Khutbah Jum'at :Tujuh Jenis Rukhsah Dalam Menjalankan Puasa Ramadhan
Thursday, May 24, 2018
Add Comment
Syariat Islam itu mudah, banyak kita temukan dalam syariat puasa.
Sedikitnya ada tujuh jenis yang diberikan kepada kita untuk menjadikan Rukhsah/Keringanan.
Kaum Muslimin sidang jum'ah yang di-rahmati Allah,
Kaum Muslimin sidang Jum'ah yan di-rahmati Allah,
Melalui mimbar yang mulia ini, khotib mengajak pada diri khatib sendiri, dan kepada para jamaah sekalian, untuk selalu meningkatkan taqwa yang sebenar-benarnya dengan cara menjalankan seluruh perintahnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan semua larangan-Nya. Hanya dengan dua cara inilah yang dapat mengantarkan kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. aamiin.
Bahwa 7 (tujuh) rukhsah/keringan dalam menjalankan puasa ramadhan adalah suatu anegrah dari Allah SWT, yang diberikan kepada hambanya dalam mejalankan ibadah khususnya puasa Ramadhan.
Rukhsah/Keringanan Pertama :
Bagi orang sakit boleh ambil rukhsah/keringan tidak berpuasa jika dirasa berat.
Allah SWT berfirman sebagai berikut :
Rukhsah/Keringanan Kedua :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
Sedikitnya ada tujuh jenis yang diberikan kepada kita untuk menjadikan Rukhsah/Keringanan.
Tujuh Jenis Rukhsah Dalam Menjalankan Puasa Ramadhan
Khutbah Pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ
Kaum Muslimin sidang jum'ah yang di-rahmati Allah,
Untuk mengawali khutbah, tiada kata yang paling terindah dan toyyibah kecuali ungkapan puji syukur ke hadirat illahi robbi, Allah SWT, dimana dalam kesempatan yang berbahagia ini, di hari Jum'at dan bertepatan dalam ibadah puasa Ramadhan yang pebuh berkah, kita masih diberikan ni'mat yang begitu besar diantaranya adalah nikmat sehat wal afiat serta nikman iman di dalam dada kita masing-masing. Dari kedua ni'mat tersebutlah kita akan dibawa untuk menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam marilah kita haturkan keharibaan junjungan Nabi Besar Muhammad saw. kepada keluarganya, para sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in dan mudah-mudah kepada kita sekalian, yang hingga saat ini, bahkan detik ini masih istiqamah dalam mengamalkan risalahnya akan mendapat Syafaat di yaumil akhir kelak. Aamiin...
Kaum Muslimin sidang Jum'ah yan di-rahmati Allah,
Melalui mimbar yang mulia ini, khotib mengajak pada diri khatib sendiri, dan kepada para jamaah sekalian, untuk selalu meningkatkan taqwa yang sebenar-benarnya dengan cara menjalankan seluruh perintahnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan semua larangan-Nya. Hanya dengan dua cara inilah yang dapat mengantarkan kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. aamiin.
Bahwa 7 (tujuh) rukhsah/keringan dalam menjalankan puasa ramadhan adalah suatu anegrah dari Allah SWT, yang diberikan kepada hambanya dalam mejalankan ibadah khususnya puasa Ramadhan.
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesusahan bagimu" (QS Al-Baqarah : 185) Rukhsah/Keringanan Pertama :
Bagi orang sakit boleh ambil rukhsah/keringan tidak berpuasa jika dirasa berat.
Allah SWT berfirman sebagai berikut :
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
"Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain". (QS Al-Baqarah : 185)
Rukhsah/Keringanan Kedua :
Bagi musafir jika berat dalam safarnya, boleh untuk tidak berpuasa.
Kalau berpuasa itu berat saat safar, Nabi saw. memerintahkan untuk tidak berpuasa.
Jabir r.a. mengatakan :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى سَفَرٍ ، فَرَأَى زِحَامًا ، وَرَجُلاً قَدْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ ، فَقَالَ
« مَا هَذَا » . فَقَالُوا صَائِمٌ . فَقَالَ « لَيْسَ مِنَ الْبِرِّ الصَّوْمُ فِى السَّفَرِ
"Rasulullah saw. bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi saw. mengatakan, "Siapa ini?" orang-orang pun mengatakan, "ini adalah orang yang sedang berpuasa" Kemudian Nabi saw bersabda : "Bukanlah suatu yang baik jika seseorang berpuasa ketika dia bersafar" (HR. Bukhari no.1946 dan Muslim no.1115).
