Bagaimana Mengundang Pertolongan Allah ?
Monday, July 4, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori Posting Do'a)
Pembaca budiman, semoga kasih sayang dan RahmatNya selalu menyertai kita bersama. aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khasanah Islam kali ini menyajikan materi terkait dengan : Bagaimana Mengundang Pertolongan Allah?
Hanya Allah Satu-satunya Penolong
Siapakah yang dapat menjadi sandaran orang yang sedang mengalami kesedihan?. Kepada siapakah orang mengalami kesulitan meminta pertolongan? Siapakah tempat bergantung dan tempat meminta bagi seluruh manusia? Jawabannya hanya satu, Dia-lah Allah tiada Tuhan Selain Dia.
Kita boleh berdoa kepadaNya kita mempunyai hak untuk meminta kepadaNya baik saat sulit maupun mudah, saat senang maupun sedih. Kita boleh memohon pertotolngan kepadaNya saat musibah menimpa kita. Kita bisa memohon dengan sangat kepadaNya, saat kesedihan yang mendalam menimpa diri kita seraya mendekatkan diri di hadapanNya. Saat itu akan datang pertolonganNya dan segera sampai bantuanNya. Allah akan senang kalau kita sebagai hamba ingat kepada-Nya dalam semua kondisi baik senang maupun susah Allah akan membantu dan memberikan lebih banyak rahmat dan rezeki. Tetapi Allah tetap akan menerima, apabila dalam kondisi senang dan lupa, kemudian saat susah menjadi ingat. Kita boleh meminta pertolongan kepadaNya saat kesulitan menghadang gerak langkah kita. Namun orang yang paling baik adalah adalah orang yang selalu ingat Allah baik dikala senang maupun dikala susah.
Hanyalah Allah yang mampu menyelamatkan orang yang akan tenggelam, menolak sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, membantu orang yang terkena cobaan, menolong orang yang teraniaya, memberi petunjuk orang yang tersesat, menyembuhkan orang sakit, dan melepaskan seorang dari kesulitan yang dihadapinya. Anda dapat bermunajat, menyebut namaNya, berdoa dan mengharap kepadaNya. Orang yang tiada henti berdoa, maka kesedihan akan luntur, duka cita akan terhapus. Setiap tali akan putus kecuali tali-Nya. Setiap pintu akan tertutup kecuali pintu-Nya. Dia Maha Dekat, Maha Mendengar lagi Maha Mngabulkan doa. Allah swt. akan memberikan apa yang diminta oleh orang yang memintanya.
Semua itu adalah hikmah yang bisa dipetik dari sebuah kisah yang pernah disampaikan oleh KH.Abdullah Gymnastiar pada tahun 1985 di Masjid Daarut Tauhid. Pada waktu itu beliau menceritakan sebuah kisah nyata tentang seseorang yang tiada henti didera kesulitan. Kesulitan orang tersebut dimulai ketika dia menjualkan rumah ibunya, yang uangnya digunakan sebagai modal untuk membuka jasa servis elektronik. Pada suatu malam tempat usahanya ditakdirkan Allah didatangi maling. Habis semua barang di dalamnya dijarah maling. Tidak hanya perangkat service miliknya, namun juga semua barang elektronik berharga milik orang lain yang sedang di service. Jadi elain seluruh modalnya amblas, iapun harus mengganti barang milik orang lain yang ikut lenyap. Karena tidak dapat mengganti, ia pun ditagih tiada henti oleh para pemilik barang, sehingga ia dan istrinya lari dan bersembunyi di rumah mertuanya.
Di tempat persembunyiannya deritanya bertambah. Selain menderita batin, ia dan istrinya kekurangan makanan. Suatu hari istrinya yang memang tengah mengandung jatuh terpeleset di kamar mandi, sehingga mengalami pendarahan dan melahirkan sebelum waktunya. Untuk menyelamatkan nyawanya, sang istri harus dimasukkan ke rumah sakit.Semakin bertambahlah beban biaya yang harus dipikulnya.
Belum selesai ia mencari uang untuk mengganti barang yang hilang, sekarang ia dihadapkan pada biaya yang harus tersedia untuk mengeluarkan istri dan bayinya dari rumah sakit. Ia berdoa agar Allah memberikan pertolongan supaya dia dapat keluar dari kesulitan.
