Khutbah Jum'at Bulan Muharram
Monday, October 3, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Khutbah)
Pembaca budiman, semoga Allah swt, senantiasa membimbing kita dan meridhainya seluruh aktivitas di dunia ini, dalam rangka beribadah kepadaNya. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, memposting materi Khutbah Jum'at Bulan Muharram dengan judul :
Hikmah Dari Peristiwa Hijrah.
ألحَمْدُ
لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ
الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ.
وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا
بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ
وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ
بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ
وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ
عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ
السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ
أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ.
قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى :أَعُوْذُبِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ،
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ، فَالَّذِينَ هَاجَرُواْ
وَأُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُواْ فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُواْ
وَقُتِلُواْ لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ثَوَاباً مِّن عِندِ اللّهِ
وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
Hadirin Jama'ah Jum'ah yang dimuliakan Allah,
Melalui mimbar yang mulia ini khatib berwasiat pada diri khatib sendiri, dan para jama'ah sekalian marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah swt. Taqwa yang sebenar-benarnya dengan menjalankan seluruh perintahnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan seluruh larangan-laranganNya. Karena dengan dua jalan tersebut kita akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Shalawat dan salam mari kita haturkan ke-haribaan Nabi besar Muhammad saw. kepada para keluarganya, para sahabat dan tabi'in, serta kepada kita semua, yang saat ini masih istiqomah melaksanakan segala risalahnya dan sunnah-sunahnya, mudah-mudah mendapat safa'at di hari akhirat kelak. Aamiin ya robbal 'alamin.
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Masih di bulan Muharran tahun 1438 H. patutlah kalau kita tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah swt atas nikmat yang begitu banyak yang telah kita nikmati sepanjang hayat di dunia ini. Ketika kita selalu bersyukur kepadaNya maka Allahpun akan menambahkan apa-apa yang telah kita nikmati. Firman Allah swt. dalam Al-Quran sebagai berikut :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ﴿ابراهيم):٧
"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sessungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (kufur), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim : 7).
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Segala upaya meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya, maka melalui datangnya Tahun Baru Hijriyah ini kita perlu menengok sejarah masa silam, masa perjuangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat beliau untuk menegakkan agama Allah swt.
Sama-sama kita ketahui catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui rintangan, hambatan dan tantangan yang tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya, mereka melakukan penganiayaan terhadap sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi menghentikan dakwahnya.
Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun sungguh suatu keajaiban, semakin keras penindasan dan semakin keras penganiayaan, Islam pun semakin berkembang. Tidak satupun orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad bagaimanapun kerasnya kekejaman dan penganiayaan yang mereka lakukan.
Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudaian mencapai puncaknya. Mereka (kaum Quraisy) sepakat berencana untuk menangkap dan membunuh Nabi Muhammad saw. Dalam keadaan genting itulah Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah Beliau bersama para shabat menuju kota Yatsrib, yang sekarang menjadi kota Madinah.
Peristiwa hijrah ini sebagai tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnya mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa tersebut. Dari sekian banyak hikmah, kita ambil saja, 3 dari peristiwa hijrah sebagai berikut :
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Hikmah Pertama : Hijrah merupakan perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman, para sahabat rela meninggalkan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka, dan keluarga. Karena iman, mereka rela berpisah denga orang-orang yang dicintainya yang berbeda aqidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin. Kalau batin sudah merasa tenteram dan terasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu dalam memperingati tahun baru 1438 Hijrah ini perlulah kita tanamkan keimanan dalam diri kita, sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk amal-amal sholeh dalam kehidupan.
Para jama'ah, iman akan membuat hidup seseorang menjadi ter-arah dalam hidupnya. Kekuasaan dan kebebasan berfikir harus seimbang. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada manusia tapi juga hati.
Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, dan timbul pengakuan sebagai mana tersebut dalam surat Ali Imran ayat 191 berikut :
Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahi akal saja tanta nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai Allah. Lain halnya dengan manusia yang diberikan iman dan nafsu, maka wajarlah kita hampir setiap hari berbuat salah. Maka jika akal yang menguasai dirinya kebenaran akan menang dan meningkat kepada derajat bagaikan malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya, maka sifat-sifat binatang yang menghiasi pelakunya. Sehingga ia turun derajatnya seperti binatang. Hal ini seperti difirmankan Allah sebagai berikut :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (QS at-Tin : 4)
"Kemidian Kami kembalikan dia ke-tempat yang serendah-rendahnya". (QS at-Tin : 5)
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Hikmah kedua : adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidaklah sama. Oleh karena itu Rasulullah saw. sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, menyatakan amal (perbuatan) itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang ia niatkan. Oleh karena itu semangat ibadah inilah, yang harus menjiwai peringatan hijrah di tahun 1438 H.
