HUKUM TIDUR DI MASJID DAN KAKI KEARAH KIBLAT
Friday, February 17, 2017
Add Comment
Contoh: (tidur menghadap kiblat kaki dijulurkan ke arah kiblat) |
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
Kajian Islam (Katagori Posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, semoga Allah Swt. senantiasa akan mencurahkan Rahmat serta bimbinganNya kepada kita dalam segala ativitas didunia ini utnuk bekal kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam.
Pada umumnya para ulama menyatakan bahwa tidur di dalam masjis bukanlah perbuatan yang terlarang. Jadi tidak mengapa seseorang sekedar merebahkan tubuhnya untuk beristirahat di dalamnya ataupun bermalam di rumah Allah tersebut. Ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa para sahabat dahulu juga tidur-tiduran di dalam masjid dan bahkan ada pula diantaranya karena tidak memiliki rumah, mereka menjadikan masjid sebagai tempat menginap.
Tentunya kebolehan ini dengan catatan, orang tersebut bisa menjaga kebersihan dan kesucian masjid, serta meminta izin kepada penjaga masjid bila ingin menetap dalam waktu lama.
Baca juga : Tujuh Masjid Besar Bukti Sejarah Kejayaan Islam Di Masa Rasulullah saw.
Bagaimana hukumnya orang yang tidur di masjid dengan menjulurkan kaki kearah kiblat.
Diantara sunah-sunah tidur, hendaknya seseorang itu menghadap kiblat dalam tidurnya.
Lalu bagaimana yang dimaksud dengan menghadap kiblat ketika tidur itu? .
Kami ambilkan contoh fakta yang sering dilakukan oleh seseorang yang tidur di masjid, mereka pada umumnya ketika tidur dengan kepala dekat ke arah mimbar masjid (arah kiblat), dibanding kakinya. Dengan kata lain jika kiblat di arah barat maka kepalanya di barat dan kakinya ketimur dengan niat agar dapat melaksanakan sunnah Nabi Saw. padahal dengan cara yang demikian adalah salah.
Ini dilakukan karena sebagian orang tidak mengetahui yang seharusnya ia lakukan ketika tidur di masjid.
Tindakan yang benar (seharusnya) adalah ketika seseorang yang tidur di masjid adalah kaki dijulurkan kearah kiblat atau dengan kata lain bahwa kepala berada di arah timur apabila kiblat kita di arah barat.
Padahal yang dijelaskan tersebut di atas, adalah perkara yang sangat penting untuk diketahui, karena dikala seseorang dalam keadaan sakit, dan tidak dapat berdiri, maka dalam menunaikan shalat, tentunnya dia harus menghadap kiblat, karena hal itu adalah bagian syarat sahnya shalat.
Baca juga yang ini : Surat Yang Dibaca Nabi saw. Ketika Shalat Jum'ah Dan Ied Fitri/Adha.
Berikut penjelasannya : Menurut para Ulama yang dimaksud menghadap kliblat ketika tidur, ada dua cara :
Cara pertama : Yakni seseorang berbaring miring, bila kiblat dibarat, maka maka kepalanya disebelah utara sedangkan kakinya di selatan. Kemudian wajah dimiringkan kearah barat, sehingga yang bersangkutan bertumpu pada lambung kanannya. Ini didasarkan pada hadits berikut :
"Apabila kamu mendatangi pembaringanmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian berbaring miring ke sisi kananmu" (HR. Bukhari).
Cara Kedua : Yang dimaksud dengan tidur menghadap kiblat menurut ulama, adalah dengan menyelonjorkan/menjulurkan kaki kearah kiblat. Jadi apabila ada yang melakukannya dengan menempatkan kepala di arah kiblat atau di arah barat, apabila kiblat kita di sebelah barat, maka hal ini adalah salah, atau bukan sunnah Rasulullah Saw.
Baca juga : Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah
Terkait dengan cara yang kedua, untuk orang yang shalat sambil berbaring, sedang dia harus menghadap kiblat, maka cara kedua ini adalah yang paling utama dilakukan menurut pendapat mazhab Imam Hanafi, karena isyarat orang sholat terlentang bisa tepat kearah kiblat. Dan apabila tidak dapat dilakukan cara kedua ini, maka boleh dengan cara pertama.
