Sikap Kasar Seseorang Dikarenakan Ada Permasalahan Dengan Ibunya.
Monday, April 9, 2018
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori Posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalan segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Sikap kasar seseorang, ini banyak yang tidak sadar kenapa dirinya menjadi kasar baik perbuatan atapun ucapannya. Setiap manusia pasti menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Bermacam respon manusia yang dapat kita saksikan ketika persolan datang. Ada yang berlaku sabar, dan ada juga yang tidak mampu mengatasinya. Namun yang dikhawatirkan, yaitu ketika mereka tidak mampu mengatasi berbagai problematika kehidupan, mereka dapat dikuasai oleh nafsu, sehingga perbuatan dan tutur sapanya dapat mengarah kepada hal-hal yang kasar.
Ulama besar Syeikh Ibnu Qayyim rahimakhullah, mengingatkan tentang penyakit kasar manusia ketika mendapat problem kehidupan. Ia meminta umat Muslim mengetahui obat dari berbagai penyakit yang diturunkan oleh Allah. "Dikala Allah menurunkan penyakit baik penyakit Hati maupun jasad, maka Allah pasti akan menurunkan kepada kita obatnya.
Menurut beliau ada dua penyakit yang dapat menjangkiti manusia, yaitu yang bersifat Fisik maupun Hati. Kedua penyakit ini memiliki karakter yang berbeda, yaitu jika penyakit yang bersifat fisik maka akan menggugurkan dosa, apabila mampu menghadapinya dengan tawakal dan sabar. Namun sebaliknya, penyakit hati akan menambah dosa dari penyakitnya apabila tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyakit hati tersebut adalah sikap kasar, baik perbuatan ataupun tutur katanya. Untuk menjaga penyakit tersebut tidak menjangkit terhadap dirinya, maka umat Muslim dianjurkan senantiasa mencari obat dari penyakit yang menjangkitinya. Dia mengutip satu ayat dalam surat Maryam :
Ùˆَبَرًّۢا بِÙˆٰÙ„ِدَتِÙ‰ ÙˆَÙ„َÙ…ْ ÙŠَجْعَÙ„ْÙ†ِÙ‰ جَبَّارًا Ø´َÙ‚ِÙŠًّا
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS, Maryam : 32)
Baca yang ini : Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati.
Menurut Syekh Ibnu Qoyyim, para ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini mengisahkan tentang kelembutan sikap Maryam ibu dari Isa AS. baik tutur kata maupun perbuatannya. Perbuatan yang dapat membuat seseorang menjadi lembut, yakni ketika ia berbuat baik kepada ibu. Maka Allah tidak akan menjadikan orang tersebut sombong dan celaka. Untuk itu kata Ibnu Qoyyim, ketika terdapat seseorang kasar dalam perbuatan dan perkataannya perlu dilihat terkait hubungan dengan ibunya.
Baca yang ini : Perilaku Atau Penampilan Adalah Cerminan Isi Hati.
Menurut Syekh Ibnu Qoyyim, para ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini mengisahkan tentang kelembutan sikap Maryam ibu dari Isa AS. baik tutur kata maupun perbuatannya. Perbuatan yang dapat membuat seseorang menjadi lembut, yakni ketika ia berbuat baik kepada ibu. Maka Allah tidak akan menjadikan orang tersebut sombong dan celaka. Untuk itu kata Ibnu Qoyyim, ketika terdapat seseorang kasar dalam perbuatan dan perkataannya perlu dilihat terkait hubungan dengan ibunya.
Dan ketika ada seseorang yang mempunyai sikap kasar dalam perbuatan dan tutur katanya, dia pasti ada masalah dengan ibunya. Kalau seseorang itu baik kepada ibunya maka Allah tidak akan membuat seseorang tersebut kasar dan celaka. Ibarat kata : "Tidak ada kesalehan kecuali berbanding lurus dengan tingkat baktinya kepada orang tua, khususnya Ibu".
