Khutbah Jum'at : Menghormati Ibu (Peringatan Hari Ibu 22 Desember)
Sunday, December 16, 2018
Add Comment
Kaum Muslimin sidang Jum'at yang dirahmati Allah,
Syukur Alhamdulillah di hari Jum'at penghulu segala hari yang berkah ini, kita duduk bersimpuh di dalam masjid Allah, dalam rangka menunaikan perintah-Nya yaitu shalat Jum'ah berjamaah dengan tulus dan ikhlas. Ni'mat sehat wal afiat, dengan iman di dalam Islam, kita semua masih diberi kesempat untuk memenuhi panggilan Allah SWT untuk mengagungkan-Nya.
Shalawat serta salam mari kita haturkan ke haribaan junjungan Nabi Besar Muhammad saw. kepada keluarga, kepada para Sahabat, para Tabi'in, tabiut-Tabi'in, dan isnya Allah kepada kita yang hingga saat ini bahkan detik ini masih istiqomah dalam menjalankan risalahnya, semoga akan mendapat safa'at di yaumil akhir kelak.
Melalui mimbar yang mulia ini khatib mengajak khusunya pada diri khatib sendiri dan para jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah, dengan menjalankan seluruh peritahnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan segala larangan-larangan-Nya. Dengan dua jalan itulah kita akan selalu mendapat petunjuk yang diridhai-Nya, sehingga kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, akan kita raih. Aamiin ya robbal 'alamin.
Kaum Muslimin sidang Jum'at yang dirahmati Allah,
Allah SWT menakdirkan kita lahir ke dunia ini melalui rahim Ibu. Ibu mengandung kita selama 9 bulan. Setelah 9 bulan lebih, janin telah sempurna dan siap untuk lahir ke dunia. Perjuangan seorang ibu mulai dari mengandung hingga melahirkan kita, kedunia adalah perjalanan panjang yang harus dilewati. Selama dalam kandungan, ibu membawa kita kemanapun ia pergi.
Di waktu ibu melahirkan kita, ibu mempertaruhkan hidup dan matinya. Ibu mengeluarkan seluruh teganya untuk melahirkan kita. Ibu mengorbankan separuh nafasnya dan separuh nyawanya agar anak yang dilahirkan dapat lahir dengan selamat. Setelah kita lahir ke dunia, ibu menyusui kita. Bangun tengah malam bila kita bangun. Ribuan leter ASI kita minum diwaktu bayi. Ibu memandikan kita, membelikan kita pakaian baru, mengajarkan kita cara pakai baju. Ibu mengantarkan kita ke sekolah. Betapa besarnya jasa seorang ibu. Ibu mendidik dan membesarkan kita. Setelah dewasa kita merasakan betapa besarnya jasa seorang ibu.
Bahkan ketika ibu kita tiada, kita merasakan kehilangan yang sangat besar, dan terasa hampa seolah dunia ini gelap. Kerinduan yang luar biasa terhadap figur seorang ibu setelah ibu kita telah tiada. Diwaktu orang tua kita masih ada, that is the best qualiti time, The blessed quality time. (Itu adalah waktu berkualitas terbaik, waktu berkualitas yang diberkahi).
Kaum Muslimin sidang Jum'at yang dirahmati Allah,
Allah berpesan kepada kita semua, agar kita selalu menghormati dengan penghormatan yang tinggi terhadap ibu kita, juga ayah kita. inilah Firman Allah SWT :
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang, "ibu bapaknya" ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a : Ya, Tuhanku tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang sholeh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi) kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS, Al Ahqaaf : 15).
Dalam hadits Rasulullah saw. terkait dengan restu. Rasulullah saw bersabda : "Murka Allah Swt, ada pada murka orang tua"
Setiap saham kebajikan itu direstui Allah SWT. Kita menyenangkan hati orang tua khusunya ibu itu akan mendapat berkah, bila orang tua senang kepada kita, berarti saham kebajikan yang kita tanam adalah berkah. Namun bila orang tua murka, bearti saham yang kita tanam telah dicuekin oleh Allah swt.
Dan tidak akan dimakbulkan Allah hingga orang tua merestui kita. Orang tua juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Maka selalu setiap saat do'akan kedua orang tua kita yang masih hidup ataupun yang telah mendahului kita. Bila orang tua kita salah, maafkan mereka. Berdoa kehadirat Allah SWT supaya Allah membuka hati mereka dan merestuinya.
Hadits lain yang menjelaskan bagaimana kita sebagi anak harus mengormati kepada orang tua khususnya seorang ibu, yaitu sebagai berikut :
"Dari Abu Hurairah r.a berkata. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata : Wahai Rasulullah kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi saw. menjawab : Ibumu, dan orang tersebut kembali bertanya : Kemudian siapa lagi? Nabi saw menjawab : Ibumu, Orang tersebut bertanya kembali kemudian siapa lagi? Beliau menjawab : Ibumu. Orang tersebut bertanya kembali kemudian siapa lagi? Nabi saw. menjawab : kemudian Bapakmu. (Al Hadits).
Memperhatikan firman Allah dan hadtis-hadits Rasulullah kita dapat menangkap bahwa betapa harus kita hormati seorang ibu lebih dari seoarang ayah/bapak. Ini karena seorang ibulah yang memegang peranan penting tentang kelangsungan kehidupan setiap rumah tangga. Dan perlu kita ingat bahwa surga adalah di telapak kaki ibu.
Semoga kita selaku anak akan selalu dapat memberikan yang terbaik kepada kedua orang tua khususnya ibu yang sangat mulia. Dengan memperingati Hari Ibu pada tiap tanggal 22 Desember, ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang diridhoi Allah SWT.
Demikian khutbah yang singkat ini semoga bermanfaat khususnya bagi khotib dan para jamaah sholat jum'ah. Aamiin....
Khutbah Kedua
Dalam khutbah kedua ini marilah kita bermunajat berdoa kepada Allah, semoga kita selalu mendapat bimbingan-Nya dapat menjadi anak atau sebagi orang yang berbakti kepada kedua orang tua. Aamiin.....
Baca juga yang ini :
0 Response to "Khutbah Jum'at : Menghormati Ibu (Peringatan Hari Ibu 22 Desember)"
Post a Comment