Penjelasan Shalat Tarawih 8 Raka'at Dan 20 Raka'at Serta Cara Pelaksanaannya.
Friday, April 28, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (Katagori Posting Shalat).
Menurut disiplin ilmu hadits, ini disebut hadits mauqut (Hadits yang mata rantainya berhenti pada shahabat dan tidak bersambung pada Rasulullah saw.). Walaupn mauqut, hadits ini dapat dijadikan sebagai hujjah dalam pengambilan hukum (lahu hukmu al-marfu') Karena masalah shalat Tarawih termasuk jumlah raka'atnya bukan masalah ijtihadiyah (laa majala fihi li al-ijtihad) bukan pula masalah yang bersumber dari pendapat seseorang (laa yuqolu min qibal al-ra'yi).
2. Setelah itu bilal membaca shalawat,
"Allaahuma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad"
Kemudian para jama'ah menjawab :
"Allaahumma shalli wa sallim'alaih"
Bilal menjawab shalawat lagi .
"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammad"
Kemudian para jama'ah menjawab.
"Allahumma shalli wa sallim 'alaiih"
Bilal menjawab shalawat sekali lagi :
"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa habiibinaa wa syafii'inaa wa dzkhrinaa wa maulanaa Muhammad"
Kemudian jamaah menjawab :
"Allahumma shalli wa sallim 'alaiih"
Bilal menucapkan :
"Ash-shalaaltut - tarawaihi rahimakumullah"
4. Sesudah salam pada raka'at pertama , bilal bersama jama'ah mengucap :
"Fadlan minallaahi wa ni'matan wa maghfirattan wa rahmatan laa illaaha wahdahuu laa syarikalahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yuhmitu wa huwa alaa kulli syai'in qadiir"
5. Selesai slam pada ra'ka'at yang ke-empat, bilal bersama sama jama'ah membaca :
"Subhaanal malikil -kudus sampai akhir seperti tersebut di atas, setelah itu bilal membaca shalawat dan dibaca oleh para jama'ah.
"Allahumma shali wa sallim 'alaiih"
Sehabis itu bilal mengucapkan lagi :
"Albadrul-muniiru sayyidunaa Muhammadun shallu 'alaiih"
6. Selesai salam pada raka'at ke-6 bilal mengucapkan "Fadlam minallaahi wa ni'mah, sampai akhir seperti bacaan di atas.
7. Selesai salam pada raka'at ke 8 bilal dan para jama'ah membaca "Subhaanal-malikil quduus sampai akhir dan diteruskan shalawat seperti tersebut di atas. Setelah itu bilal mengucapkan :
"Al-Khalifatul-uula amirul-mu'minina sayyidinaa Abuu Bakrinish-shidiq"
Dan dijawab oleh jama'ah :
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Selesailah shalat tarawih kita lalu doa bersama jamaah (untuk do'a silahkan menggunakan doa selesai tarawih) :
Contoh :
Selesai doa tarawih dilanjutkan shalat witir 3 raka'at
Caranya :
Raka'at pertama dua raka'at salam, dan raka'at kedua satu ra'ka'at salam. Jadi jumlahnya 3 raka'at.
Do' Witir. (Silahkan sesuai yang kalian inginkan, intinya doa selesai shalat)
Demikian Penjelasan dan Tata Cara Shalat Tarawih 8 Raka'at dan 20 Raka'at. Semoga bermanfaat.
Pembaca budiman, rasa syukur yang tiada hentinya adalah bagian ciri orang yang beriman. Semoga kita semua selalu mendapat curahan Rahmat serta bimbingan-Nya dalam segala aktivitas di dunia ini dalam rangka mempersiapkan kehidupan di akhirat kelak. Aamiin...
Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam memposting Penjelasan Shalat Tarawih 8 Raka'at Dan 20 Raka'at.
Shalat sunnah Tarawih merupakan shalat yang dikerjakan di malam hari setelah shalat 'Isya di setiap bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah dan diwajibkan atas kaum muslimin/muslimat untuk menunaikan puasa Ramadhan sebulam penuh.
Untuk hukum mengerjakan shalat tarawih, ialah Sunnah Muakkad yang dapat diartikan sunnah yang sangat diutamakan atau dianjurkan untuk dikerjakan setiap umat muslim di seluruh dunia karena shalat tarawih dapat menjadi pelengkap puasa kita.