Demikian uraian tentang Hukum Tidur di Masjid dan Kaki kearah Kiblat. Semoga menambah wawasan kita dalam segala amalan ibadah, baik yang Mahdhoh maupun Ghairumahdhoh.
Pada umumnya para ulama menyatakan bahwa tidur di dalam masjis bukanlah perbuatan yang terlarang. Jadi tidak mengapa seseorang sekedar merebahkan tubuhnya untuk beristirahat di dalamnya ataupun bermalam di rumah Allah tersebut. Ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa para sahabat dahulu juga tidur-tiduran di dalam masjid dan bahkan ada pula diantaranya karena tidak memiliki rumah, mereka menjadikan masjid sebagai tempat menginap.
Tentunya kebolehan ini dengan catatan, orang tersebut bisa menjaga kebersihan dan kesucian masjid, serta meminta izin kepada penjaga masjid bila ingin menetap dalam waktu lama.
Baca juga : Tujuh Masjid Besar Bukti Sejarah Kejayaan Islam Di Masa Rasulullah saw.
Bagaimana hukumnya orang yang tidur di masjid dengan menjulurkan kaki kearah kiblat.
Diantara sunah-sunah tidur, hendaknya seseorang itu menghadap kiblat dalam tidurnya.
Lalu bagaimana yang dimaksud dengan menghadap kiblat ketika tidur itu? .
Kami ambilkan contoh fakta yang sering dilakukan oleh seseorang yang tidur di masjid, mereka pada umumnya ketika tidur dengan kepala dekat ke arah mimbar masjid (arah kiblat), dibanding kakinya. Dengan kata lain jika kiblat di arah barat maka kepalanya di barat dan kakinya ketimur dengan niat agar dapat melaksanakan sunnah Nabi Saw. padahal dengan cara yang demikian adalah salah.
Ini dilakukan karena sebagian orang tidak mengetahui yang seharusnya ia lakukan ketika tidur di masjid.
Tindakan yang benar (seharusnya) adalah ketika seseorang yang tidur di masjid adalah kaki dijulurkan kearah kiblat atau dengan kata lain bahwa kepala berada di arah timur apabila kiblat kita di arah barat.
Padahal yang dijelaskan tersebut di atas, adalah perkara yang sangat penting untuk diketahui, karena dikala seseorang dalam keadaan sakit, dan tidak dapat berdiri, maka dalam menunaikan shalat, tentunnya dia harus menghadap kiblat, karena hal itu adalah bagian syarat sahnya shalat.
Baca juga yang ini : Surat Yang Dibaca Nabi saw. Ketika Shalat Jum'ah Dan Ied Fitri/Adha.
Berikut penjelasannya : Menurut para Ulama yang dimaksud menghadap kliblat ketika tidur, ada dua cara :
Cara pertama : Yakni seseorang berbaring miring, bila kiblat dibarat, maka maka kepalanya disebelah utara sedangkan kakinya di selatan. Kemudian wajah dimiringkan kearah barat, sehingga yang bersangkutan bertumpu pada lambung kanannya. Ini didasarkan pada hadits berikut :
"Apabila kamu mendatangi pembaringanmu maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian berbaring miring ke sisi kananmu" (HR. Bukhari).
Cara Kedua : Yang dimaksud dengan tidur menghadap kiblat menurut ulama, adalah dengan menyelonjorkan/menjulurkan kaki kearah kiblat. Jadi apabila ada yang melakukannya dengan menempatkan kepala di arah kiblat atau di arah barat, apabila kiblat kita di sebelah barat, maka hal ini adalah salah, atau bukan sunnah Rasulullah Saw.
Baca juga : Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah
Terkait dengan cara yang kedua, untuk orang yang shalat sambil berbaring, sedang dia harus menghadap kiblat, maka cara kedua ini adalah yang paling utama dilakukan menurut pendapat mazhab Imam Hanafi, karena isyarat orang sholat terlentang bisa tepat kearah kiblat. Dan apabila tidak dapat dilakukan cara kedua ini, maka boleh dengan cara pertama.
Demikian uraian tentang Hukum Tidur di Masjid dan Kaki kearah Kiblat. Semoga menambah wawasan kita dalam segala amalan ibadah, baik yang Mahdhoh maupun Ghairumahdhoh.
0 Response to "HUKUM TIDUR DI MASJID DAN KAKI KEARAH KIBLAT"
Post a Comment