Menyegerakan Tidur Malam, Adalah Perilaku Menghidupkan Sunnah.
Saturday, March 24, 2018
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (katagori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Rahmat serta bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Menyegerakan tidur malam adalah perilaku menghidupkan sunnah, hal ini terkait dengan usaha untuk menghidupkan di akhir malam dalam mengisi kegiatan tafakur kepada Allah SWT.
Keberuntungan besar, kebahagiann sejati, dan ketenteraman hati akan dapat direngkuh oleh seorang Muslim manakala dalam hidupnya benar-benar mengikuti apa yang telah diteladankan oleh Rasulullah saw.
Di antaranya perihal mengatur waktu pada malam hari agar berbagai kemuliaan bisa diraih setiap hari. Sering kali karena kenikmatan beraktivitas, seseorang lupa menjadikan malam sebagai sarana taqarrub kepada Allah Ta'ala.
Dia-lah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjandikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat anda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar " (Yunus (10) :67).
Sudah sepatutnyalah, jika malam telah tiba dan tidak ada perkara yang dianggap penting atau mendesak yang harus dilakukan, menyegerakan tidur adalah perilaku menghidupkan sunnah.
"Abdullah bin Mas'ud r.a. "Nabi SAW. selalu melarang kami berbincang-bincang setelah waktu Isya" (HR Ahmad)
Perintah Rasulullah saw. agar umat islam segera menyegerakan tidur setelah selepas shalat Isya ternyata mengandung makna persiapan agar pada akhir malam yang terdapat keistimewaan langsung dari Allah. Umat Islam yang melewatkannya hanya gara-gara terlalu lelah kegiatan begadang yang tidak penting, akan kehilangan hal yang istimewa.
Keistimewan yang sedemikian ini menjadikan Rasulullah saw, tak pernah mau meninggalkan akhir malam melainkan dengan shalat, sekalipun dirinya dalam keadaan lelah bahkan kurang sehat.
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda : "Allah turun setiap malam ke langit dunia, yanitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman : "Siapa yang berdo'a kepada-Ku, maka akan mengabulkannya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberikannya, dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya" (HR. Bukhari)
Momentum istimewa tersebut tentu sangat sayang jika dilewatkan. Padahal pada waktu itu ampunan dan segala permohonan Allah dengar langsung, dan Allah akan kabulkan. Dengan demikian, betapa bijaksananya jika setiap Muslim menata hidupnya sedemikian rupa sehingga pada akhir malam dapat meraih kemuliaan yang dapat menyolusikan segala macam problematik hidup yang dihadapinya.
Aisyah r.anha berkata, "Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail) karena Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk" (HR. Abu Daud).
Pendiri Pesantren Hidayatullah , KH Abdullah Said sangat menekankan pelaksanaan shalat tahajud pada akhir malam kepada para santrinya dan kader-kadernya saat membangun pesantren di Balikpapan. Bahkan di setiap menjalankan tugas membangun pesantren di seluruh Indonesia. Jika ada hambatan, masalah, tantangan yang sulit dihadapi, selesaikan dengan menghidupkan sunnah di akhir malam dengan shalat tahajud dan dzikir kepa Allah Swt.
Bahkan Beliau menganalogkan orang yang bangun malam kemudaian shalat tahajud, sama seperti sedang menghadap Allah di 'arasy-Nya secara khusus. Kita dapat berdialog dengan enak, dengan mengadukan segala problem , karena seolah-olah kita berdua saja dengan Allah SWT. Semoga Allah Ta'ala memampukan kita sepanjang hidup ini untuk senantiasa menghidupkan akhir malam.
Demikian uraian tentang Menyegerakan Tidur Malam, Adalah Perilaku Menghidupkan Sunnah. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita, dalam beragama. Aamiin...
0 Response to "Menyegerakan Tidur Malam, Adalah Perilaku Menghidupkan Sunnah."
Post a Comment