Cinta Dunia Dan Takut Mati (Khutbah ke-8)
Friday, August 26, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (Katagori Posting Khuhbah Jum'at)
Pembaca budiman, sehat selalu dan mendapat ridha dari Allah swt. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam kembali lagi, yang sekian lama tidak posting materi Khutbah Jum'at. Kali ini materi Khutbah Jum'at ke-8 dengan judul : Cinta Dunia Dan Takut Mati.
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا
وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ
إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا
. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن
يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا،
وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ
ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah.
Tiada kata atau kalimat yang terindah dan toyyibah, kecuali ungkapan puji syukur ke hadirat Allah swt, dimana di hari yang terbaik yang pernah Rasulullah beritahukan, yaitu hari Jum'at Sayyidul Ayaum (hari yang terbaik,) kita semua masih diberikan nikmat yang begitu banyak, dan barangkali apabila kita mencoba menghitunya "pasti takkan mampu untuk menghitungnya". Dari sekian banyak nikmat, ada dua nikmat yang sering kita lupakan yaitu nikmat sehat wal afiat dan nikmat iman di dalam risalah Islam. Dari kedua nikmat tersebut apabila kita sinergikan (kita satukan) maka akan membawa kita dalam kehidupan bahagia selamat dunia akhirat. Nikmat sehat adalah nikmat yang sangat menentukan bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktivitasnya di atas bumi ini, dalam rangka berkehidupan atau bersosialisasi dengan sesama, dalam tugas kita memakmurkan bumi agar menjadi hidup lebih mudah, sejahtera tercupi dari segi materi dan segala kebutuhan di bumi ini. Adapun nikmat risalah Islam tentu saja lebih dari sekedar memeberikan kebahagiaan dunia semata tetapi ia akan membawa kita dalam kehidupan yang indah, penuh rahmat, barokah, dan tentunya selamat, bahagia dunia akhirat.
Shalawat dan salam semoga tak hentinya selalu tercurah ke haribaan Junjungan Nabi Besar Muhammad saw. , beserta para sahabat, para tabi'in, tabi'in tabiut, dan insya Allah kepada kita yang hingga saat ini bahkan detik ini masih istiqamah dalam menjalankan risalahnya insya Allah akan mendapat safa'at dari Beliau di akhirat kelak. Aamiin....
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah.
Akan datang suatu zaman, dimana umat lain akan memperebutkan kamu sekalian seperti memperebutkan makanan dalam hidangan. Sahabat bertanya "Apakah kami jumlahnya sedikit pada saat itu"? Jawab Rasulullah "Bukan" Bahkan sesungguhnya jumlah kamu sangat banyak tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hatimu dijadikan kelemahan jiwa. Sabahat bertanya apa Ya Rasulullah yang dimaksud kelemahan jiwa? Rasulullah menjawab " kelemahan jiwa yaitu cinta dunia dan membenci kematian"
Sungguh tepat isyarat yang digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam dis-integrasi, penurunan kulitas iman ibadah-ibadah yang dilaksanakan hanya melepaskan beban kewajiban dan kegiatan rutinitas ritual tidak di didasari sebagai sebuah kebutuhan sehingga yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari tidak lebih dari orang yang tidak beriman. Sehingga mereka mudah diombang-ambingkan oleh gemerlapnya dunia yang serba menggiurkan, ibarat buih yang terapung di atas air yang selalu terhempas kesana-kemari.
Dunia ini sebenarnya kalau kita telusuri dari segi pengertian bahasa yang terambil dari kata "dana" yang artinya adalah dekat, (sebentar). Dari makna ini dapat dipahami bahwa dunia ini adalah suatu tempat yang dekat lagi sebentar. Hal ini dapat dirasakan ketika kita memakan makanan yang dapat merasakan lezat dan pahitnya adalah sampai pada tenggorokan saja dan saat sampai perut, tidak bisa dibedakan rasanya mana makanan yang lezat dan makanan yang tidak lezat. Itulah gambaran kehidupan dunia.
Sidang jum'at yang dimuliyakan Allah.
Salah satu penyebab kehilapan manusia adalah karena kecintaannya terhadap dunia. Orang yang sangat mencintai dunia segala pikiran dan pandangannya selalu diukur oleh perhitungan dunia, bahkan kadang-kadang ada di antara umat Islam melaksanakan urusan akhirat, bukan sebenarnya untuk tujuan akhirat, akan tetapi hanya sebagai pengelabuan kepada orang lain untuk mencapai cita-cita dunia.
Bangsa kita yang nota bene umat yang terbanyak adalah umat Islam, yang tentu saja agama kita sangat nengharapkan prilaku umatnya berjalan sesuai aturan agamanya, tetapi sebuah pertanyaan adalah mengapa persoalan bangsa kita belum terselesaikan atau paling tidak ada titik terang menuju suatu perubahan perilaku. Bahkan tampaknya masih memprihatinkan prilaku sebagian masyarakat kita, baik masyarakat pemegang kekuasaan yang sangat diharapkan bisa menegakkan aturan tetapi justru seakan-akan mengambil suatu prinsip "aji mumpung".
