Tuntunan Islam Dalam Menyikapi Makhluk Ghaib Jin
Monday, December 5, 2016
Add Comment
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu'alaikum Wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Aqidah).
Pembaca budiman, semoga Allah Swt. senantiasa membimbing kita dalam segala aktivitas untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam mengupas Tuntunan Islam Dalam Menyikapi Makhluk Ghaib Jin.
Alam Jin adalah bagian dari alam Ghaib, Alam yang tak tersentuh oleh panca indera manusia, karena perlu ada penjelasan yang akurat dari sumber terpercaya, yang dapat dijadikan rujukan oleh setiap muslim. Hingga tidak ada keraguan dalam meyakini keberadaannya apalagi menyelewengkannya hingga menimbulkan fitnah dan kemusyrikan di kalangan masyarakat.
Untuk menghindari berbagai penafsiran di kalangan masyarakat khususnya umat Muslim, terkait dengan Alam Ghaib Jin, dan berbagai macam pandangan, bahwa Jin juga dapat berinteraksi dengan manusia dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia, misalnya untuk menjaga keamanan rumah, untuk membantu mencari kekayaan/harta dll.
Baca juga artikel ini : Tempat tinggal Jin dan Syetan
Islam mengajarkan prinsip-prinsip bagaimana menjelajahi Alam Jin secara tepat sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasullah saw. sebagai berikut :
I. Prinsip Islam Dalam menjelajah Alam Jin
1. Ikuti panduan Al-Quran dan As-Sunnah, jangan cari referensi sembarangan untuk menjelajahi alam Jin agar tidak tersesat. Setiap informasi tentang alam Jin yang tidak bersumber dari keduanya harus kita tolak, apalagi info itu bertentangan dengan keduanya. Kita tidak boleh mendahulukan ketntuan Allah Al-Quran dan as-Sunnah atau berseberangan dengan keduanya :
Allah berfirman dalam Al-Quran :
يٰٓأَأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىِ اللَّـهِ
وَرَسُولِهِۦ ۖ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui." (QS,49: 1)
2. Jin punya misi hidup yang sama dengan manusia. Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ "Tidaklah aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku". (QS 51 : 56)3.
3. Jin diciptakan dari percikan Api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an :
وَخَلَقَ الْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
"Dan Dia (Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka" (QS, 55 : 15)
4. Jin adalah makhluk seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Mereka bertingkat-tingkat, seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
وَأَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَآئِقَ قِدَدًا
"Dan sesungguhnya diantara kami (Jin) ada yang sholeh dan diantara kami ada yang tidak demikian kami berbeda-beda jalan hidup kami." (QS 72 : 11)
5. Iblis adalah termasuk komunitas Jin, karena ia membangkang perintah Allah maka disebut Iblis. Ia bukanlah dari golongan malaikat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalah Al-Quran sebagai berikut :
وَإِذْ قُلْنَا
لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ
إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ
رَبِّهِ
"Dan ketika Kami katakan kepada mereka kepada para malaikat bersujudlah kalian kepada Adam, maka bersejudlah mereka semua kecuali Iblis, adalah dia dari golongan Jin maka dia durhaka dari perintah Tuhannya." (QS, 18 : 50)
6. Jin dapat melihat wujud asli manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihat wujud Jin, kecuali kalau dia menampakkan diri (berubah wujud). Seperti yang difirmankan Allah :
إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
"Sesungguhnya dia Iblis dan bangsanya dapat melihat kalian wahai manusia dan kalian tak dapat melihat mereka" (QS,7 :27. Rasulullah saw. bersabda : "Jika kalian mendengar lolongan anjing atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak dapat kalian lihat". (HR Abu Daud)
7. Syaitan itu sifat. Syaitan bukan sosok makhluk tersendiri, tetapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap pembangkang dari golongan Jin dan manusia, dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam Al-Quran dengan sebutan syaitan. Allah berfirman sebagai berikut :
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ "Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) Jin" (QS, 6 :112)
7. Syaitan itu sifat. Syaitan bukan sosok makhluk tersendiri, tetapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap pembangkang dari golongan Jin dan manusia, dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam Al-Quran dengan sebutan syaitan. Allah berfirman sebagai berikut :
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ "Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) Jin" (QS, 6 :112)
8. Haram meminta pertolongan kepada Jin..Meminta pertolongan Jin atau kerjasana dengan mereka hukumnya haram, karena Jin tidak akan pernah membantu manusia kecuali dengan meminta imbalan. Allah berfirman : وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
"Dan sesungguhnya ada sekelompok laki-laki dari manusia meminta pertolongan kepada laki-laki dari kelompok Jin, maka bertambahlah bagi mereka kesesatan. (QS, 72 : 6)
"Dan sesungguhnya ada sekelompok laki-laki dari manusia meminta pertolongan kepada laki-laki dari kelompok Jin, maka bertambahlah bagi mereka kesesatan. (QS, 72 : 6)
9. Jaminan perlindungan dari Allah. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan syirik mereka menapat jaminan perlindugan dari Allah dari kejahatan Jin. Alquran menyatakan :
الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لٰٓئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kesyirikan, mereka akan mendapatkan keselamatan dan mereka itulah orang-orang yang diberi petun juk." (QS,6 : 82)
10. Gangguan Jin itu musibah. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin berarti musibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti sakit medis (fisik) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak menghendaki gangguan itu terjadi maka tak akan terjadi. Jika Dia menghendaki, maka terjadilah. Firman Allah Swt. sebagai berikut :
وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۚ
"Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi mudharat (bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah". (QS, 2 : 102).