Rukhsah/Keringan Ketiga :
Bagi orang yang sudah usia lanjut (orang tua) boleh tidak berpuasa, tetapi diganti dengan Fidyah. Allah SWT. berfirman : وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar Fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin". (QS. Albaqarah : 184).
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan : "Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka dia boleh tidak puasa dan digandi dengan memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Karena orang seperti ini disamakan dengan orang yang sudah tua" (Al-Mughni 4 :396)
Baca ini juga : Jangan Tunda Shalat Apalagi Kau Tinggalkan.
Kaum Muslimin sidang Jum'ah yang di-rahmati Allah,
Rukhsah/keringan Keempat :
Wanita haid masih boleh beribadah di bulan Ramadhan seperti apa yang boleh dilakukan :
Rukhsah/Keringanan Kelima :
Bagi Wanita hamil dan menyusui kalau berat berpuasa, boleh tidak berpuaa dan puasanya tetap diqadha/diganti. Qadha ini tetap ada sebagaimana pendapat jumhur (kebanyakan ulama). Namun jika berat karena hutang puasa yang menumpuk-misalnya selama enam tahun punya tiga anak berturut-turut, ketika itu tentu sangat berat untuk mengqadha, maka boleh diganti fidyah. Caranya, satu hari tidak puasa, mengeluarkan satu bungkus makanan.
Rukhsah/Keringanan Keenam :
Sahalat malam tidak dibatasi jumlah raka'atnya sedikit maupun banyak.
Rukhsah/Keringanan ketujuh :
Rukhsah/Keringan Ketiga :
Bagi orang yang sudah usia lanjut (orang tua) boleh tidak berpuasa, tetapi diganti dengan Fidyah. Allah SWT. berfirman : وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar Fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin". (QS. Albaqarah : 184).
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan : "Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka dia boleh tidak puasa dan digandi dengan memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Karena orang seperti ini disamakan dengan orang yang sudah tua" (Al-Mughni 4 :396)
Baca ini juga : Jangan Tunda Shalat Apalagi Kau Tinggalkan.
Kaum Muslimin sidang Jum'ah yang di-rahmati Allah,
Rukhsah/keringan Keempat :
Wanita haid masih boleh beribadah di bulan Ramadhan seperti apa yang boleh dilakukan :
- Membaca Al-Qur'an asalkan tidak menyentuh langsung, mushaf al-quran. (atau menggunakan sarung tangan).
- Membaca dzikir sepakat ulama diperbolehkan.
- Membaca doa juga boleh apalagi di bulan Ramadhan adalah waktu-waktu diijabahnya doa-doa.
- Mencari Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Rukhsah/Keringanan Kelima :
Bagi Wanita hamil dan menyusui kalau berat berpuasa, boleh tidak berpuaa dan puasanya tetap diqadha/diganti. Qadha ini tetap ada sebagaimana pendapat jumhur (kebanyakan ulama). Namun jika berat karena hutang puasa yang menumpuk-misalnya selama enam tahun punya tiga anak berturut-turut, ketika itu tentu sangat berat untuk mengqadha, maka boleh diganti fidyah. Caranya, satu hari tidak puasa, mengeluarkan satu bungkus makanan.
Rukhsah/Keringanan Keenam :
Sahalat malam tidak dibatasi jumlah raka'atnya sedikit maupun banyak.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صَلاَةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً
وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى »
Dari Ibnu Umar r.a. ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah saw. tentang shalat pada malam Ramadhan: beliau lantas menjawab : "Shalat malam itu dua raka'at salam, dua raka'at salam. Jika salah seorang diantara kalian khawatir masuk subuh, maka tutuplah dengan satu raka'at, maka itu jadi raka'at ganjil, jadi penutup yag sebelumnya. (HR. Bukhari no. 990 dan MUslim no. 749). Kalau seandainya jumlah raka'at shalat tarawih 11 raka'at, pasti dalam jawaban Rasulullah saw. di atas, akan diberi batasannya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa shalat tarawih jumlah raka'atnya tidak dibatasi. Hanya auturannya saja yang berbeda, kalau empat-raka'at salam empat raka'at salam maka witirnya tiga raka'at satu salam. Kalau dua raka'at salam dua raka'at salam maka witirnya dua raka'at salam dan satu raka'at salam.
