Dengan Ilmu, Seseorang Akan Terangkat Derajatnya
Saturday, December 8, 2018
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, utuk meraiah kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Dengan ilmu seseorang akan terangkat derajatnya, hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 9 dan surat Mujaadilah ayat 11.
"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) atau orang yang beribadat di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya? Katakanlah :"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?". Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.". (QS, Az-Zumar : 9).
"Hai orang-orang yang beriman, apbila dikatakan kepadamu : "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : Berdirilah kamu, berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS, Al-Mujaadilah : 11)
Ada sebuah risalah sederhana yang ditulis oleh Syeikh Aiman Sami yang ditujukan untuk para pencari ilmu. Kumpulan pesan rinkas tetapi padat itu, ia tulis dengan tajuk Risalah ila Thalib Al-Ilmi. Risalah ini menceritkan betapa tugas yang diemban oleh pencari ilmu itu sangatlah mulia dan terhormat. Dengan ilmu yang diperoleh, pada hakekatnya akan mengantarkan mereka terhadap pengakuan yang kuat, atas eksistensi Allah SWT.
Allah menyatakan bahwasanya Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah) Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang beriilmu (juga menyatakan yang demikian itu) Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah) Yang Maha Perkasa lagi Mahabijaksana. (QS, Ali Imran ayat 18). Inilah Firman-Nya :
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS, Ali Imran : 18).
Dalam hadits riwayat Abu Ad-Darda' menyatakan bahwa para malaikat akan memberikan restu dan pertolongan bagi para penuntut/pencari ilmu.
Ali bin Abi Thalib r.a pernah berbagi petuah bijak, kepada Kamil bin Ziyad. Menantu Rasululullah tersebut menegasakan kepada Kamil, ingatlah bahwa ilmu itu lebih berharga daripada harta. Ilmu akan menjagamu, sementara engkau menjaga harta itu. Ilmu akan berkuasa, padahal harta sering engkau kuasai, dan harta akan berkurang dengan dibelanjakan, sementara ilmu semakin bertambah jika sering disalurkan.
Syekh Aiman menduga, serangkaian etika menuntut ilmu tak lagi diperhatikan. Adab paling utama yang terlupakan itu ialah pentingnya penekakan niat. Tujuan mencari ilmu mesti dilandasi atas semangat ibadah dan pengabdian untuk-Nya. Kuliah atau sekolah, bukan cuma diniati untuk mendapat pekerjaan saja. Terkadang memang pragmatisme hidup mendorong tak sedikit kalangan pendek pikiran.
Segala sesuatu tergantung niat, perintah Rasulullah saw. dalam hadits riwayat Umar bin Khatab. Membersihkan niatan duniawi memang tak mudah. Perlu usaha keras dari yang bersangkutan, akan tetepai ini akan sebanding dengan hasil yang akan dicapai. Dua kebajikan sekaligus akan tercapai, bila niat belajar diikhlaskan untuk-Nya, yakni kebaikan beribadah dan ganjaran menuntut ilmu. Tak ada yang lebih sulit bagiku kalau hanya meluruskan niat, ujar tokoh generasi salaf, Sufyan ats-Tsauri.
Siap dengan segala keterbatasan. Terbatas ongkos dan uang jajan, misalnya. Seorang penuntut/pencari ilmu idealnya terbiasa hidup prihatin. Tidak bergaya hidup mewah. Berapapun bekal materi yang ia kantongi, hendaknya dipergunakan dengan secukupnya.
Justru mereka yang berkecukupan biaya dan ongkos, faktanya kerap kesulitan menerima ilmu. Murid-murid atau mahasiswa berprestasi malahan banyak bermunculan dari kalangan sederhana, bahkan berkekurangan. Ilmu hanya kan diraih berkat sabar dan keprihatinan, kata inisiator Madzhab Maliki,
.............................. Imam Malik berpetuah. ...........................
"Hormatilah guru. Karena guru adalah perantara utama tersalurnya ilmu. Tunaikan hak-hak mereka. Jaga etika bertanya, hindari mengumbar kekurangannnya, dan taati perintah selama dalam kebajikan dan tidak bermaksud maksiat kepada-Nya.
Imam Syafi'i mencontohkan bagaiman bersikap terhadap guru, seperti yang ditunjukkannya di hadapan Imam Malik. Konon, pencetus Madzhab Syafi'i itu selalu berhati-hati membuka lembaran kitab jika berada di depan sang guru, Imam Malik. Aku tidak ingin membuatnya terusik dengan gesekan kertas, kata Imam Syafi'i.
Demikian uraian singkat, Dengan Ilmu Seseorang Akan Terangkat Derajatnya. Semoga bermanfaat dan semoga menambah wawasan kita dalam mengamalkan agama Islam yang Hanif (Lurus) ini. Aamiin.
Baca juga yang dibawah ini :
0 Response to "Dengan Ilmu, Seseorang Akan Terangkat Derajatnya "
Post a Comment