kata Abul Ash" Aku telah membayar hak kalian
masing-masing. Mak kni dengarkan, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, dan Muhammad sesungguhnya utusan Allah. Demi Allah, tidak ada yang
menghalangiku untuk menyatakan ber Islam kepada Muhammad ketika berada di
Madinah, kecuali kekhwatiranku seandainya kalian menyangka aku masuk Islam
karena memakan harta kalian. Kini setelah Allah membayarnya kepada kalian semua
dan tanggung jawabku telah selesai, aku menyatakan masuk Islam. "Abul Ash
keluar dari Makkah dan menemui Rasulullah di Madinah. Beliau menyambut
kedatangannya menyerahkan Zainab kembali padanya. "Dia berjanji
kepadaku, dan dia memenuhi janjinya" .
Demikian
kisah Abul Ash Bin Rabi' yang sungguh sangat menyentuh di hati kita semua
beliau rela meninggalkan Makkah dan hartanya demi menegakkan Islam di kota
Madinah. Semoga menjadi suatu pelajaran bagi kita bahwa kebenaran itu pasti
akan mendapat kejayaan.
Pembaca budiman,
baca pula materi yang satu ini : Kuthbah Jum'at
0 Response to "KISAH ABUL ASH BIN RABI'"
Post a Comment