Sedangkan jumlah raka'at shalat tarawih ini dapat dilakukan 8 raka'at seperti yang pernah diamalkan oleh Rasulullah saw, dan dapat berjumlah 20 raka'at seperti yang pernah diamalkan sahabat Nabi saw, Umar bin Khattab. Namun di Indonesia sendiri, pada umumnya dikerjakan 20 raka'at dan titambah dengan witir 3 raka'at.
Shalat tarawih adalah lebih baik dikerjakan secara berjama'ah, walaupun jika dikerjakan secara sendiripun tetap boleh.
Cara Shalat Tarawih dengan 8 raka'at adalah berdasarkan Hadits yang datang dari Aisyah, r.anha yang berbunyi sebagai berikut :
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ فَقَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي.
Artinya : Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, suatu ketika beliau bertanya kepada Sayyidah Aisyah, r.anha, tentang Shalatnya Rasululullah saw, di bulan Ramadhan, maka Sayyidah Aisyah r.anha menjawab : "Rasulullah saw. tidak menambah lebih dari 11 raka'at baik di bulan Ramadhan atau di luar ramadhan, beliau melakukan shalat 4 raka'at. Dan jangan engkau bertanya bagus dan panjangnya shalat beliau, kemudian beliau melakukan shalat 4 raka'at lagi, dan jangan ditanya bagus dan panjangnya, kemudian beliau melakukan shalat witir 3 raka'at.
Kemudian sayyidah Aisyah r.anha berkata : Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan shalat witir? "Maka Rasulullah saw, menjawab: "Wahai Aisyah, memang benar mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak tidur.
Dari 2 riwayat tersebut mereka menyimpulkan bahwa shalat tarawih Rasulullah saw, adalah 11 raka'at, 8 raka'at sholat tarawih dan 3 raka'at shalat witir.
Penjelasan Ulama Tentang Shalat Tarawih 8 Raka'at.
Cara Shalat tarawih yang Rasulullah lakukan adalah sebagaimana hadits tersebut diatas, yaitu sbb :
- Untuk raka'at yang ke-1 (pertama) adalah 4 raka'at sekaligus lalu salam.
- Dan Raka'at 2 (kedua) juga 4 raka'at sekaligus lalu salam.
- Selanjutnya dilanjutkan shalat witir 3 raka'at sekaligus.
(Hadits riwayat Imam Al-Bukhari no. 1079 jilid 4 halaman 319.)
Penjelasan Ulama Tentang Shalat Tarawih 20 Raka'at.
Dalil yang mendasari shalat tarawih 20 raka'at adalah berdasarkan Hadits Mauquf sebagai berikut :
Kemudian Umar bin Khattab berkata : "Menurutku akan lebih baik jika aku kumpulkan mereka pada satu imam". Lalu Umar berketetapan dan mengumpulkan mereka pada Ubay bin Ka'ab. Pada kesempatan malam yang lain, aku (Rahman bin Abd.al-Qari) keluar lagi bersama Umar, dan aku menyaksikan masyarakat melakukan shalat secara berjama'ah mengikuti imamnya. Umar berkata : "Ini adalah sebaik-baik bid'ah..." (HR. Bukhari).
Dalam hadits yang lain disebutkan, bilangan rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan pada masa Umar bin Khattab adalah 20 (duapuluh) raka'at)
Kemudian sayyidah Aisyah r.anha berkata : Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan shalat witir? "Maka Rasulullah saw, menjawab: "Wahai Aisyah, memang benar mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak tidur.
Dari 2 riwayat tersebut mereka menyimpulkan bahwa shalat tarawih Rasulullah saw, adalah 11 raka'at, 8 raka'at sholat tarawih dan 3 raka'at shalat witir.
Penjelasan Ulama Tentang Shalat Tarawih 8 Raka'at.
Cara Shalat tarawih yang Rasulullah lakukan adalah sebagaimana hadits tersebut diatas, yaitu sbb :
- Untuk raka'at yang ke-1 (pertama) adalah 4 raka'at sekaligus lalu salam.
- Dan Raka'at 2 (kedua) juga 4 raka'at sekaligus lalu salam.
- Selanjutnya dilanjutkan shalat witir 3 raka'at sekaligus.
(Hadits riwayat Imam Al-Bukhari no. 1079 jilid 4 halaman 319.)
Penjelasan Ulama Tentang Shalat Tarawih 20 Raka'at.
