Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati.
Monday, February 26, 2018
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di akhirat kelak. Aamiin.
Perilaku atau penampilan adalah cerminan isi hati. Kalimat itu terdapat dalam sebuah hadits Rasulullah saw. yang disampaikan dari Abu Hurairah r.a. dikatakan oleh beliau, suatu kali Rasulullah saw. pernah melihat seseorang memainkan jenggotnya ketika sedang sholat. Melihat itu Beliau saw. pun bersabda : "Seandainya hatinya khusyu' maka khusyu' pula anggota badannya" (HR Tirmidzi).
Makna yang tersirat dalam hadits tersebut adalah menggambarkan kepada seseorang bahwa anggota badan itu akan mengikuti isi hatinya, dengan kata lain ketika hati seseorang itu baik maka tindakannya akan muncul kebaikan sebaliknya ketika hati itu buruk maka perilakunya juga akan buruk pula.
Atau dapat kita artikan apa yang terlihat dari tindak-tanduk seseorang semuanya dari isi hatinya. Rasulullah saw. dapat dengan mudah menilai orang yang tidak khusyu' tersebut. Analoginya sangat sederhana saja. Jika fisiknya bermain-main ketika shalat, sudah dipastikan hatinya-pun tengah bermain-main. Karena, apa yang ada pada lahiriyah itu, asalnya dari batiniyah.
Baca yang ini : Ada 3 Hal Pembersih Noda Hitam Atau Karat dalam Hati.
Ibarat menilai buah yang sudah matang atau belum, tentu dapat terlihat dari penampilan fisiknya. Dari segi warna, buah yang sudah matang akan berubah dari hijau menjadi kuning. Dan baunya pun akan semakin sedap untuk disantap. Demikian pula rasanya, akan terasa ranum di lidah. Jadi interpretasi Islam berlawan dari pepatah tadi. Dalam Islam, isi akan selalu serupa dengan sampulnya.
Pernahkah Anda rasakan, ketika di sekitar orang sholeh ada nuansa kesejukan dan kedamaian hati?. Memang, hal itu dapat didapati dari gologan orang yang mempunyai aura baik. Jangankan berinteraksi secara langsung dengannya, melihat saja hati sudah tenteram. Jangankan bertemu langsung dengannya, mendengar namanya saja, hati sudah rindu.
Namun ada pula mereka yang tampil dengan sosok antagonis. Entah mengapa, hati terasa sesak saja ketika berada di dekatnya. Melihat wajahnya sudah kesal. Segala apa pun penampilannya, tetap saja hati menjadi keruh memandangnya. Mengapa bisa sampai sedemikian?.
Inilah yang ingin disampaikan Ibnu Ataillah bahwa penampilan lahiriyah adalah cerminan dari batiniah. Jiwa yang tenang akan memancarkan aura yang tenang pula. Hati yang tenteram akan membuat jiwa raga, bahkan orang disekelilingnya terasa tenteram pula. Jadi tidak berlebihan rasanya ketika seorang ulama salaf Yusuf bin Husain berpesan : "Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingtkanmu kepada Allah SWT.
Baca juga yang ini : Islam Bukan Hanya Agama Langit saja, Tetapi Menapak Kuat di bumi.
Yusuf bin Husain berpendapat, setiap orang sholeh mempunyai aura kesholehannya. Bahkan, dengan memandang saja orang sudah dapat ingat kepada Allah Swt. Lalu ada pertanyaan apakah mungkin orang shaleh berpenampilan bagaikan orang jahiliyah, atau membuka aurat? Apakah mungkin penampilan dengan gaya preman tersebut dapat mengingatkan orang kepada Allah?. Lalu pantaskah bagi orang yang ingin dirinya shaleh, tetapi abai dengan tampangnya yang kusut dan memuakkan?.
Demikian uraian materi Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati. Semoga bermanfaat dan menambah perbendaharaan pengetahuan.
Sumber : Khazanah (Islam Diges Republika)-diselaraskan.
Baca yang ini : Ada 3 Hal Pembersih Noda Hitam Atau Karat dalam Hati.
Ibarat menilai buah yang sudah matang atau belum, tentu dapat terlihat dari penampilan fisiknya. Dari segi warna, buah yang sudah matang akan berubah dari hijau menjadi kuning. Dan baunya pun akan semakin sedap untuk disantap. Demikian pula rasanya, akan terasa ranum di lidah. Jadi interpretasi Islam berlawan dari pepatah tadi. Dalam Islam, isi akan selalu serupa dengan sampulnya.
Pernahkah Anda rasakan, ketika di sekitar orang sholeh ada nuansa kesejukan dan kedamaian hati?. Memang, hal itu dapat didapati dari gologan orang yang mempunyai aura baik. Jangankan berinteraksi secara langsung dengannya, melihat saja hati sudah tenteram. Jangankan bertemu langsung dengannya, mendengar namanya saja, hati sudah rindu.
Namun ada pula mereka yang tampil dengan sosok antagonis. Entah mengapa, hati terasa sesak saja ketika berada di dekatnya. Melihat wajahnya sudah kesal. Segala apa pun penampilannya, tetap saja hati menjadi keruh memandangnya. Mengapa bisa sampai sedemikian?.
Inilah yang ingin disampaikan Ibnu Ataillah bahwa penampilan lahiriyah adalah cerminan dari batiniah. Jiwa yang tenang akan memancarkan aura yang tenang pula. Hati yang tenteram akan membuat jiwa raga, bahkan orang disekelilingnya terasa tenteram pula. Jadi tidak berlebihan rasanya ketika seorang ulama salaf Yusuf bin Husain berpesan : "Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingtkanmu kepada Allah SWT.
Baca juga yang ini : Islam Bukan Hanya Agama Langit saja, Tetapi Menapak Kuat di bumi.
Yusuf bin Husain berpendapat, setiap orang sholeh mempunyai aura kesholehannya. Bahkan, dengan memandang saja orang sudah dapat ingat kepada Allah Swt. Lalu ada pertanyaan apakah mungkin orang shaleh berpenampilan bagaikan orang jahiliyah, atau membuka aurat? Apakah mungkin penampilan dengan gaya preman tersebut dapat mengingatkan orang kepada Allah?. Lalu pantaskah bagi orang yang ingin dirinya shaleh, tetapi abai dengan tampangnya yang kusut dan memuakkan?.
Demikian uraian materi Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati. Semoga bermanfaat dan menambah perbendaharaan pengetahuan.
Sumber : Khazanah (Islam Diges Republika)-diselaraskan.
0 Response to "Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati."
Post a Comment