Rasulullah saw. bersabda : "Tidak ada kebaikan yang Allah segerakan pahalanya di dunia sebelum mendapatkan pahala di akhirat, yakni kecuali berbakti kepada orang tua. Sebaliknya, tidak ada kejahatan, Allah segerakan adzabnya sebelum nanti di akhirat kecuali kejahatan itu kepada orang tua" (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, sabda Nabi saw. tersebut diatas, menandakan bahwa berbakti kepada orang tua, khususnya Ibu, merupakan suatu yang sangat penting. Itu pula yang membuat para ulama salaf memperhatikan sungguh-sungguh muamalah dengan sebaik-baiknya kepada seorang Ibu.
Hakekatnya, musibah yang paling besar itu setelah meninggalnya Rasulullah saw. Kedua meninggalnya Ibu kita. Kata Ibnu Umar mengapa?. Karena tertutup semua kebaikan setelah orang tua kita meninggal. Beruntung bagi yang masih mempunyai orang tua atau ditemani ibunya karena itu jalan untuk kita memperbaiki sikap. Jika seorang ibu sudah meninggal, seorang anak disarankan untuk selalu mendoakan dan memperbanyak sedekah atas nama Ibunya. Sebab, pahala sedekah tersebut akan sampai kepada ibunya yang sudah meninggal.
Dan ia mengingatkan tentang penyakit yang dapat dialami oleh mansia, yakni syahwat yang menguasai hati. Dan syahwat pun tidak dapat dibunuh, tetapi hanya dapat dikendalikan/dihalangi saja. Syahwat ini sengaja diciptakan oleh Allah untuk penghalang manusia beribadah atau dengan kata lain sebagai ujian, atau cobaan terhadap manusia.
Dan ia mengingatkan tentang penyakit yang dapat dialami oleh mansia, yakni syahwat yang menguasai hati. Dan syahwat pun tidak dapat dibunuh, tetapi hanya dapat dikendalikan/dihalangi saja. Syahwat ini sengaja diciptakan oleh Allah untuk penghalang manusia beribadah atau dengan kata lain sebagai ujian, atau cobaan terhadap manusia.
Imam Ibnu Qoyyim mengungkapkan alasan syahwat diciptakan. Menurut dia, dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Maka dari itu, Allah menciptakan syahwat sebagai alat penguji keimanan. Syahwat menjadikan manusia menyukai keduniawian. Oleh karena itu cara melawan syahwat adalah dengan tidak meremehkan shalat. "Orang yang meninggalkan shalat dia akan terkungkung oleh syahwat".
Baca juga ynag ini : Ingin Hidup Sukses Dunia Akhirat, Berbaktilah kepada Kedua Orangtua.
Selanjutnya jika seseorang merasakan dunia sempit maka merujuk kepada pedoman-pedoman dalam Al-Quran. Lalu Umat Muslim juga perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Sebab makanan yang dikonsumsi harus yang jelas kehalalannya. Baik itu cara mendapatkannya maupun sifat zat yang dimakannya. Maka diyakini bahwa manusia akan terbebas dari beragam penyakit, baik fisik mapun hati.
Selanjutnya jika seseorang merasakan dunia sempit maka merujuk kepada pedoman-pedoman dalam Al-Quran. Lalu Umat Muslim juga perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Sebab makanan yang dikonsumsi harus yang jelas kehalalannya. Baik itu cara mendapatkannya maupun sifat zat yang dimakannya. Maka diyakini bahwa manusia akan terbebas dari beragam penyakit, baik fisik mapun hati.
Terakhir Imam Ibnu Qoyyim mengatakan ada tida ayat yang Allah turunkan dimana pengamalan ketiga ayat tersebut tidak akan diterima sampai tiga amal penyertanya dilakukan : Yaitu pertama tidak akan diterima ibadah shalat apabila belum menunaikan zakat. Kedua ketaatan seseorang kepada Allah tidak akan diterima sampai seseorang itu, mencintai Rasulullah saw. Dan yang ketiga rasa syukur seseorang pun tidak akan diterima sebelum terlebih dahulu bersyukur atau berteima kasih kepada orang tua.
Demikian uraian singkat berkait dengan Sikap Kasar Seseorang Dikarenakan Ada permasalah dengan Ibunya. Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan sebagai instropeksi kepada diri kita masing-masing.
0 Response to "Sikap Kasar Seseorang Dikarenakan Ada Permasalahan Dengan Ibunya. "
Post a Comment