Asbabun Nuzul Surat Al-Jin
Tuesday, October 18, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Al-Quran).
Pembaca budiman, semoga Allah swt. selalu membimbing dan meridhoi kita dalam segala aktivitas di dunia ini. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, kembali memposting materi : Asbabun Nuzul Surat Al.Jin.
قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ
أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوٓا۟
إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا ﴿الجن)١:
"Katakanlah (hai Muhammad) Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran), lalu mereka berkata : Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan" (QS 72 : 1).
1. Dalam suatu riwayat dikemukakn bahwa Rasulullah saw.
tidak pernah membacakan al-Quran kepada Jin, dan tidak pernah melihat mereka.
Ketika Rasulullah bersama-sama rombongan Sahabatnya menuju ke pasar 'Ukkadh,
sesampainya di Tuhamah Rasulullah saw. dan rombongan berhenti untuk shalat
Fajar, hal ini menyebabkan berita-berita di langit yang biasa dicuri syaithan
terhalang, malahan mereka mendapat lemparan bintang-bintang, sehingga terpaksa
pulang kepada kaumnya. Setibanya di tempat kaumnya, syaithan itu ditanya :
"Apa yang terjadi sehingga kalian kembali ?". Mereka menjawab :
"Kami terhalang untuk mendapat berita dari langit, bahkan kami dikejar
bintang-bintang". Kaumnya berkata : "Tak mungkin terhalang antara
kita dengan berita langit. Tentu ada sebabnya. Bersebarlah kalian ketimur ke
barat mencari sebab penghalang tersebut, sehingga sampailah sebagian dari
mereka ke Tuhamah tempat Rasulullah saw. berhenti untuk shalat Fajar (shubuh).
Mereka mendengar bacaan Rasulullah serta memperhatikannya serta mereka berkata
: "Demi Allah, ini yang menghalangi kita dengan berita langit".
Merekapun pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian itu serta mengagumi
al-Qur'an yang membawa mereka kejalan petunjuk Allah sehingga mereka
beriman.
Berkenaan
dengan kejadian tersebut, maka turunlah al-Qur'an Surat Al-Jin ayat 1
sebagaimana tertulis di atas, sebagai pemberitahuan kepada Nabi saw. untuk
memberitahu kepada ummatnya tentang kejadian itu.
(At-Tarmidzi juz 5 hal 999 hadits 3379)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan at-Tirmidzi dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas.
2. Dalam
suatu riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Sahl bin Abdillah berada di bekas
negara Kaum "Ad" terlihat olehnya bekas sebuah kota yang di tengahnya
terdapat sebuah gedung batu terukir yang dihuni Jin. Ia pun masuk ke dalam
gedung itu dan di dalamnya terdapat seorang kakek yang tinggi besar sedang
shalat menghadap qiblat. Ia memakai Jubah yang dibuat dari wool yang sangat
indah. Ia mengagumi bentuk tubuhnya yang tinggi besar tetapi ia lebih mengagumi
keindahan Jubahnya. Ia pun memberi salam kepadanya dan kakek itu menjawab salamnya
dan berkata : Hai Shal ! . Sesungguhnya badan itu tidak merusak pakaian, akan
tetapi yang merusak pakaian itu adalah bau dosa, dan makanan yang haram. Jubah
yang kupakai ini berumur tujuh ratus tahun dan dalam jangka waktu itu aku
bertemu dengan Isa AS. dan Muhammad (alaihimmassalam). Aku beriman kepada
keduanya. Sahl berkata : "Siapakah Tuan ?" Kakek itu menjawab :
"Aku termasuk antara yang tersebut di dalam ayat :
قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ
أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ (الجن)١
"Katakanlah (hai Muhammad) Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran),
Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Shafwatush Safwan dengan sanadnya yang bersumber dari Sahl bin Abdillah.
وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ
مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ
فَزَادُوهُمْ رَهَقًا ﴿الجن)٦
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara Jin, maka mereka menjadikan Jin itu bertambah sombong". (QS Al-Jin : 6)
وَأَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلَّـهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ اللَّـهِ أَحَدًا ﴿الجن)١٨
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Karena itu janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya, selain (menyembah) Allah". (QS 72 : 18)
8. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Jin berkata kepada Nabi saw. : "Bagaimana mungkin kami dapat ke masjid-masjid ini padahal kami jauh, bagaimana mungkin kami dapat (berjama'ah) shalat dengan tuan padahal kami jauh dari tempat tuan" Maka turunlah ayat ini (QS 72 : 18) yang menegaskan bahwa shalat itu dapat dilakukan di masjid-masjid manapun.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa'id bin Jubair.
3. Dalam
suatu riwayat lain dikemukakan bahwa Kardam Abi Sa'ib al-Anshari berangkat dengan
bapaknya ke Madinah untuk keperluan tertentu. Pada waktu itu Rasulullah saw.
baru dikenal orang sebagai Rasul. Di perjalanan mereka menginap di rumah
seorang penggembala kambing. Pada tengah malam se-ekor srigala membawa lari
se-ekor anak kambing, maka keluarlah penggembala itu sambil berteriak :
"Hai penjaga lembah (yang dimaksud adalah Jin), Tetanggamu" . Maka
terdengarlah suara yang memanggil (tanpa kelihatan orangnya): "Hai
Sirhan" (memanggil srigala). Maka kembalilah anak kambing itu mengembik
ketakutan masuk ke tempat asalnya.
Sehubungan
dengan peristiwa ini Allah menurunkan kepada RasulNya di Mekah ayat ini (QS 72
: 6), yang memberitahukan bahwa ada orang-orang yang meminta perlindungan
kepada Jin.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Abus Syaikh di dalam kitab al-Adhimah yang bersumnber dari Kardam bin Abi Sa'id Al-Anahari.
4. Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. diutus sebagai Rasul, Abi
Raja al-Atharidi bekerja sebagai penggembala untuk membiayai kehidupan
keluarganya. Ia melarikan diri bersama keluaranya dan sampai ke suatu tanah
dataran yang luas, bahkan pada malam hari pun mereka menetap di sana tanpa
tempat berlindung. Berkatalah orang tertua dari mereka : "Kami berlindung
kepada yang perkasa di lembah ini dari golongan Jin pada malam ini".
Merekapun menirukan ucapan itu.
Sampailah
berita kepada mereka bahwa tuntunan yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. adalah
"Syahadatu alla ilaha lilallah wa anna muhammadar rasulullah". Dan
barangsiapa yang mengakui (berikrar) dengan sahadat ini, jiwa dan hatinya akan
selamat. Maka merekapun pulanglah dan masuk Islam. Selanjutnya Abu Raja berkata
: Aku yakin bahwa ayat ini (QS 72 : 6) turun berkenaan dengan diriku dan keluargaku".
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'd yang bersumber dari Abi Raja al-Atharidl suku Tamim.
5.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rafi' bin Umair (dari Bani Tamim)
menceritakan awal mula pertama ia masuk Islam. Pada suatu malam ia sedang
berjalan di lautan pasir dan merasa sangat ngantuk. Ia turun dari kendaraannya
kemudian tidur. Sebelum tertidur ia meminta perlindungan kepada Jin yang agung
penjaga lembah itu. Ia bermimpi dalam tidurnya melihat seorang laki-laki yang
membawa tombak yang akan ditusukkan ke tulang rusuk ontanya. Ia pun terbangun
dengan kaget dan melihat ke kiri ke kanan tapi tidak melihat apapun. Ia berkata
pada dirinya sendiri bahwa itu hanyalah mimpi. Iapun tertidur kembali dan
bermimpi itu lagi (hal yang sama) sehingga terbangun. Ia melihat ontanya
berontak dan tampaklah kepadanya seorang pemuda yang terlihat dalam mimpinya
itu membawa tombak dan seorang tua yang memegang tangan si pemuda untuk
menghalangi perbuatannya itu. Pada waktu keduanya sedang bertengkar dan
berselisih, tiba-tiba datanglah tiga ekor banteng. Berkatalah orang tua itu
kepada pemuda tadi : "Ambilah yang mana engkau sukai, sebagai pengganti
unta tetanggaku bangsa manusia ini". Maka berangkatlah si pemuda tadi dan
menangkap salah seekor banteng dan menghilanglah. Kemudian Rafi' menoleh kepada
orang tua yang berkata : "Wahai saudara, apabila engkau berhenti pada
suatu lembah di antara lembah-lembah ini dan engkau merasa takut, ucapkanlah :
"Aku berlindung kepada Tuhannya Muhammad saw. dari bahaya lembah ini dan
janganlah engkau berlindung kepada Jin karena telah hilang
kekuatannya." Rafi' bertanya : "Siapakah Muhammad itu?" Ia
menjawab : Ia adalah seorang Nabi berbangsa Arab, bukan bangsa Timur dan juga
bukan bangsa Barat. Ia lahir pada Hari Senin". Rafi bertanya
"Dimana tempat tinggalnya?" Ia menjawab : " Di Yatsrib (Madinah)
yang banyak pohon kurmanya."
