Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5
Friday, November 10, 2017
Add Comment
Kajian Khaznah Islam (katagori posting Sholat)
Rasiyambumen.com
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga
selalu beserta kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih
kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Posting lanjutan : Kesalahan Dalam Shalat
Beserta Koreksinya Sesi ke-5 dan bagi yang ketinggalan
membaca sesi ke-4 silakan klik link ; Kesalahan sesi ke-4 dan marilah kita
lajut pada sesi ke-5 di bawah ini :
41. Kesalahan :
- Seseorang
yang shalat menggunakan sarung atau celana panjang dengan menjulur
melebihi kedua mata kaki.
Yang benar :
- Memkai sarung atau celana panjang dengan menaikan sarung hingga berada
di atas mata kaki lebih ke atas sedikit. (kedua mata kaki harus terlihat).
42. Kesalahan :
- Sebagian orang ada yang ketika mengucapkan salam maka telapak tangan
kanan dibalikan kearah kanan dan telapak tangan kiri dibalikan ke arah
kri.
Yang benar :
- Telapak tangan kanan maupun kiri, tetap pada posisi di atas paha atau
menempel di atas lutut, tidak dibalikkan ke kanan ataupun ke kiri. Akan
tetapi cukup berpaling kepalanya saja ke kanan dan kekiri.
43. Kesalahan :
- Ketika memandang ka arah sujud ketika tasyahud.
Yang benar :
- Sewaktu tasyahud hendaknya memandang ke jari telunjuk tangan kanannya.
44. Kesalahan :
- Sebagian orang ada yang ketinggalan rakaat (masbuk) satu rakaat atau
dua rakaat, lalu mereka segera berdiri untuk menggenapi kekurangan rakaat
yang tertinggal, sementara imam baru mengucap salam yang kenan dan belum
mengucap salamnya yang ke kiri.
Yang
benar :
- Makmum masbuk (yang ketinggalan) harus berdiri untuk menggenapi rakaat
yang keti-nggalannya sesudah imam mengucapkan salam ke-kanan dan ke-kiri,
atau sudah sempurna. Makmum belum boleh berdiri apabila imam baru
mengucapkan salam yang kenan sementara salam ke-kiri belum diucapkan. Maka
bagi imam dianjurkan mengucapkan salam ke-kiri dengan suara yang jelas dan
tidak tergesa-gesa. Dikarenakan masih ada imam ketika mengucap salam
ke-kiri dengan tergesa dan kurang jelas terdengar.
45. Keslahan :
- Khusunya Imam tidak mengeraskan
dzikir-dzikir yang masyru' setelah selesai shalat fardhu.
Yang
benar :
- Mengeraskan dzikir-dzikir yang masyru' dimaksudkan dengan keras adalah
hinga terdengar dengan jamaahya setelah shalat fardhu, terutama bacaan
istighfar tiga kali. Dan yang afdol adalah hingga bacan Allahuma
antassalam...dan hingga selesai.
46. Kesalahan :
- Meninggalkan dikir pad setiap habis shalat fardhu secar mutlak.
Yang
benar :
- Memelihara / membaca dzikir pada setiap habis shalat dan tidak
meninggalkannya karena hukumnya sunnah muakad dan tredapat banyak kebaikan
di dalamnya yang diantara pahalanya adalah berlipat
kebaikannya.
47. Kesalahan :
- Untuk menghitung jumlah dzikir menggunakan alat tasbih sebagai ganti
dari jari-jari sewaktu membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil setelah
shalat fardhu.
Yang
benar :
- Yang paling utama dan dicontohkan oleh Nabi saw. untuk menghitung
cukup dengan jari-jari tangan. Insya Allah pekataan Syaikh Abdul Aziz bin
Baz rohimahullah dan Syaikh Muhammad bin Utsman rahimahullah berkenaan
dengan fatwa ini akan dijelaskan pada tempat lain. Yang pasti jangan
menggunakan alat tasbih untuk menghitung jumlahnya. Cukup dengan jari-jari
tangan saja.
48. Kesalahan :
- Sebelum dzikir setelah shalat fardhu imam dan jamaah
bersalaman/berjabatan tangan dengan orang yang dibelakangnya atau sebelah
kiri kanannya.
Yang
benar :
- Yang benar hendaknya mengkhususkan untuk berdzikir terlebih dahulu,
dan setelah selesai berdzikir barulah bersalaman/berjabat tangan. Dan hal
itupun bukan suatu keharuskan. Tetapi berzikir setelah shalat fardhu
memang diperintahkan oleh Nabi saw. Bahkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa
ayat 103 Allah berfirman "Maka apabila kamu telah menyelesaikan
shalat (mu) berdzikirlah kepada Allah" (QS An-Nisa : 103).
49. Kesalahan :
- Melakukan shalat sunnah, apakah itu tahyatul masjid, qobliayah dan
sunnah mutlak lainya ketika muadzin sudah mengumandangkan iqamah.
Yang
benar :
- Semua jama'ah tidak ada lagi yang melakukan shalat sunnah apapun
ketika muadzin sudah iqamah, walaupun itu tinggal beberapa menit selesai
misalnya sudah akan salam sekalipun, hal ini harus dibatalkan dan langsung
mengikuti shalat jama'ah fardhu.
50. Kesalahan :
- Berdiri di shaf belakang (barisan) belakang, sementara shaf depan
masih ada tempat untuk berdiri.
Yang
benar :
- Cepat-cepat mengisi shaf bagian depan terlebih dahulu karena
didalamnya terdapat pahala yang lebih banyak. Kalau shaf paling depan
sudah penuh maka barulah mengisi shaf dibelakanya dan memposisikan di
tengah barisan terlebih dulu. Bukan disebelah paling kiri atau
kanan.
Demikian penjelasan Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5. Semoga
bermanfaat dan amalkan. Ikuti sesi ke-6 yang akan datang.
Sumber :
Buku : Judul 221 Kesalahan Dalam Shalat beserta
koreksinya.
oleh Abdul Azis bin Nashir al-Musainid :penerjemah
Gunaim Ihsan muraja'ah, Ahmad Amin Sjihab-Jakarta Darul Haq 2004.
0 Response to "Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya Sesi ke-5"
Post a Comment