Pandangan Islam Dalam Ilmu Horoskop/Perbintangan.
Saturday, November 4, 2017
Add Comment
Kajian Khazanah Islam (katagori posting Aqidah)
Pembaca budiman, semoga Rahmat serta Bimbingan-Nya selalu menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Rasiyambumen.com, mempost ; Pandangan Islam Dalam Ilmu Horoskop/Perbintangan.
Al-Qur'an adalah merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada hambanya untuk dijadikan pedoman dalam segala urusan dunia hingga akhirat. Di dalam al-qur'an digambarkan tentang keindahan alam, sehinnga membuat manusia kagum. Salah satunya adalah mengenai horoskop atau perbintangan.
Al-Qur'an adalah merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada hambanya untuk dijadikan pedoman dalam segala urusan dunia hingga akhirat. Di dalam al-qur'an digambarkan tentang keindahan alam, sehinnga membuat manusia kagum. Salah satunya adalah mengenai horoskop atau perbintangan.
Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an ; Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)". QS, Al-Hjr : 16).
Dikutip dari Islamicity, firman Allah tersebut mengisyaratkan bahwa ada dunia yang melampaui bintang-bintang bersinar ini. Dimana yang dapat kita lihat dan amati hanyalah langit terdekat. Kita tidak tahu berapa banyak dunia kosmis yang berada di luar itu. Dengan menyebut langit terdekat "Asmaal-al-dunya" Al-Qur'an telah menunjukkan fakta astronomi yang dalam, hanya dalam satu kata.
Pada beberapa konteks dalam al-quran tidak ada yang tahu realistis astronomi yang sesungguhnya. Misalnya, Al-qur'an menggunakan istilah "Misaabih" yang berarti lampu bersinar. Maha Perkasa Allah yang telah mengatur bintang dan planet ini sedemikian rupa sehingga terlihat indah bagi kita. Hingga manusia takjub melihat betapa indahnya bintang-bintang saat bersinar.
Begitu pula dengan keindahan bulan yang telah melegenda sejak awal peradaban. Bagi penyair dan tokoh sastra,bulan menjadi objek keindahan yang luar biasa. Namun terdapat fakta bahwa manusia menjadikannya sebagai objek atau astrologi.
Allah berfirman sebagai berikut :
"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaithan, dan Kami sediakan bagi mereka siska neraka yang menyala-nyala". (QS, Al-Mulk : 5)
"Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS, Al-Mulk : 6)
Mereka yang keliru / sesat, berusaha meyakinkan manusia bahwa takdir manusia terkait dengan bintang-bintang. Dalam Al-qur'an Surat Al-Baqarah ayat 62 bahwa pemuja bintang disebut Saa-e-bin. Disebutkan pula dalam kisah Nabi Ibrahim A.S. dimana mereka menyembah bintang seolah-olah Tuhan semesta alam. Kalau-pun pada saat itu bintang-bintang tidak disembah, akan dikaitkan dengan takdir manusia. Al-qur'an menyebutkan bahwa peramal, tukang sihir, atau penyihir, tukang nujum, bisa memprediksikan masa depan dengan menyusun horoskop/ilmu perbintangan.
Al-Qur'an sangat menentang orang-orang Arab yang sangat percaya pada kepercayaan takhayul. Al-Qur'an menegaskan bahwa mereka yang terlibat dalam memprediksi takdir dengan menggunakan astrologi, horoskop, bagaikan melempar panah ke dalam kegelapan. Dalam Al-Qur'an disebutkan "ra'jum-al-shayaatin" bahwa bintang-bintang di langit dikagumi karena kecantikannya, namun tidak digunakan untuk membuat ramalan. Faktanya banyak astrolog dan peramal yang terlibat dalam dugaan menggunakan bintang-bintang ini. Mereka memegang keyakinan bahwa masa depan manusia terikat pada mereka!.
Allama Iqbal seorang penyair dan filsuf asal Pakistan berkata, : "Bagaimana astrolog mengi-dentifikasi tempat Anda dalam kehidupan dari melihat bintang-bintang? Anda adalah debu yang dibuat sepenuhnya hidup, tidak tergantung pada posisi bintang!"
Takdir bergantung pada usaha dan perjuangan yang dilakukan secara terus-menerus dan disertai tawakal kepada Allah Swt. Kemampuan manusia digunakan untuk menjalankan hak-hak yang diberikan Allah dengan keyakinan dan keteguhan yang dalam. Tetapi hal itu dirampas dengan adanya takhayul, lalu apa yang tersisa dari manusia?.
"Dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala" (QS Al-Mulk : 5)
"Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali" (QS Al-Mulk : 6)
"Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar" (QS Al-Maidah : 33)
Al-Qur'an menegaskan bagi orang-orang yang mencari petunjuk tentang takdir melalui perbintangan/horoskop akan menderita di dunia dan celaka di akhirat. Allah SWT mengutus-Nya seprti Ibrahim AS. untuk merangkul secara keseluruhan dan mengeluarkan mereka dari pemikiran jahilliyah yang telah mengakar. Al-Qur'an menyajikan klaimnya berdasarkan bukti dan logika rasional dan meminta para penentangnya untuk memberikan bukti klaim mereka juga. Sebab kebenaran tidak sekedar diputuskan oleh perasaan baik saja, tetapi oleh pengetahuan dan akal.
Judul di atas Pandangan Islam Dalam Ilmu Horoskop/Perbintangan, sangat jelas dan tegas menentang praktek-praktek ilmu nujum, astrolog, dan ilmu sihir. Karena itu semua adalah aqidah yang syirik/musyrik.
Demikian uraian singkat di atas, semoga bermanfaat dan akan lebih berhati-hati dalam memahami segala ilmu, apalagi yang dikaitkan khususnya dengan agama Islam.
0 Response to "Pandangan Islam Dalam Ilmu Horoskop/Perbintangan."
Post a Comment