Rafi'pun
berangkat naik untanya dan ketika waktu Shubuh ia pun sampai ke Madinah
setelah menempuh perjalanan yang sangat payah. Rasulullah saw. melihat Rafi' dan
yang kemudian beliau menceritakannya serta mengajak Rafi' masuk Islam.
Menurut Sa'id bin Jubair, ayat ini (QS 72 : 6) turun berkenaan kejadian Rafi'
bin Tamim ini.
Ket. Diriwayatkan oleh al-Khara-ithi di dalam kitab Hawatiful-jan dari Abdullah bin Muhammad al-Balawi dari Imarah bin Zaid dari Abdullah bin al-Ala dari Muhammad bin Akbar yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.
6. Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (QS 72 : 16) turun berkenaan dengan
peristiwa tidak turun hujan selama tujuh tahun kepada kaum kafir Quraisy,
sebagai peringatan akan kekufurannya.
Ket. Diriwayatkan oleh al-Khara-ithi dalam kitab Hawatiful-jan yang bersumber dari Muqathil.وَأَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلَّـهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ اللَّـهِ أَحَدًا ﴿الجن)١٨
7. Dalam suatu
riwayat dikemukakan bahwa Jin berkata kepada Nabi saw. : "Ya Rasulullah !
Berilah izin kepada kami untuk turut serta shalat bersama di masjidmu".
Maka Allah menurunkan ayat ini (QS 72 : 18) sebagai penegasan bahwa masjid itu
hanyalah kepunyaan Allah.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas. 8. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Jin berkata kepada Nabi saw. : "Bagaimana mungkin kami dapat ke masjid-masjid ini padahal kami jauh, bagaimana mungkin kami dapat (berjama'ah) shalat dengan tuan padahal kami jauh dari tempat tuan" Maka turunlah ayat ini (QS 72 : 18) yang menegaskan bahwa shalat itu dapat dilakukan di masjid-masjid manapun.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa'id bin Jubair.
(22 قُلْ إِنِّى لَن يُجِيرَنِى مِنَ اللَّـهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِن دُونِهِۦ مُلْتَحَ (الجن
"Katakanlah : "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (adzab) Allah, dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripadaNya". (QS 72 : 22)
9. Dalam suatu
riwayat dikemukakan bahwa pembesar Jin yang banyak pengikutnya berkata kepada
anak buahnya : "Tiada lain Muhammad ingin dilindungi oleh Allah, dan
akulah yang melindunginya". Maka Allah menurunkan ayat ini (QS 72 : 22)
sebagai penegasan bahwa Allah sajalah yang dapat melindunginya.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Hadlrami.
Demikian ringkasan Asbabun Nuzul Surat Al-Jin. Semoga dapat menambah wawasan dalam mempelajari makna Al-Qur'an.
Pembaca klik link ini Aqidah sebagai tambahan wawasan.
Sumber :
Asbabun Nuzul : Oleh KH.Q.Shaleh
H.A.A Dahlan
Prof. DR.H.M.D.Dahlan
Penerbit : CV Diponegoro Bandung.
0 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al-Jin"
Post a Comment