KEHATI-HATIAN SEORANG ABU BAKAR (Kultum Ramadhan) ke-11
Sunday, May 27, 2018
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb Kajian Islam (katagori posting Kultum Ramadhan). Berjumpa kembali pembaca budiman, semoga sehat selalu dan diridhai Allah SWT. Kali ini Rasiyambumen / Pelangi Khazanah Islam masih menyajikan materi kultum Ramadhan, dengan judu : Kehati-Hatian Seorang Abu Bakar.
Firman Allah SWT :
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا
فِى الْأَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۚ
إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
"Wahai manusia makanlah yag ada di muka bumi ini, yang hahal dan baik. Janganlah ikuti langkah-langkah syaithan. sesungguhnya dia musuhmu yang paling nyata". (QS Albaqarah : 168)
Sepeninggal Rasulullah swa, para sahabat memilih dan mengangkat Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai Khalifah. Meskipun dari segi fisik beliau tidak terlalu besar, namun Abu Bakar mempunyai banyak kelebihan, bahkan diberi gelar Ash-hidiq (jujur dan yakin)
Suatu siang karena sibuk bekerja sebagai Khalifah, Abubakar terlambat makan siang, lalu beliau memanggil pembantunya.
Tolong belikan makanan "Ujar Khalifah"
Maka sang pembantu bergegas mencari makanan. lalu tak lama pembantu itu kembali dan lansung memberikan makanannya kepada Khalifah. Karena perut beliau memang sudah terasa lapar, makanan itu langsung disantapnya oleh Khalifah. Dengan sekejap separuh makanan itu sudah dimakannya.
Akan tetapi sang pembantu masih tetap berada di dekat Khalifah tetap berdiri. diperhatikan oleh Abu Bakar, pembantu itu, dan lantas bertanya : "Enkau sudah makan?".
"Sudah Tuan" jawab pembantunya.
"Lalu mengapa engkau terus bediri di situ? tanya Khalifah"
Aku heran, biasanya tuan bertanya dulu asal makanan itu dari mana. Tapi kali ini tuan langsung menyantapnya. ujar pembantunya.
"Lah memangya engkau dapet makanan ini dari mana? "selidik Abu Bakar"
Lalu sang pembantu bercerita diwaktu aku hendak membeli makanan tadi, tiba-tiba ada sebuah keluarga memanggilku . Rupanya ada anggota keluarga tersebut yang sedang sakit keras. mereka minta aku, untuk menjampi keluarga yang sedang sakit itu (membaca mantra). Karena dulu memang ia adalah tukang jampi (dukun) tetapi setelah masuk Islam dia tidak mau lagi praktek menjampi, karena perbuatan itu diharamkan. Namun karena dipaksa akhirnya dijampi pula sekedarnya. Lalu aku diberilah upah makanan ini.
"Jadi ini makanan hasil engkau menjampi" ?
"Betul Amirul Mukmin" jawab sang pembantu.
Khalifah Abu Bakar langsung berhenti memakan, lalu dimasukkanlah jarinya ke tenggorokan, sehingga beliau muntah-muntah dan makanan itu keluar kembali dari perutnya. Sampai-sampai beliau mengalami sesak napas. Kebetulan dilihat oleh Abdullah bin Mas'ud. .
"Ya Abu Bakar, tidak usah serepot itu, engkau tidak tahu sebelumnya bahwa makanan itu adalah haram, insaAllah dima'afkan Allah "ujar Abdullah bin Mas'ud".
"Tidak meskipun makanan ini keluar dari perutku, bersamaan dengan lepasnya nyawaku dari tenggorokakan, aku rela karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda : Tiap makanan yang tumbuh dari barang yang haram, maka nerakalah tempatnya. "tegas Abu Bakar"
Kehati-hatian adalah sikap seorang insan yang bertaqwa. Bahwa yang halal itu jelas, dan yang harampun sudah jelas. di antara keduanya ada muthasyabihah meragukan. Siapa yang mengambil muthasyabihah itu, dia telah menjatuhkan dirinya ke jurang celaka. Siapa yang menghindarinya sungguh telah menjaga dirinya dari azab Allah SWT.
Baca link ini sebagai artikel lain : ASBABUN NUZUL
Jauhi sarang lebah dibubungan
Mereka menyerang tanpa ampun
Jauhi barang yang diharamkan
Rezki tak berkurang sedikitpun
Rezki tak berkurang sedikitpun
0 Response to "KEHATI-HATIAN SEORANG ABU BAKAR (Kultum Ramadhan) ke-11"
Post a Comment