ASBABUN NUZUL SURAT AL-MUNAFIQUN
Friday, November 10, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Asbabun Nuzul)
Rasiyambumen.com
Pembaca budiman, semoga Rahmat serta Bimbingan-Nya selalu mngiringi kita dalam seluruh aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Asbabun Nuzul Surat Al-Munafiqun, (Golongan orang-orang Munafiq) yaitu surat yang ke-63 terdiri dari 11. Surat ini termasuk dari surat-surat Madaniyah. (diturunkan di Madinah). Dinamakan Al-Munafiqun karena surat ini mengungkapkan sifat orang-orang munafiq.
Ayat 1 Al-Munafiqun :
"Apabila orang-orang munafiq datang kepadamu, mereka berkata : "kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah" Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafiq itu benar-benar orang pendusta." (QS Al-Munafiqun : 1)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Zaid bin Arqam mendengar Abdullah bin Ubay berkata kepada teman-temannya : "Kalian jangan memberi nafkah kepada orang-orang yang dekat kepada Rasulullah saw. sebelum mereka meninggalkan Agamanya. Apabila kita kelak pulang ke Madinah, pasti orang yang mulia akan mengusir orang yang hina dari kota itu".
Kejadian ini diceritakan kepada pamannya dan pamannya mengadukan kepada Rasulullah saw. Lalu Rasulullah saw. memanggil Zaid bin Arqam yang menerangkan kejadian itu kepadanya. Dan Rasulullah saw. memanggil Abdullah bin Ubay beserta kawan-kawannya. Akan tetapi mereka bersumpah di depan Rasulullah bahwa mereka tidak berkata demikian. Lalu Rasulullah tidak percaya kepada Zaid bin Arqam, bahkan beliau lebih percaya kepada Abdullah bin Ubay padahal yang berbohon memang Abdullah bin Ubay. Karena itu Zaid merasa sedih sebab selama ini belum pernah mendapat musibah seberat itu. Lalu Zaid pun mengurung diri di rumahnya. Pamannya berkata "Aku tidak bermasud supaya Rasulullah membenci dan tidak mempercayaimu" hal itu dikatakan paman Zid, sebab yang mengadukan perkara/hal ihwal Zaid dengan Abdullah adalah dirinya.(pamannya). Dengan kejadian ini maka Allah menurunkan ayat ini (QS 63 : 1) untuk menegaskan bahwa kaum munafiqin selalu berbuat dusta dan membenarkan ucapan Zaid bin Arqam.
Kemudian Rasulullah saw. mengutus seseorang untuk menemui Zaid bin Arqam untuk membacakan ayat itu dengan menegaskan bahwa : "Sesungguhnya Allah telah membenarkan ucapannya. (Zaid bin Arqam)"
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan lainnya yang berssumber dari Zaid bin Arqam)
Keterangan :
Riwayat tentang Zaid ini, mempunyai beberapa sumber yang antara lain menyatakan kejadiannya pada perang Tabuk, dan turunnya surat ini pada malam hari.
"Dan apabila dikatakan kepada mereka : Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu; mereka membuang muka mereka, dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri" (QS 63 : 5)
Dalam riwayat yang lain dikemukakan bahwa kepada Abdullah bin Ubay ada orang yang mengusulkan agar ia datang menghadap Rasullah saw. untuk dimintakan pengampunan dari Allah swt. Akan tetapi ia menolaknya bahkan berpaling. Maka turunlah ayat ini (QS 63 : 5), berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menggambarkan sifa-sifat munafiqin yaitu keras kepala.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ikrimah.
"Sama saja bagi mereka kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Allah sekali-kali tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq". (QS 63 : 6)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat :
"Kamu mohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka". (QS, 9 : 80)
Ayat tersebut di atas menegaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang munafiq walaupun dimintakan oleh Rasulullah saw. sampai 70 kali. Terkait dengan sabda Nabi saw. : "Aku akan memintakan ampunan lebih dari tujuh puluh kali". Maka Allah menurunkan ayat Sawa-un 'alaihim s/d ayat terakhir QS, 63 : 6, yang menegaskan bahwa bagi mereka sama saja, apakah Nabi saw. memintakan ampunan atau tidak memintakan ampunan, Allah tetap tidak akan mengampuninya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Urwah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid dan Qatadah.
Dalam suatu riwayat yang lain dikemukakan bahwa ketika turun ayat 80 surat at-Taubah, bersabdalah Nabi saw. yang di dengar oleh Ibnu Abbas "Sesungguhnya aku telah diberi kelonggaran tentang mereka (kaum munafiq). Aku akan memintakan ampunan bagi mereka lebih dari tujuh puluh kali, mudah-mudahan Allah mengampuni mereka". Maka turunlah ayat ini : "Sawa-un 'alaihim" s/d akir ayat, (QS 63 : 6) yang menegaskan bahwa Allah tidak akan mengampuni orang-orang seperti itu.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-U'fi yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Munafiqun, yang dijelaskan dengan rinci berdasarkan sumber hadits dan riwayat yang shoheh. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam pemahaman makna Al-Quran secara baik dan benar.
Sumber :
Asbabun Nuzul Latar belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur'an
Oleh : KH. Qomaruddin Shaleh, HAA. Dahlan, Prof Dr.M.D. Dahlan.
Cetakan XX , Penerbit CV.Diponegoro Bandung. Jl. Moh.Toha 44-46 Tel/Fax 5201215
0 Response to "ASBABUN NUZUL SURAT AL-MUNAFIQUN"
Post a Comment