Hikmah ketiga : Hijrah adalah perjalanan ukhuwah.
Kita dapat menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang Mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam As. dan beliau diciptakan dari tanah, sebagaimana kita diciptakan Allah juga dari tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin (pendatang) dan orang-orang Anshar (pribumi) sebagai saudara yang diikat oleh aqidah yang satu. Allah berfirman sebagai berikut :
Kaum Muhajirin dan Anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Qur'an sebagai berikut :
Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudaian mencapai puncaknya. Mereka (kaum Quraisy) sepakat berencana untuk menangkap dan membunuh Nabi Muhammad saw. Dalam keadaan genting itulah Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah Beliau bersama para shabat menuju kota Yatsrib, yang sekarang menjadi kota Madinah.
Peristiwa hijrah ini sebagai tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnya mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa tersebut. Dari sekian banyak hikmah, kita ambil saja, 3 dari peristiwa hijrah sebagai berikut :
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Hikmah Pertama : Hijrah merupakan perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman, para sahabat rela meninggalkan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka, dan keluarga. Karena iman, mereka rela berpisah denga orang-orang yang dicintainya yang berbeda aqidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin. Kalau batin sudah merasa tenteram dan terasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu dalam memperingati tahun baru 1438 Hijrah ini perlulah kita tanamkan keimanan dalam diri kita, sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk amal-amal sholeh dalam kehidupan.
Para jama'ah, iman akan membuat hidup seseorang menjadi ter-arah dalam hidupnya. Kekuasaan dan kebebasan berfikir harus seimbang. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada manusia tapi juga hati.
Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, dan timbul pengakuan sebagai mana tersebut dalam surat Ali Imran ayat 191 berikut :
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بٰطِلًا سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka". (QS Ali Imran : 191)Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahi akal saja tanta nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai Allah. Lain halnya dengan manusia yang diberikan iman dan nafsu, maka wajarlah kita hampir setiap hari berbuat salah. Maka jika akal yang menguasai dirinya kebenaran akan menang dan meningkat kepada derajat bagaikan malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya, maka sifat-sifat binatang yang menghiasi pelakunya. Sehingga ia turun derajatnya seperti binatang. Hal ini seperti difirmankan Allah sebagai berikut :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ﴿التين)٤ ثُمَّ رَدَدْنٰهُ أَسْفَلَ سٰفِلِينَ ﴿التين)٥
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (QS at-Tin : 4)
"Kemidian Kami kembalikan dia ke-tempat yang serendah-rendahnya". (QS at-Tin : 5)
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Hikmah kedua : adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidaklah sama. Oleh karena itu Rasulullah saw. sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, menyatakan amal (perbuatan) itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang ia niatkan. Oleh karena itu semangat ibadah inilah, yang harus menjiwai peringatan hijrah di tahun 1438 H.
Hikmah ketiga : Hijrah adalah perjalanan ukhuwah.
Kita dapat menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang Mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam As. dan beliau diciptakan dari tanah, sebagaimana kita diciptakan Allah juga dari tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin (pendatang) dan orang-orang Anshar (pribumi) sebagai saudara yang diikat oleh aqidah yang satu. Allah berfirman sebagai berikut :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا۟
اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿الحجرات)١۰
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat". (QS al-Hujuraat : 10). Kaum Muhajirin dan Anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Qur'an sebagai berikut :
وَالسّٰبِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهٰجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسٰنٍ رَّضِىَ
اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى
تَحْتَهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذٰلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ ﴿التوبة)١۰۰
"Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Isalam) di antara orang-orang Mujahajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". (QS At-Taubah : 100)
Demikian khutbah ini, sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi Muhammad saw. Semoga bermanfaat bagi saya selaku khotib dan para jama'ah jum'ah sekalian. Aamiin... ya Robbal 'alamin.
بَارَكَ
الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ
قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَّحِيْم
Khotbah ke-Dua
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Pada khutbah kedua marilah kita berdoa semoga Allah akan selalu membimbing kita pada jalan yang lurus dan diridhaiNya.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
0 Response to "Khutbah Jum'at Bulan Muharram"
Post a Comment