Makna Safar Menurut Sunnah Rasulullah S.A.W.
Thursday, November 9, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (katagori posting Mu'amalah)
Rasiyambumen.com
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu mengiringi seluruh aktivitas kita di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Makna/definisi Safar :
Makna Safar menurut sunnah Rasulullah saw. Kalimat safar yang diambil dari kata bahasa Arab سَفَرَ yang berati nampak, (mu'jam maqadis lughah). Disebut demikian karena ia menampakkan wajah asli dan akhlak seseorang musyafir. Shidqah bin Muhammad berkata, "Safar merupakan timbangan seorang. Yang disebut safar karena ia menampakkan akhlak seorang. (aljami'li akhlaq rawi wa adab sami 1793)
Adapun secara istilah, para ahli fiqih sepakat bahwa safar adalah menempuh perjalanan yang merubah hukum dengan niat safar. Jadi safar adalah seseorang meninggalkan kampung halamannya menuju suatu tempat yang memakan waktu perjalanan sehingga menjadi diperbolehkan untuk mengambil keringanan-keringan syari'at bagi orang yang sedang safar.
Manfaat Safar.
Safar memiliki beberapa manfaat dan faedah yang cukup banyak. Diantaranya adalah apa yang disebut oloh Imam Syafi'i rahimahullah beliau berkata : "Berkelanalah dari kampungmu untuk mencari keutamaan, lakukan safar karena didalamnya ada sepuluh manfaat".
- Menghilangkan kesumpekan
- Mengais rezeki
- Mendapatkan ilmu
- Meraih adab
- Bertemu teman baru dan lama
- Menambah Iman
- Menyehatkan badan
- Mengangkat kedudukan
- Menuai pahala
- Terkabulnya do'a
Baca juga yang ini : ASBABUN NUZUL SURAT AL-BAQARAH SERI KE-9 AYAT 125,130 & 135.
1. Menghilangkan kesumpekan.
- Hal itu dikarenakan seseorang akan merasakan jenuh dan bosan jika ia hanya terus menerus berada di satu tempat, seperti halnya kalau ia hanya memakan satu jenis makanan saja. Namun kalau ia pindah tempat dan menyibukkan diri niscaya rasa kesumpekan lambat laun akan segera sirna.
2. Mengais rezeki
- Ini dikarenakan rizki dari dengan bergerak bukan dengan hanya diam di tempat saja. Pernah ada seseorang datang kepada Ma'aruf al-Kharkhi : "wahai Abu Makhfuzh, apakah saya mesti bergerak untuk mencari rezki atau duduk saja?" Beliau menjawab : "geraklan karena itu lebih baik bagimu." Orang tadi berkata, orang sepertimu mengatakan seperti ini?" Beliau menjawab "bukan aku yang mengucapkan hal itu, tetapi Allah swt. yang memerintahkan. Demikian apa yang difirmankan dalam ayat : "Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu". (QS Maryam : 25).
3. Mendapat Ilmu
- Kebiasaan para ulama salaf /terdahulu dari kalangan sahabat, tabi'in dan orang-orang setelah mereka adalah melakukan perjalanan jauh untuk menimba ilmu, bahkan tak sedikit diantara mereka yang menempuh perjalanan berbulan-bulan hanya untuk mencari satu hadtis. Kisah-kisah tentang mereka begitu banyak sekali.
4. Meraih Adab
- Tatkala ia melihat keindahan adab dan akhlak para ulama dan orang-orang sholeh yang tak ada dikampung halamannya, maka ia akan terpengaruh dan menirunya untuk diamalkannya.
5. Bertemu teman baru dan lama
- Betapa banyak dalam safar mendapatkan kawan baru bahkan kawan lama-pun yang sudah jarang bahkan sudah bertahun-tahun tidak bertemu, hal ini dapat mempererat dan menambah persaudaraan.
6. Menambah Iman
- Di dalam safar kita akan memandang keajaiban-kejaiban ciptaan Allah yang akan menambah keimnan kita terhadap kebesaran Allah Swt. dan menjadikan kita lebih banyak bersyukur kepadanya. Allah berfirman : "Berjalanlah di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptkan manusia dari permulaannya, kemudaian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesusungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu" (QS al-Ankabut : 20) . Hal ini mencakup perjalanan dengan kaki dan berkendara, dan mencakup juga perjalanan dengan renungan.
- Seorang ulama besar, Antarah rahimahullah pernah berkata : "Safar dapat menyehatkan badan dan menghilangkan kemalasan serta meningkatkan nafsu makan". Hal itu badan ini mengandung lemak-lemak makanan yang bila dibiarkan tanpa gerakan, maka akan mengakibatkan berbagai penyakit. Namun dengan bergerak maka badan akan terasa hangat, dan lemak-lemak makanan menghilang, dan badan menjadi enteng dan sehat serta giat dalam segala aktifitas. Oleh karena itu Islam mensyari'atkan syari'at yang yang mengandung olah raga, misalnya jihat, berperang melawan musuh, manasik haji, berkunjung, shalat berjamaah di masjdid hingga gergerak untuk mengantarkan jenazah kerabat, dan handai tolan.
- Hal ini sangat nampak dalam sejarah Nabi saw, dimana tatkala beliau dikucilkan dikampungnya, maka beliau keluar meninggalkan kota tercinta Makkah menuju Madinah hingga saat kekuasaan beliau menguat, dan beliaupun kembali lagi ke kampung halamannya. Dari sini dapat diambil faedah tentang dianjurkannya berpindah dari tempat yang membahayakan dirinya.
9. Menuai Pahala
- Amalan-amalan ibadah yang tidak dilakukan disebabkan safar akan tetap dicatat melakukannya sekalipun ia tidak melakukannya. Nabi saw. bersabda : "Apabila seseorang hamba sakit atau bebergian, maka ditulis seperti apa yang ia lakukan dalam muqim dan sehat". (HR. Bukhari no. 2996).
10. Terkabulnya Do'a
Jangan ketinggalan baca ini : Do'a Dari Al-Qur'an dan Hadits Untuk Pembuka Rezeki
Jangan ketinggalan baca ini : Do'a Dari Al-Qur'an dan Hadits Untuk Pembuka Rezeki
- Nabi saw, bersabda : "Tiga doa yang terkabul tanpa diragukan; doa orang tua, doa orang yang bepergian, dan doa orang yang terdzolimi". (HR. Tirmidzi no.1905, Abu Daud No.1536, dan dihasankan oleh al-Albani). Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata : "Berambah lamanya suatu safar akan lebih menjadikan sebuah do'a terkabulkan, karena hati saat itu rendah disebabkan keasingan diri dari kampung halamannya, sedangkan kerendahan diri dan menanggung beban merupakan sebab terkabulnya do'a." (Jami'ul Ulum walhikam 1/269). Waahu a'lam.
Demikian uraian makna safar menurut sunnah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan kita dalam beragama, untuk menjadikan kita lebih tawadu' kepada-Nya.
0 Response to "Makna Safar Menurut Sunnah Rasulullah S.A.W."
Post a Comment