Kisah Ashabul Aikah, Kaum Nabi Syu'aib A.S.
Wednesday, October 25, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (katagori posting Kisah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga senantiasa mengiringi segala aktivitas kita di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Rasiyambumen.com. mempost materi : Kisah Ashabul Aikah, Kaum Nabi Syu'aib A.S. Negeri Madyan (Bahasa Arab) Midian (Bahasa Inggris) adalah sebuah tempat /Geografis yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani, Alkitab Kristen, Injil dan Al-Qur'an. Madyan diyakini terletak di sebelah barat laut Hijaz di pantai timur dari Teluk Aqaba dan kearah utara Laut Merah, tepatnya di daerah al-Bada'.
Negeri "Madyan" diambil dari nama Madyan (Midian) nama seorang yang terkenal lengkapnya "Madyan bin Ibrahin AS. (Abraham), dari istrinya yang bernama Qanthura (Ketura), kemudian di jadikan nama kabilah yang terdiri dari keturunan anak cucu Madyan itu. (Menurut tradisi Islam) dari Qanthura binti Yaqthan lahir enam orang anak., yakni : Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nasyaq dan anak keenam belum sempat dinamai.
Alkisah Madyan yang berasal dari Nama seseorang yang masih trah kenabian yaitu Nabi Ibrahim AS, akhirnya menjadi sebuah kaum yang menamakan diri sebagai kaum Madyan. Kaum Madyan ini dikarunia tanah yang sangat subur dan kaumnya hidup dengan berkecukupan/makmur. Namun kaum Madyan ini enggan menyembah Allah. Tidak sebagaimana yang telah dianut oleh nenek moyangnya yaitu Ibrahim AS. yang ketika itu sudah menyembah Allah Yang Esa (Agama Hanif) atau agama yang lurus, dan tauhid. Kaum Madyan ini lebih memilih menyembah pohon besar.
Karena makin banyak dan merajlelanya dalam penyembahannya kepada pohon besar tersebut, lalu Allah Swt. memerintahkan Nabi Syuaib yang sekaligus diangkat sebagai rasul untuk mengingatkan kepada kaum Madyan agar berhenti menyembah Pohon besar itu, dan kembali menyembah Allah yang Esa tersebut.
Kisah ini dicuplik dari Al-Qur'an dalam Surat At-Taubah ayat 70. sebagai berikut :
"Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu kaum Nuh, Aad, Tsamud, Kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri" ( QS, At-Taubah : 70)
Dikisahkan, pada saat itu terdapat suatu kaum yang memiliki wilayah yang subur dan hidup dengan makmur. Kaum tersebut adalah kaum Madyan. Penduduk Madyan juga terkenal ahli dalam berdagang. Pertanian dan perdagangan yang dilakukan penduduk Madyan membuat mereka hidup dengan berkecukupan / makmur. Namun sangat disayangkan dalam hal urusan ibadah, mereka meninggalkan ajaran yang pernah diajarkan Nabi Ibrahim a.s. untuk menyembah Allah SWT.
Mereka menyembah Al-Aikah, yaitu nama sebatang pohon besar dengan cabang dan ranting yang begitu rimbun. Burung-burung pun sangat banyak yang datang untuk menempati pohon yang dikeramatkan penduduk Madyan tersebut. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran yang ia dapatkan diberikan dari kemurahan Al-Aikah, (Pohon Besar) itu.
Akhlak kaum Madyan sangat tercela bahkan lebih tercela karena kaum Madyan membenarkan penipuan, perampokan, bahka pemerkosaan terhadap wanita. Merak tak lagi punya kejujuran dan hati nurani terhadap sesama manusia.
Baca yang ini : Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga Sekarang.
Kembali kepada Al-Aikah (pohon besar) itu, sesungguhnya pohon itu tidak berbeda dengan pohon-pohon yang lainnya. Burung-burung yang berdatangan dan hinggap di Al-Aikah juga termasuk burung-burung biasa. Ia mengoceh karena memang begitulah perilaku burung tersebut bukan karena diperintah Al-Aikah.
Kerusakan akhlak dan tauhid yang sedemikah parah, menyebabkan Allah SWT mengutus Nabi Syu'aib a.s. untuk menyadarkan kaum Madyan tersebut. Nabi Syu'aib yang keturunan Nabi Luth a.s. dengan sura lantang mengingatkan kekeliruan kaum Madyan tersebut. Nabi Syu'aib menyeru agar penduduk Madyan meninggalkan penyembahannya kepada Al-Aikah dan kembali menyembah Allah SWT.
"Ingatlah baik-baik, bukankah kalian dulu hanya berjumlah sedikit? . Perhatikanlah baik-baik pula bagaimana akhir hidup bagi orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ini. Untuk itu, tinggalkan Al-Aikah dan sembahlah Allah, " Kata Nabi Syu'aib a.s.
Dijawab oleh kaum Madyan : "Kami tidak gentar dengan ancaman tersebut dan tetap akan menyembah Al-Aikah, "kata seorang pemimpin Madyan".
Mendapati kerasnya hati dan penolakan penduduk Madyan, Nabi Syu'aib lantas berdoa kepada Allah SWT, "Ya Allah, Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan adil, karena Engkulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya" doa Nabi Syu'aib a.s.
Lalu Nabi Syua'ib beserta pengikutnya yang setia, bergegas meninggalkan daerah Madyan setelah mendapat kepastian azab akan diturunkan. Akhirnya azab Allah kepada penduduk Madyan pun datang. Wilayah Madyan diguncang gempa maha dhsyat. Tidak hanya itu saja, penduduk Madyan didera dengan udara yang amat-sangat panas, selama 7 hari 7 malam, panas yang sangat menyengat sehingga dapat melukai kulit manusia dan binatang melata lainnya. Meski mereka telah berusaha sekuat tenaga menaggulangi udara panas itu, usaha mereka tetap gagal.
Baca juga yang ini : KISAH ABU 'UBAIDAH BIN JARRAH
Tak lama kemudian, muncul awan hitam dari langit. Penduduk Madyan / Ashabul Aikah bersuka cita karenanya mengira akan datang hujan untuk menurunkan panas tersebut. Namun ternyata yang datang bukanlah air hujan, melainkan hujan api dan bara yang menyala-nyala. Dalam waktu sekejap saja, seluruh penduduk Madyan mati mengenaskan karena kekafiran serta kemusyrikan mereka kepada Allah SWT.
Datangnya azab Allah sesungguhnya bukan karena keinginan Allah menyiksa mereke, tetapi semua itu karena kaum Madyan yang ingin menyiksa dirinya sendiri dan tidak mau bertobat. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Demikian materi singkat Kisah Ashabul Aikah, Kaum Nabi Syu'aib A.S. Semoga bermanfaat dan menjadi ibroh/pelajaran bagi kita semua.
Sumber : Kisah islamiah.blogspot.com dan telah diedit untuk keselaraskan.
0 Response to "Kisah Ashabul Aikah, Kaum Nabi Syu'aib A.S."
Post a Comment