Hadits-Hadits Tentang Perintah Berdoa
Saturday, October 21, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Do'a)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu mengiringi seluruh aktivitas kita di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Rasiyambuben.com mempost. tentang materi : "Hadits-Hadits Tentang Perintah Berdo'a".
Menurut bahasa doa bersasal dari kata "da'a" yang mempunyai arti memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Adapun lafadz do'a yang terdapat didalam Al-Qur'an dapat bermakna sebagai berikut :
- Ibadah terdapat pada (QS, Yunus : 106)
- Seruan terdapat pada (QS, Ar-Rum : 52)
- Perkataan atau keluhan terdapat pada (QS, Al-Anbiya : 15)
- Meminta pertolongan terdapat pada (QS, Al-Baqarah : 23)
- Permohonan terdapat pada (QS, Al-Mukmin 49)
Pada hakekatnya, tujuan berdoa adalah meningkatkan kedekatan diri kepada Allah Swt. sekaligus untuk memperbaiki diri. Ibnu Atha'illah dalam kitabnya Al-Hikam menjelaskan, "Bagaima engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasanmu?".
Kita banyak meminta dan berharap kepada Allah SWT, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri sendiri. Padahal kalau kita meminta (berdoa) dengan berusaha untuk mengubah diri (ikhtiar), Allah Swt. akan memberikan apa yang kita minta karena karena doa itu hakikatnya adalah pengiring agar kita dapat mengubah diri.
Manfaat doa begitu besar dalam kehidupan manusia. Dengan doa, kedamaian dapat diraih, semangat hidup dapat ditingkatkan, dan emosi dapat dikendalikan. Dengan doa, ada harapan yang terbentang. Doa juga menjadi penyejuk pada saat menghadapi musibah. Doa adalah tempat kembalinya manusia setelah seharian melakukan segala aktivitas dalam usahanya (ikhtiar).
Allah SWT. memerinthakan manusia agar berdo'a dan merendahkan diri pada-Nya karena Allah menjanjikan akan mengabulkan doa dan mewujudkan apa yang dipintanya itu.
1. Jenis Permintaan.
- Doa tidak lepas dari permintaan supaya dilimpahkan kebaikan atau supaya dihindarkan dari keburukan/marabahaya baik yang belum atau yang sudah terjadi. Sebab itu, Rasulullah Saw. bersabda " الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا يَنْزِلُ، وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ "Doa itu bermanfaat baik untuk sesuatu yang sudah turun atau yang belum turun". (HR. Hakim 6/70dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' 5721). Jika kita memperhatikan do'a-doa Rasulullah Saw. maka akan kita dapati doa tersebut tidak terlepas dari dua perkara di atas, seperti doa Rasulullah Saw. sebagai berikut : اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاْعَذَابَ النَّارِ
- "Ya Tuhanku anugerahkan kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat dan peliharalah kami dari api neraka" (QS. Al-Baqarah 201) Dalam sebuah haditsnya Rasulullah SAW. juga berdo'a sebagai berikut :
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
- "Ya Allah perbaikilah agamaku karena (agamakulah) yang memelihara uruasanku, perbaikilah duniaku karena (duniakulah) tempat hidupku (sekarang), perbaikilah akhiratku karena (akhiratkulah) tempat kembaliku, dan jadikanlah hidupku semakin bertambah segala kebaikan untukku, dan jadikanlah matiku waktu istirahat dari segala keburukan" (HR. Muslim 2720). Dan masih banyak lagi doa-doa Rasulullah Saw. yang menggabungkan antara permintaan kebaikan dan permintaan dihindarkan dari keburukan.
- Ada doa Rasulullah saw. yang khusus untuk orang sakit. Ketika Rasulullah saw. menjenguk orang sakit atau jika orang sakit itu datang kepadanya, beliau mendoakan sebagai berikut :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ وَاشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
- "YA Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah penyakit ini, dan sembuhkanlah karena Engkau maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dair-Mu, kesembuhan yang tidak akan meninggalkan bekas" (HR. Bukhari 5743 dan Muslim 2191).
- Demikian pula beliau mengajari orang yang sakit untuk berdoa, seperti Utsman bin Abul As, r.a. saat sakit dan datang kepada Rasulullah saw. beliau memerintahnya untuk meletakkan tangan (Utsman) di tempat yang sedang sakit, lalu beliau bersabda : "Ucapkan bismillah 3 kali lalu ucapkan doa (di bawah ini 7 kali : أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ "Aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari buruknya sesuatu yang aku jumpai atau aku khawatirkan " (HR. Muslim 2202).
- Doa adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. Nabi saw. bersabda :
- الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ "Do'a adalah ibadah" (HR. Abu Daud no.1479, At-Tarmidzi no. 2969, Ibnu Majah no. 3828 Ahmad 4/267; dari An Nu'man bin Basyir)
- Doa adalah sebab untuk mencegah bala' dan bencana.