Dalil yang mendasari shalat tarawih 20 raka'at adalah berdasarkan Hadits Mauquf sebagai berikut :
وعن ابن شهاب عن عروة بن الزبير عن عبد الرحمن بن عبد القاري، أَنَّهُ قَالَ : خَرَجْت مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إلَى الْمَسْجِدِ ، فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ ، يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ ، وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ . فَقَالَ عُمَرُ : إنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ، ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ . ثُمَّ خَرَجْت مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ . قَالَ عُمَرُ : نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ…
Diriwayatkan dari Ibnu Shihab, dari Urwah bin Zubair, dari Abd.Rahman bin Abd. al-Qari, ia berkata : "Pada suatu malam di bulan Ramadhan saya keluar ke masjid bersama Umar bin Khattab. Kami mendapati masyarakat terbagi beberapa kelompok yang terpisah-pisah. Sebagian orang ada yang shalat sendirian. Dan sebagian lain melakukan shalat berjama'ah dengan beberapa orang saja. Kemudian Umar bin Khattab berkata : "Menurutku akan lebih baik jika aku kumpulkan mereka pada satu imam". Lalu Umar berketetapan dan mengumpulkan mereka pada Ubay bin Ka'ab. Pada kesempatan malam yang lain, aku (Rahman bin Abd.al-Qari) keluar lagi bersama Umar, dan aku menyaksikan masyarakat melakukan shalat secara berjama'ah mengikuti imamnya. Umar berkata : "Ini adalah sebaik-baik bid'ah..." (HR. Bukhari).
Dalam hadits yang lain disebutkan, bilangan rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan pada masa Umar bin Khattab adalah 20 (duapuluh) raka'at)
عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : (كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً.
Diriwayatkan dari al-Sa'ib bin Yazid r.a. Dia berkata : "Mereka (para sahabat) melakukan qiyam Ramadhan pada masa Umar bin Khattab sebanyak 20 (dua pulh raka'at")
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi di dalam al-Sunan al-Kubra, 1/1496, dengan sanad yang shaheh sebagimana dinyatakan oleh Imam al-'Aini, Imam al-Qasthallani, Imam al-Iraqi, Imam al-Nawawi, Imam al-Subki, Imam al-Zaila, Imam Ali al-Qari, Imam al-Kamal bin Hammam.
Menurut disiplin ilmu hadits, ini disebut hadits mauqut (Hadits yang mata rantainya berhenti pada shahabat dan tidak bersambung pada Rasulullah saw.). Walaupn mauqut, hadits ini dapat dijadikan sebagai hujjah dalam pengambilan hukum (lahu hukmu al-marfu') Karena masalah shalat Tarawih termasuk jumlah raka'atnya bukan masalah ijtihadiyah (laa majala fihi li al-ijtihad) bukan pula masalah yang bersumber dari pendapat seseorang (laa yuqolu min qibal al-ra'yi).
Tata Cara Pelaksanaan Tarawih 20 Raka'at Ditambah Witir 3 Raka'at.
Untuk tata cara shalat tarawih, dilakukan selama 30 hari di bulan ramadhan pada waktu malam hari setelah selesai shalat Isya sampai terbit Fajar atau sebelum masuk shalat Subuh. Yang terbaik adalah dilakukan secara berjama'ah di masjid dan dikerjakan dengan jumlah raka'at 20 serta ditambah dengan shalat witir 3 raka'at di akhir shalat tarawih. Cara mengerjakan shalat tarawih ini sama dengan yang dilakukan shalat lainnya yaitu harus diawali dengan niat shalat tarawih dan diakhiri dengan salam.
Niat aku shalat tarawih dua raka'at mamuman lillahi ta'alaa. Ini apabila kita menjadi ma'mum dan kalau kita menjadi imam maka kalimat ma'mumam diganti imamam.
Setelah anda membaca niat shalat tarawih di atas maka anda tinggal mengikuti Imam sahalat tarawih yang secara jamaah di masjid dan anda tinggal mengikuti bacaan dan doa, dikarenakan imam biasanya membaca suratan yang ia paham dan doa yang ia sudah biasa, maka kita sebagai ma'mum cukup mengikutinya.
Mari kita mulai melaksanakan shalat tarawih.
1. Setelah shalat 'Isya maka bersama-sama bilal dan ma'mum membaca :
"Subhaanal-malikil-ma'buudi, subhaanal-malikil-maujuudi, subhaanal-malikil hayyil-ladzi laa yanaamu wa laa yamutu wa laa yafuutu abadan-subbuuhun qudduusun wa robbul-malaaikati war-ruuhi subhaanallahi wal hamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wa laa hu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil -aliyil-adzin"
Setelah anda membaca niat shalat tarawih di atas maka anda tinggal mengikuti Imam sahalat tarawih yang secara jamaah di masjid dan anda tinggal mengikuti bacaan dan doa, dikarenakan imam biasanya membaca suratan yang ia paham dan doa yang ia sudah biasa, maka kita sebagai ma'mum cukup mengikutinya.
