Ketika Shalat Yang Dikerjakan Tidak Dengan Ilmunya Dapat Berakibat Kesalahan Fatal.
Sunday, February 11, 2018
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sholat)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Apakah jadinya ketika shalat yang dikerjakan tidak dengan ilmunya, sementara shalat adalah salah satu ibadah yang sangat menentukan dalam kehidupan di dunia ini hingga akhirat kelak. Namun ketika kita mendirikan shalat tanpa mengetahui benar atau tidaknya shalat itu, apa jadinya hasil yang kita lakukan itu. Tentu kemungkinan besar bahwa shalat kita tidak akan diterima menurut syari'at agama yang terkait dengan shalat itu sendiri.
Jikalau menilik Hadits Rasulullah saw. terkait dengan shalat, maka seharusnya kita harus tau dari semua yang dilakukan dalam shalat tersebut dengan benar, dari dimulai takbiratul ihram hingga salam. Karena shalat adalah hal yang akan dihisab (dihitung) pertama kali ketika kita telah meninggal dunia. Dan dari shalat itulah amal kita ditentukan baik atau buruk. Inilah sabda Rasulullah saw. :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم–نَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيثٌ حَسَنٌ
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw, bersabda : "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil sukses. Dan jika shalanya rusak, sungguh ia telah gagal dan merugi. Jika berkurang / rusak sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunah. Maka dapat disempurnakan apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. ((HR. Tirmidzi ia mengatakan hadits ini hasan) HR. Tirmidzi no. 413 dan An-Nasa'i no. 466. Al-Hafizh Abu Thair mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari hadits di atas jelaslah bahwa kita dituntut untuk melaksankan shalat dengan benar, sesuai syarat dan rukunnya. Lalu apakah yang harus kita pelajari terkait dengan shalat, ada beberapa hal yang harus kita tahu ketika akan mendirikan shalat.
1.Ketika hendak mendirikan shalat, Allah memerintahkan kita untuk berwudhu terlebih dahulu, dengan mengikuti petunjuk yang telah Allah ajarkan di dalam Al-Qur'an hal ini sangat penting karena shalat seseorang tidak sah atau akan ditolak shalatnya ketika kita salah dalam berwudhu. Berwudhu adalah satu syarat sahnya shalat maka berwudulah dengan benar. Inilah firman Allah terkait seseorang yang akan melaksanakan shalat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu, dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu, dan (basuh) telepak kakimu hingga kedua mata kaki". (QS Al-Maidah : 6)
2. Selanjutnya kita mulai masuk ke dalam masjid untuk melaksanakan shalat dengan penuh niat yang ikhlas semata karena Allah. Dan jangan sekali-kali kamu lakukan shalat itu dengan riya (ingin mendapat pujian orang). Karena shalat yang dilakukan dengan riya itu sama dengan shalatnya kaum munafiqun dalam alquran surat (Al-maaun ayat 6) Allah telah jelas menerangkan orang-orang munafiq itu ketika mereka shalat karena riya.
3. Lakukan shalat dengan tertib dan benar sesuai rukun dalam shalat itu sendiri. Dan shalat yang benar adalah dengan contoh yang dilakukan Nabi saw. sebagaimana Sabda beliau dalam Hadits Riwayat Baihaqi : صلوا كما رأيتموني أصلي "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat"
Untuk penjelasan hadits "sebagaimana nabi shalat", baca link ini : "tujuh aggota tubuh dalam shalat" keterangan ada di artikel bagian bawah.
Dari ketiga keterangan diatas tersebut agar diperhatikan dengan seksama apa-apa yang menjadi acuan seperti bagaimana berwudhu dengan baik dan benar, karena ketika wudhu kita tidak benar maka sudah dapat dipastikan shalat kita ditolaknya, atau tidak sah. Misalnya ada sebagian anggonta tubuh yang seharusnya terbasuh namun tidak terbasuh dengan sempurna maka ini dapat membatalkan shalat atau tidak sah shalatnya.
Al-kisah pada masa Rasullah saw, ada seseorang yang sedang melaksanakan shalat dan saat itu Rasulullah saw. berada di samping orang tersebut. Lalu Rasulullah saw. menegurnya untuk mengulangi shalatnya. Sabda Nabi saw. "Ulangilah shalatmu" lalu orang tersebut mengulanginya, setelah orang itu mengulangi Nabi bersabda lagi : "Ulangilah shalatmu" hinga orang tersebut mengulangi sampai ketiga kalinya. Lalu berkata orang tersebut : "Ya Rasulullah hanya ini yang aku dapat lakukan" Rasulullah saw. bersabda : "apa yang menjadikan kamu tidak bertanya apa kelasahannya?. Dan Nabi saw. menjelaskan bahwa kesalahanmu adalah kamu tidak sah/benar wudhunya karena mata kakimu tidak terbasuh air.
Dari kesimpulan sabda Nabi saw. diatas bahwa berwudhu dengan benar adalah menentukan sah tidaknya shalat. Ketika shalatnya tidak sah maka sudah barang tentu shalatnyapun ditolak hanya karena wudhu yang salah. Maka kita berhati-hati dalam berwudhu agar yang kita lakukan benar sesuai tuntunan syariat.
Dan setelah selesai shalat (salam) Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk berdoa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat shalatnya. Firman Allah dalam (Surat An-Nisa ayat 103) sebagai berikut : فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu) berdzikirlah kapada Allah" (QS An-Nisa :103).
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin r.a. pernah ditanya mengenai hukum berdoa setelah sholat, beliau menjawab : "Derdoa setelah shalat, jika doa tersebut diniaatkan untuk manambal (menutup) kekurangan dalam sahalat, maka doa semacam ini disyariatkan. (dalam pengertian) agar dilakukan doa setelah shalat. Diantara yang dicontohkan oleh Nabi saw adalah setelah salam mengucapkan istighfar sebanyak tiga kali yaitu : astaghfirullah, sataghfirullah, astahfirullah hal adzim wa atubuu ilaihi. Sekurang-kurang demikian, dan boleh ditambah yang lain.
Dan setelah selesai shalat (salam) Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk berdoa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat shalatnya. Firman Allah dalam (Surat An-Nisa ayat 103) sebagai berikut : فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu) berdzikirlah kapada Allah" (QS An-Nisa :103).
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin r.a. pernah ditanya mengenai hukum berdoa setelah sholat, beliau menjawab : "Derdoa setelah shalat, jika doa tersebut diniaatkan untuk manambal (menutup) kekurangan dalam sahalat, maka doa semacam ini disyariatkan. (dalam pengertian) agar dilakukan doa setelah shalat. Diantara yang dicontohkan oleh Nabi saw adalah setelah salam mengucapkan istighfar sebanyak tiga kali yaitu : astaghfirullah, sataghfirullah, astahfirullah hal adzim wa atubuu ilaihi. Sekurang-kurang demikian, dan boleh ditambah yang lain.
Demikian uraian singkat Ketika Shalat Yang Dikerjakan Tidak Dengan Ilmunya Dapat Berakibat Kesalahan Fatal. Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat dan diamalkan dengan ikhlas karena Allah SWT. semata.
Ditulis oleh : Rasiyam Hidayat.
0 Response to "Ketika Shalat Yang Dikerjakan Tidak Dengan Ilmunya Dapat Berakibat Kesalahan Fatal. "
Post a Comment