- Doa itu adalah amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat doa ada dalam tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :
- ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ (1) وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ (2) وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ(3) قَالَ : اللَّهُالسُّوءِ مِثْلَهَا أَكْثَرُ
- "Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silatuirahim (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal :
- Allah akan segera mengabulkan doanya.
- Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak.
- Dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal. Para sahabat lantas bertanya mengatakan : "Kalau begitu kami akan memperbanyak doa" Nabi saw. lantas berkata : Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian. (HR Ahmad 3/18 dari Abu Said . Syekh Syuaib al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shaheh).
- Doa adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
- Doa merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah, baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Doa seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Ghoni (Maha mencukupi), Maha melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selain-Nya.
- Doa menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Swt. Karena seorang yang berdoa ketika berdoa, ia berarti meminta tolong padaNya. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata.
- Doa adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi saw. bedrsabda :
- مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ "Barang siapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya." (HR. Tirmidzi no.337. Syeikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
3. Hadits yang berhubungan dengan fadillah berdoa.
- Dari ahmad dan Ash-habus Sunan dari Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya berdoa itu merupakan ibadah, lalu dibacanya ayat yang artinya : "Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku kabulkan doamu itu?". "Orang-orang yang menyombongkan diri hingga tak mau beribadah kepada-Ku sungguh mereka itu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina" (QS, Al-Mukmin : 60)
- Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dari Hasan : "Bahwa para sahabat Rasulullah saw. bertanya kepadanya : "Dimana Tuhan kita itu?" Maka Allah pun menurunkan ayat yang artinya : "Dan seandainya hamba-hamba-Ku bertanya Aku kepadamu, maka sesungguhnya Aku ini Mahadekat, Aku akan mengabulkan permintaan dari orang yang berdoa, jika ia berdoa kepada-Ku" (QS, AL-Baqarah : 186)
- Diriwayatkan oleh Turmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a bahwa nabi saw. bersabda : "Tidak satupun yang lebih dihargai oleh Allah daripada doa"
- Diriwayatkan Turmidzi daripadanya bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Siapa yang ingin doanya dikabulkan Allah Ta'ala dalam bahaya dan kesusahan, hendaklah ia hanya berdoa dalam kesenangan"!
- Diriwayatkan oleh Abu Yu'la dari Anas, firmanNya yang disampaikan Nabi saw. dari Allah : "Ada 4 (empat) perkara salah satunya adalah buat-Ku, satu lagi buatmu, satu lagi diantara-Ku denganmu, satu lagi antaramu dengan hamba-hamba-Ku.
- Adapun yang buat-Ku adalah bahwa kamu tidak akan memperserikatkan-Ku dengan sesuatupun.
- Dan yang buatmu, apapun juga kebaikan yang kamu lakukan, akan Kuberi balasan.
- Mengenai yang antraKu denganmu, adalah darimu berdoa sedang sedang dariKu mengabulkannya.
- Kemudaian mengeanai perkara antaramu dengan hamba-hamba-Ku bahwa kamu akan menyukai buat mereka, apa yang kamu sukai buat dirimu sendiri!"
- Dan salah satu hadits dari Rasullah saw. : "Barang siapa yang tidak memohonkan kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya."
- Diterima dari Aisyah r.anha. bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Tidak akan mampu sikap berhati-hati terhadap takdir, sedang doa itu akan memberi manfaat, baik terhadap hal-hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Dan sungguh, bala atau malapetaka itu turun, lalu disambut oleh doa, maka bergulatlah keduanya sampai hari kiamat." (Diriwayatkan oleh Bazzar dan Thabrani, juga oleh Hakim yang menyatakan sanadnya shoheh).
- Diterima dari Salman al-Farisi bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Tidak dapat menolak qadha kecuali do'a, dan tidak bisa menambah umur kecuali kebaikan" (Riwayat Thurmudzi yang menyatakannya sebagai hadits hasan lagi gharib).
- Diriwayatkan oleh Abu Uwanah dan Ibnu Hibbah bahwa Rasulullah saw. bersabda : " Jika salah seorang di antaramu berdoa' hendaklah ia menunjukkan besaranya keinginan buat memperolehnya, karena tidak satu pun yang dianggap besar oleh Allah."
Demikian uraian tentang Hadits-Hadits Tentang Perintah Berdoa. Semoga memberikan manfaat khusunya dalam menerapkan doa kepada Allah Swt.
Sumber :
Fiqih Sunnah 4 Sayyid Saabiq, telah diedit untuk keselarasan.
0 Response to "Hadits-Hadits Tentang Perintah Berdoa "
Post a Comment