Ibnu Abdil Barr rahimahullah menagatakan ; "Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka'at tertentu. Karena shalat malam adalah shalat Nafilah (shalat tambahan) yang dianjurkan, termasuk amalam atau perbuatan baik. "Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaat atau juga boleh mengerjakan banyak raka'at" (At-Tamhid 21 : 70).
Rukhsah/Keringanan ketujuh :
Boleh melakukan i'tikaf sunnah di bulan Ramadhan walau hanya sebentar, yang penting dilakukan di masjid dan perbanyak dengan dzikir. Allah berfirman tentang syariat i'tikaf :
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
"Sedang kamu beri'tikaf dalam masjid" (QS Al Baqarah 187). Ibnu Hazm rahimahullah berkata :
Allah Ta'ala tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beri'tikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mengkin lupa" (al-Mhalla, 5 : 180)
Baca juga yang ini : Kesalahan Dalam Memaknai Bulan Ramadhan (Yang Sering Dilakukan Umat Muslim)
Al-Mardawi rahimahullah mengatakan : "Waktu minimal dikatakan i'tikaf pada i'tiksf yang sunnah atau i'tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walau hanya sesaat)." (Al-Inshaf, 6 : 17).
Sehingga jika ada yang bertanya, bolehkah berikti'kaf di akhir-akhir Ramadhan hanya pada malam hari saja, karena pagi harinya mesti kerja? Jawabannya, boleh. Karena syarat i'tikaf hanya berdiam walau sekejap, dan waktunya terserah malam atau siang hari.
Intinya Syariat Islam membawa kemudahan atau keringanan bagi orang yang menjalani puasa, ibadah serta amalan di bulan Ramadhan. Ada Rukhsah/keringanan yang diberikan pada orang sakit, musafir, orang yang sudah berusia tua atau uzur. dan wanita haidh dalam ibadah, sampai kemudahan dalam shalat malam (shalat tarawih) dan i'tikaf walau hanya sebentar saja.
Dekian tujuh jenis rukhsah dalam menjalankan puasa ramadhan. Semoga bermanfaat khususnya bagi khatib dan jama'ah pada umumnya. Aamiin.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم. وتفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم
وتقبل الله منّي ومنكم تلاوته إنه هوالسميع
العليم. واستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِين
Khutbah Kedua :
الحمد لله خالقِ الأنامِ وحاكمِ الحُكّامِ وعاجلِ النّورِ والظلامِ. أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا
شريك له ذوالجلال والإكرام. وأشهد أن محمّدا عبده ورسوله المبعوث بشرائع الإسلام.
اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على محمّد وعلى آله وأصحابه الكرام
أما بعد :
فيا عباد الله اتقوا الله تعالى فيما أمر وانتَهُوا عمّا نهى عنه وحذّر. واعلموا أنّ الله
أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثنّى بملائكته بقدسه.
فقال تعالى ولم يزل قائما عليما : إن الله وملائكته يصلّون على النبيّ يا أيّها الذين آمنوا
صلّوا عليه وسلّموا تسليما.
اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد سيّد المرسلين. وارض اللهمّ عن أصحابه
وقرابته وأزواجه وذرّيّته أجمعين
.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ للْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوات وقاضي الحاجات
.
اللهم ألّف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا واهدنا سبل السلام ونجّنا من الظلمات إلى النور
وجنّبنا الفواحش ما ظهر منها وما بطن من بلدنا هذا خاصّة ومن بلدان المسلمين عامّة
إنك على كلّ شيئ قدير
.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْـمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ
عِبَادَكَ الْـمُوَحِّدِيْنَ
.
اللهمّ أرنا الحقّ حقه وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فاذكروا الله العظيم يذكركم واسئلوه من فضله يعطكم
ولذكر الله أكبر. أقيموا الصلاة
0 Response to "Khutbah Jum'at :Tujuh Jenis Rukhsah Dalam Menjalankan Puasa Ramadhan"
Post a Comment