Suatu ketika bertemulah ia dengan seorang yang bersedia meminjamkan uang. Ia mengira inilah pertolongan Allah. Namun ternyata orang ini hanyalah seorang rentenir yang bersedia meminjamkan uang dengan bunya 100% dalam waktu 15 hari. Mau tidak mau ia mengambil pinjaman itu karena ingin segera menggendong dan mencium bayinya. Ia dapat berkumpul kembali dengan anak istri, tetapi waktu 15 hari terlalu singkat untuk dapat mengembalikan uang pinjaman itu. Kesulitan baru pun muncul. Sang rentenir menagih paksa dengan membawa aparat keamanan. Kembali ia menjadi buron. Berjuang ke sana kemari mencari uang, namun ikhtiarnya tak membawa hasil juga. Saking putus asanya terlintas dalam hatinya untuk merampok. Beruntunglah Allah masih menolongnya dengan sisa keimanan yang ada, sehingga ia membatalkan keinginan jelek itu.
Pada suatu hari dalam pelariannya ia bertemu dengan ibunya. Ia diajak pulang dan dirumah ia memohon ampun atas segala kesalahan yang pernah diperbuatnya. Atas saran kyai yang ditemuinya, ia bertobat dan terus meminta ampun kepada Allah. atas segala kesalahan, dan dosa yang pernah diperbuatnya. Sedikit demi sedikit dia pun dapat melepaskan diri dari cengkeraman musibah yang menimpahnya.
Dari crita tersebut kita dapat lihat bahwa manusia dengan kelemahan yang dimilikinya tidak akan mampu mengubah keadaan, tidak mampu menghadapi musibah, bahkan tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Namun ketika dirinya bertawakal kepada Allah percaya kepada Allah percaya kepada kekuasaan yang menciptakannmya, dia akan memperoleh kekuatan. Perlu disadari bahwa cepat atau lambat pertolongan Allah tergantung pada kita sendiri bagaimana kita mendekatinya. Oleh karena itu kita pun harus aktif menjemput pertolongan itu.
"Hasbunallah wa ni'mal wakil," cukulah Allah sebagai penolong kami, dan hanya Allah-lah sebaik-baik pelindung.
Mendapatkan Pertolongan Allah Itu Mudah.
Sebenarnya mudah saja untuk mendapatkan pertolongan Allah. Dalam logika manusia, telah kita ketahui ada hukum sebab akibat. Anda ingin sesuatu maka Anda harus melakukan sesuatu. Wajar bukan ? Cara paling jitu untuk selalu mendapatkan Pertolongan Allah adalah selalu taat dan ingat kepadaNya. Dalam lingkungan manusia pembantu yang taat menjalankan perintah majikan tentu berharap ketaatan kepada majikannya itu akan mendapatkan imbalan yang memadai. Majikan yang baik tentu dengan senang hati memberikan imbalan kepada pembantu yang patuh itu.
Itu hanya dalam logika manusia dan Allah terbebas dari logika manusia. Allah Yang Maha Adil pasti akan memberikan jauh lebih banyak lagi. Mudah bagi Allah memberikan apa yang diminta manusia, mudah bagi Allah menyingkirkan semua kesulitan manusia. Tidak ada hal yang sulit bagi Allah. Allah memberikan apa yang diminta manusia tanpa beban dan tidak berkurang sedikitpun kemahakuasaanNya. Kalau kita mau patuh dengan perintah-Nya, maka kita akan jauh lebih mudah mendapatkan pertolonganNYa.
Dalam tulisan ini saya ingin menekankan bahwa keinginan agar Allah selalu menolong harus diartikan secara aktif. Allah pasti mselalu akan menolong hamba-hambanya. Bukankah yang tidak meminta saja mendapat pertolongan Alla, apalagi yang meminta pasti akan mendapat pertolongan.
Pengertian aktif disini adalah berusaha untuk menyiapkan diri dan melakukan perubahan diri agar pertolongan Allah semakin cepat datang dan semakin besar bentuknya.
Jadi apa yang menjadi judul di materi ini, jawabannya adalah : dalam setiap kita menghadapi kesulitan maupun kita sedang mendapatkan keberuntungan kita harus tetap istiqomah mendekatkan diri kepada Allah dengan mematuhi segala perintahnya dan tentunya diiringi dengan usaha sungguh-sungguh untuk menjauhi laranganNya. Ini adalah jalan yang paling tepat untuk mendapatkan pertolongan Allah swt.
Demikian sekelumit materi yang saya dapat sajikan yaitu : Bagaimana Mengundang Pertolongan Allah. Renungkan dan amalkan semoga bermanfaat dalam menuntun kita kepada kehidupan yang lebih baik. aamiin.
Pembaca untuk mengetahui materi lainnya silakan klik link ini : AQIDAH mudah-mudahan membeirkan wawasan dalam beragama.
0 Response to "Bagaimana Mengundang Pertolongan Allah ?"
Post a Comment