TIBA-TIBA RASULULLAH SAW. BERUBAH (Kultum Ramadhan) 14
Tuesday, May 29, 2018
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting kultum Ramadhan). Pembaca budiman, jumpa kembali. dengan Rasiyambumen /Pelangi Khazanah Islam dengan materi : Tiba-Tiba Rasulullah saw. Berubah.
فَاسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Maka
istiqomahlah engkau (Muhammad) pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu
dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (QS Hud : 112)
Tiba-tiba saja rambut Rasulullah saw. cepat berubah, sehingga seorang sahabat bertanya kepada beliau saw. "Mengapa Engkau cepat beruban Ya Rasulullah?". "Aku cepat berubah lantaran turun surat Hud dan saudara-saudaranya" Jawab Nabi saw.
Surat Hud dalam Al Qur'an, diantaranya berisi perintah kepada Rasulullah saw. agar istiqomah tetap di jalan yang lurus. Dan lantaran memikirkan konsekuensi dan ayat inilah yang membuat rambut beliau cepat memutih.
Istiqomah juga bermakna konsisten dengan semua niali-nilai yang diturunkan Allah SWT. dan disunnahkan Nabi saw. Disamping ikhtiar sebagai manusia, maka dalam setiap shalat kita senantiasa berdoa.
"Ihdinas shiraathal mustaqim" Tunjukilah kami ke jalan yan g lurus. Paling tidak ini dibaca 17 kali sehari semalam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya agar kita tidak terjerumus, menyimpang ke jalan yang benkok.
Perintah istiqomah dalam surat Hud ini, diikuti pula agar mengajak serta orang-orang yang bertaubat namun jangan melampaui batas. Yaitu istiqomah dalam beramal saleh dan bedrdoa kepada Allah SWT. namun harus tetap menyeimbangkan segala hak, seperti hak Allah atas kita, hak diri kita atas kita, hak keluarga atau hak orang lain atas kita.
Maksudnya adalah meskipun istiqomah, jangan sampai kita menutup diri, kemudian tidak berinteraksi lagi dengan manusia yang lain. Untuk tetap menjaga istiqomah, Allah SWT dalam ayat berikutnya Hud 113 memerintahkan agar kita tidak cenderung kepada orang-orang zhalim.
وَلَا تَرْكَنُوٓا۟ إِلَى الَّذِينَ
ظَلَمُوا۟ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّـهِ مِنْ
أَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
"Dan
janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan". (QS Hud : 113)
Sekali condong kepada kezhaliman maka Allah SWT akan mencabut perlindungan-Nya dan pertolongan-Nya. Selanjutnya tentu kerugian besar yang akan diperoleh, baik di dunia maupun di akhirat.
Menjadi manusia yang istiqomah di tengah kehidupan yang penuh getah ini tidaklah mudah. Perlu energi tersendiri untuk bertahan di tengah-tengah banyaknya godaan harta, tahta, dan lawan jenis. Mungkin kita harus berulang kali meng adjust membetulkan langkah-langkah kita manakala sudah mulai dirasakan ada yang menyimpang.
Bagi orang-orang yang beriman dan senantiasa istiqomah dalam kehidupannya, maka di akhir hayatnya kala sakratul maut tiba, maka Allah SWT akan mengutus malaikat yang akan menghibur dan berkata "Wahai hamba Allah yang shaleh/sholehah janganlah engkau takut dan janganlah bersedih. Dan Allah telah menjanjikan surga untuk-mu" (QS Fushilat : 30)
Di sinilah tersimpan sebuah rahasia, mengapa kadang kita saksikan seorang hamba Allah bisa tersenyum saat wafat, melepas ruh dari jasadnya dengan tulus ikhlas. Kerap rasa takut masuk di hati, adakah kita dapat meraih husnul khatimah, akhir yang baik dan bersyahadah, Asyhadu anLaailaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah " Ya Allah kasihi kami dalam sakratul maut tiba. aamiin.
Siapa senag bunga dahlia
Tentu memilih si warna merah
Siapa tahan godaan dunia
0 Response to "TIBA-TIBA RASULULLAH SAW. BERUBAH (Kultum Ramadhan) 14"
Post a Comment