Inilah budaya yang menggerogoti bangsa kita walaupun sebagian besar umat muslim tetapi budaya "mumpung selalu menjadi celah, ungpakan lain adalah "kapan lagi" selagi ada kesempatan dan kekdudukan kalau tidak sekarang. Padahal pejabat yang sebenarnya adalah sebagai sebuah amanah dan bukan sebuah tujuan dan nantinya diakhirat akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah swt.
Memang dunia ini manis rasanya dan enak dipandang, maka manusia tertarik dengannya. Betapa banyak manusia yang hanya memburu dunia saja sampai tidak mengenal waktu, siang malam, terik matahari, dingin. Bahkan seolah seperti terbawa dalam mimpi.
Padahal yang dikejarnya itu belum tentu menjamin dirinya dapat mendapat ketenangan karena betapa banyak orng yang punya harta melimpah, punya segala apa yang ia butuhkan di dunia ini tersedia, tetapi justru hidupnya tidak pernah berbahagia dan tidak dapat menikmatinya.
Kaum Muslimin sidang Jum'at yang di rahmati Allah,
Agama Islam bukan berarti melarang kita untuk mencari harta dan memilikinya, agama kita tetap memberikan peluang seluas-luasnya bagi umatnya untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya. Juga tidak melarang untuk kaya. Akan tetapi cara mendapatkannya dan memanfaatkannya sesuai dengan aturan dan ajaran Islam dan tidak menjadi segala-galanya apalagi menghalalkan segala cara. Agama Islam memberi pembelajaran kepada kita bahwa dunia ini adalah ladang untuk mendapatkan bekal kehidupan di akhirat yang lebih baik.
Ketika umat Islam sangat mencintrai dunia, dengan sendirinya pasti akan muncul kedua sifat yaitu; Cinta Dunia Dan Takut Mati . Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mereka takut mati? Padahal yang namanya semua makhluk hidup pasti akan mati sekalipun bersembunyi di balik hartanya yang berlimpah bahkan benteng baja yang dibuatnya untuk berlindung kalau maut datang maka tak akan ada yang dapat menolaknya.
Marilah kita isntropeksi diri, khususnya bagi para pemimpin bangsa ini, mulai dari tingkat paling atas sampai tingkat terbawah serta semua masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menata bangsa ini dengan baik. Para pemimpin jalankan tugas kepemimpinannya yang berpihak kepada rakyat, dan bukan berpihak kepada kekuasaan. Demikian pula masyarakat atau rakyat mendengar dan mentaati aturan-aturan yang telah ditentukan pemerintah. Kalau semua berjalan bersama-sama dengan patuh dan baik maka janji Allah akan kita dapati yaitu berupa keberkahan yang diturunkan dari langit dan dikeluarkan dari bumi.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰٓ
ءَامَنُوا۟ وَاتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ
وَالْأَرْضِ وَلٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan mengelurkannya dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannyha. (QS Al A'raf Ayat 96)
Untuk materi Khutbah jum'at lainnya dapat klik link ini : Khutbah Jum'at
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من ألآية والذكر الحكيم وتقبل
منى ومنكم إنه هو السميع البصير
الحمد
لله الذى خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا. أشهد أن لا إله الله
الواحد الصمد وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد العالمين، اللهم صل
وسلم على هذا النبى الكريم والمرسلين وعلى آله واصحابه أجمعين، أما بعد:
فيا عباد الله أصيكم بنفسى بتقوى الله وإياي فقد فاز فوزا عظيما. إستمعوا
بقول الله تعالى فى كتابه العزيز: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله
الرحمن الرحيم : ياأيها الذين آمنوا إتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا
وأنتم مسلمون. واعلموا ان الله أمركم أمرا بدأ فيه بنفسه وثنى بالملائكة
المسبحة بقدسه فقال تعالى مخبرا وآمرا إن الله وملائكته يصلون على النبى
ياأيهاالذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
وعلى آله سيدنا محمد كما صليت وسلمت على إبراهيم وعلى آله إبراهيم فى
العالمين إنك حميد مجيد.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين
والمسلمات الأحياء منهم الأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضي الحجات
برحمتك ياأرحم الرحمين.
اللهم إنا نسألك الثبات فى الأمر ونسألك
العزيمة فى الرشد ونسألك شكرنعمتك وحسن عبادتك. ونعوذبك من شر ما تعلم
ونسألك من خير ماتعلم ونستغفرك مما تعلم انك انت علام العيوب. اللهم انا
نسألك حبك وحب من يحبك والعمل الذى يبلغنا حبك. اللهم اجعل حبك احب الينا
من نفسنا واهلنا. ربنا لا تزع قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة
إنك أنت الوهاب. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب
النار.
عباد الله إن الله يأمركم بالعدل والإحسان
وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون
ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.
0 Response to "Cinta Dunia Dan Takut Mati (Khutbah ke-8)"
Post a Comment