Mari kita mulai melaksanakan shalat tarawih.
1. Setelah shalat 'Isya maka bersama-sama bilal dan ma'mum membaca :
"Subhaanal-malikil-ma'buudi, subhaanal-malikil-maujuudi, subhaanal-malikil hayyil-ladzi laa yanaamu wa laa yamutu wa laa yafuutu abadan-subbuuhun qudduusun wa robbul-malaaikati war-ruuhi subhaanallahi wal hamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wa laa hu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil -aliyil-adzin"
2. Setelah itu bilal membaca shalawat,
"Allaahuma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad"
Kemudian para jama'ah menjawab :
"Allaahumma shalli wa sallim'alaih"
Bilal menjawab shalawat lagi .
"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammad"
Kemudian para jama'ah menjawab.
"Allahumma shalli wa sallim 'alaiih"
Bilal menjawab shalawat sekali lagi :
"Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa habiibinaa wa syafii'inaa wa dzkhrinaa wa maulanaa Muhammad"
Kemudian jamaah menjawab :
"Allahumma shalli wa sallim 'alaiih"
Bilal menucapkan :
"Ash-shalaaltut - tarawaihi rahimakumullah"
4. Sesudah salam pada raka'at pertama , bilal bersama jama'ah mengucap :
"Fadlan minallaahi wa ni'matan wa maghfirattan wa rahmatan laa illaaha wahdahuu laa syarikalahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yuhmitu wa huwa alaa kulli syai'in qadiir"
5. Selesai slam pada ra'ka'at yang ke-empat, bilal bersama sama jama'ah membaca :
"Subhaanal malikil -kudus sampai akhir seperti tersebut di atas, setelah itu bilal membaca shalawat dan dibaca oleh para jama'ah.
"Allahumma shali wa sallim 'alaiih"
Sehabis itu bilal mengucapkan lagi :
"Albadrul-muniiru sayyidunaa Muhammadun shallu 'alaiih"
6. Selesai salam pada raka'at ke-6 bilal mengucapkan "Fadlam minallaahi wa ni'mah, sampai akhir seperti bacaan di atas.
7. Selesai salam pada raka'at ke 8 bilal dan para jama'ah membaca "Subhaanal-malikil quduus sampai akhir dan diteruskan shalawat seperti tersebut di atas. Setelah itu bilal mengucapkan :
"Al-Khalifatul-uula amirul-mu'minina sayyidinaa Abuu Bakrinish-shidiq"
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Pada raka'at ke 12 sesudah doa, bilal mengucapkan :
'Al-khalifatul-uula amirul-mu'minina sayyidinaa Umar Ibnu Khattab.
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Pada Raka'at ke 16 selesai salam bilal mengucap "
'Al-khalifatul-uula amirul-mu'minaa sayyidinaa Usman bin Affan
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Pada raka'at ke 20 selesai salam bilal mengucap :
Al-khalifatul-uula amirul-mu'minaa sayyidinaa
Ali bin Abi TholibPada raka'at ke 12 sesudah doa, bilal mengucapkan :
'Al-khalifatul-uula amirul-mu'minina sayyidinaa Umar Ibnu Khattab.
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Pada Raka'at ke 16 selesai salam bilal mengucap "
'Al-khalifatul-uula amirul-mu'minaa sayyidinaa Usman bin Affan
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Pada raka'at ke 20 selesai salam bilal mengucap :
Dan dijawab oleh jama'ah :
" Radhiyallahu-anhu"
Selesailah shalat tarawih kita lalu doa bersama jamaah (untuk do'a silahkan menggunakan doa selesai tarawih) :
Contoh :
Caranya :
Raka'at pertama dua raka'at salam, dan raka'at kedua satu ra'ka'at salam. Jadi jumlahnya 3 raka'at.
Do' Witir. (Silahkan sesuai yang kalian inginkan, intinya doa selesai shalat)
Demikian Penjelasan dan Tata Cara Shalat Tarawih 8 Raka'at dan 20 Raka'at. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Penjelasan Shalat Tarawih 8 Raka'at Dan 20 Raka'at Serta Cara Pelaksanaannya."
Post a Comment