11. Kesurupan Jin pada manusia itu benar adanya. Bukan mitos atau takhayul. Jin bisa masuk ke-dalam tubuh manusia dan mengalir dalam tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya syethan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah.
12. Gangguan Jin pada manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus dihentikan untuk keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. Rasulullah saw. bersabda : "Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi, para sahabat bertanya : Ya Rasulullah bagaimana cara menolong orang yang menzholimi? Jawab Beliau Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Ruqyah syar'iyah solusi cerdas dan tepat serta aman. Jika kita atau orang lain diganggu Jin, obatilah dengan terapi ruqyah yang syar'i (sesuai tuntunan Rasulullah). Ruqyah Syar'iyah adalah terapi solutif yang tepat dan dijamin aman dari kesyirikan. Allah berpesan وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّـهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika kamu ditimpa suatu gangguan syetan, maka berlindunglah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS, 7 : 200)
Aisyah ra. bercerita, : Ketika Rasulullah swa. masuk rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda : "Obatilah dengan Al-Qur'an" (HR.Ibnu Hiban dalam kitab shahih).
14. Jihad dengan praktek Ruqyah Syar'iyah. Terapi ruqyah syar'iyah adalah bagian dari jihad fi sabilillah, karena kita melawan para tukang sihir, para dukun sesat, serta melawan kejahatan musuh Allah, yaitu syetan atau jin zhalim. Maka jangan asal ruqyah, pastikan terapi ruqyah yang kita pilih adalah yang syar'iyah. Karena di luaran sana banyak praktek ruqyah syirik/ruqyah syar'iyah gadungan. Mari kita dukung praktek ruqyah syar'iyah untuk mengkikis banyaknya praktek perdukunan yang marak di masyarakat. Allah berfirman :
الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ الطّٰغُوتِ فَقٰتِلُوٓا۟
الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ الطّٰغُوتِ فَقٰتِلُوٓا۟
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thoghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah" (QS, 4 : 76)
15. Jin makhluk ghaib tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam katagori makhluk ghaib, tapi tidak sertamerta mereka tahu segala yang ghaib. Merreka punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam Al-Quran : وَأَنَّا لَا نَدْرِىٓ
أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِى الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ
بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
"Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan kepada mereka" (QS,72 : 10). Di ayat yang lain Allah berfirman :
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُۥ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا۟ فِى الْعَذَابِ الْمُهِينِ
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُۥ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا۟ فِى الْعَذَابِ الْمُهِينِ
"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan" (QS, 34 : 14)
Artikel ini Anda boleh simak : 4 (Empat) cara Allah memberi Rezeki kepada Anda.
II. Kesimpulan.
Masalah ghaib tidak hanya seputar Jin, syetan, hantu dan sejenisnya saja. Adanya Allah dan para Malaikat-Nya, surga dan neraka, kehidupan di alam barzakh, kebangkita manusia di padang makhsar adalah termasuk keghaiban yang tidak diketahui manusia atau jin, tetapi harus dipercaya dan dijadikan sebagai pilar-pilar iman. Semua itu menjadi rahasia Allah dan Rasul yang telah diberi wahyu tentangnya. Dan masih banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang termasuk katagori ghaib karena tidak bisa kita indra dengan panca indra. وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا
يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ
وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى
ظُلُمٰتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتٰبٍ مُّبِينٍ
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidqak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada selembar daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tiada suatu pun yang basah dan kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata" (lauh Mahfuzh) (QS, 6 : 59).
- Nabi Muhammad saw. sendiri tidak mengetahui perkara Ghaib, kecuali jika Allah mengizinkan. Allah menyuruh Nabi Muhammad saw. untuk memberitahukan kepada umatnya tentang ketidak tahuannya seputar yang ghaib : قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ اللَّـهُ ۚ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِىَ السُّوٓءُ ۚ إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyk-banyaknyadan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pemabawa berita bagi orang-orang yang beriman." (QS, 7 : 188)
- Hindarilah atau janganlah berbicara tentang hal ghaib bila tanpa dasar yang valid dan autentik, yaitu syari'at Islam, termasuk berbicara seputar kehidupan Jin dan syetan agar keimanan pada yang ghaib dan aqidah kita tidak salah.
0 Response to "Tuntunan Islam Dalam Menyikapi Makhluk Ghaib Jin"
Post a Comment