Prasangka Buruk Adalah Salah Satu Efek Penghambat Qiyaamulail.
Tuesday, October 23, 2018
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Penghambat Qiyamulail, salah satunya adalah ketika hati kita selalu berprasangka buruk terhadap orang lain. Maka selama sifat itu tidak dihilangkan dari hati kita, dan dibersihkan dari rasa dengki, prasangka buruk, maka kita akan sulit dapat mengamalkan Qiyamulail.
Ibadah malam adalah ibadah sunnah yang paling utama. Rasulullah tidak pernah melewatkan malam-malamnya melainkan dihiasi dengan Qiyamulail (Tahajud). Shalat tahajud adalah sholat sunnah muakadah (ditekankan) walaupun ini hanya sebagai ibadah tambahan bagi setiap hambaNya tetapi ia akan dapat mengangkat derajat seseorang dalam kedudukan yang mulia. Allah berfirman sebagai berikut :
"Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (QS,Al-Isra' :79)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa begitu pentingnya shalat tahajud atau Qiyamulail itu, yang seyogyanya setiap muslim tidak melewatkan malam dengan begitu saja, kecuali dengan mendirikan shalat tahajud, mengikuti kebiasaan mulia Rasulullah saw. Bahkan dalam satu hadits diriwayatkan, apabila Nabi saw. qiyamulail dilakukan dengan khusu'nya hingga diterangkan dalam hadits itu, sampai kedua telapak kaki beliau bengkak.
Di dalam Al-Qur'an yang lebih eksplisit Allah swt. menegaskan kepada hamba-Nya untuk bangun ditengah malam. Dalam firman-Nya yang begitu tegas bahwa Qiyamulail adalah momentum yang paling baik untuk menyerap makna Alqur'an secara berkesan, sehingga jiwa akan dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan kala membacanya. Firman Allah sebagai berikut :
Di dalam Al-Qur'an yang lebih eksplisit Allah swt. menegaskan kepada hamba-Nya untuk bangun ditengah malam. Dalam firman-Nya yang begitu tegas bahwa Qiyamulail adalah momentum yang paling baik untuk menyerap makna Alqur'an secara berkesan, sehingga jiwa akan dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan kala membacanya. Firman Allah sebagai berikut :
"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan". (QS, Al-Muzzamil : 6).
Maksud diperintahkannya Qiyamulail ini, adalah agar setiap hambaNya mendapatkan ibadah tambahan agar mudah-mudahan Tuhanmu, Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Namun demikian, ibadah ini tergolong tidak mudah untuk diamalkannya. Apalagi jika memang niat dan upaya yang dipersiapkan untuk Qiyamulail tidak sungguh-sungguh atau maksimal. Utamanya dalam hal menjaga hati.
Sebab, diantara sekian banyak penghambat seorang Muslim dapat menjalankan Qiyamulail ternyata adalah berprasangka buruk kepada orang lain. Hal ini telah dialami oleh seorang ulama Sufi : Sufyan ats-Tsauri sebagimana termaktub dalam kitab Mi'atani Hikmah Min Hikam Ash-Shahabah wa Ash-Shalihin. Suatu ketika, Sufyan berkata, "Aku terhalangi untuk melakukan qiyamulail selama lima bulan karena dosa yang aku perbuat. "Ditanyakan Dosa apa itu"? Ia menjawab , Aku pernah melihat seorang laki-laki menangis tatkala sedang shalat, lalu aku katakan, ia adalah orang yang riya (suka pamer)"
"Maka aku berpikir" dengan demikian, satu di antara syarat utama untuk terhindar dari terhambatnya Qiyamulail adalah tida berprasangka buruk terhadap siapa-pun, lebih-lebih terhadap mereka yang melakukan amal kebajikan.
Memastikan hati dalam kondisi bersih juga, merupakan bagian syarat yang tidak boleh disepelekan agar kita benar-benar mampu untuk mengisi sepertiga malam untuk Qiyamulail/Tahajud.
Dari apa yang dialami Syufyan ats-Tsauri ini dapat kita ambil jikmah bahwa disunnahkannya Qiyamulail bagi Umat Islam tidak lain agar dalam sehari semalam, hati kita sesantiasa terjaga dari hal-hal yang tidak perlu, apalagi yang bathil dan dilarangnya. Dengan begitu semangat ibadah akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Memakan barang yang haram dan subhat juga akan menghambat untuk melakukan Qiyamulail. Salah seorang dari kalangan ulama mengatakan "Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan shalat malam karena makanan yang kita makan adalah barang yang haram dan subhat". Juga betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari membaca suatu surat dari Al-Qur'an. Sungguh seorang hamba itu akan menyantap satu makanan atau melakukan sesuatu perbuatan yang menyebabkan tidak dapat mengerjakan shalat malam atau Qiyamulail selama satu tahun. Demikian juga kecintaan kepada dunia yang berlebihan (Hubbud Dunya) dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam.
Abu Thalib Al-Makki berkata, "Yang dapat menghalangi seorang hamba dari melakukan Qiyamulail, atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal yaitu menyantap makanan yang syubhat, terus-menerus melakukan perbuatan dosa, dan dominasi pikiran keduniaan terhadap hati. Kita dapat menyimpulkan bahwa yang dapat membantu seseorang agar dapat mengerjakan shalat malam itu adalah ; memakan makanan yang halal, istoqomah di dalam bertaubat, menjauhi makanan yang haram dan subhat, menjauhi dosa dan maksiat serta menolak dominasi pikiran keduniawian dan kecintaan kepada dunia dengan berlebihan yang semayam dalam hati dan selalu mengingat mati, memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemuinya sesudah mati.
Sungguih suatu kerugian yang nyata apabila seorang Muslim, lebih-lebih yang mendakwahkan ajaran Islam, melewatkan malam harinya tanpa Qiyamulail. Oleh karena itu, mari kita jaga hati dari berprasangka buruk, iri, dan dengki. Sebab pangkal segala penghambat dalam melakukan amal kebaikan adalah dari rusaknya hati yang dibiarkan. ----- Wallahu'alam.
Demikian uraian singkat dalam materi Prasangka Buruk Adalah Salah Satu Efek Penghambat Qiyamulail. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dengan ikhlas dan istiqomah. Aamiin...
Baca juga yang ini :
0 Response to "Prasangka Buruk Adalah Salah Satu Efek Penghambat Qiyaamulail."
Post a Comment