Niat Yang Benar Dan Total Bertawakal, Niscaya Akan Mudah Rezeki Bagimu.
Tuesday, February 5, 2019
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Total bertawakal dan disertai niat yang benar niscaya akan membawa kalian menemui kehidupan yang damai sejahtera dan tentunya akan dimudahkan rezekinya oleh Allah Swt. Marilah kita pahami terlebih dulu dari kata Niat.
"Niat yang benar" adalah suatu yang terbetik di hati yang dalam, dan tulus sehingga akan menimbulkan kemauan untuk berbuat dengan semaksimal mungkin. Dalam bahasa agamanya mujjahadah, bersungguh-sungguh dalam kontek beramal.
Sedangkan makna "total bertawakal" adalah penyerahan diri hanya kepada Allah semata, setelah seluruh usaha lahir diamalkan dengan sungguh-sungguh.
Sebagai manusia, kita senantiasa didesak oleh kebutuhan-kebutuhan yang tak terhindarkan. Ada yang mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri, dan ada juga yang berusaha mencari nafkah untuk keluarga. Pagi-pagi buta berangkat menuju tempat dimana Allah tebarkan rizeki di atas bumi ini, ada yang membuka toko, ada yang bekerja dengan perintah tuannya dan ada pula yang membuka usaha dari mulai berdagang kecil-kecilan hingga sampai kepada yang berniaga menengah keatas, ini semua dalam mendapatkan rezeki. Pikiran dan tenaganya dikerahkan untuk memperoleh apa yang harus didapatkan.
Selama hidup masih menggeliat, kebutuhan dan keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya. Rasa cemas dan gelisah sering hadir jika apa yang diingingkannya atau kebutuhan tidak terpenuhi. Namun ingatlah segala apa yang kita lakukan harus selalu disertai dengan niat baik dan tentu dibarengi dengan sikap tawakal yang tinggi. Karena berharap dengan niat yang baik, dari apa yang kita kerjakan akan menjadi ibadah dan keberkahan.
Sementara tawakal sangat diperlukan agar saat ketika berada pada kondisi yang sama sekali diluar kemampuan/kekuasaan diri, jauh daripada yang diharapkan, dan segala daya upaya sudah dilakukan dengan maksimal. Maka kita akan lebih sanggup menerima kenyataan dan tetap tegar, teguh, yakin dan berprasangka baik akan segala ketetapan Allah SWT.
Orang yang selalu bertawakal kepada Allah adalah termasuk orang yang paling dicintai-Nya. Bukan orang yang beriman ketika mengalami kesulitan dalam hidupnya, manakala ia tidak bertawakal dengan total dari hati yang tulus.
Ada sebuah kisah pada zaman sahabat Rasulullah saw. ketika itu Hisyam ibnu Abdul Malik bersama Salim ibnu Abdullah ibnu Umar bin Khattab memasuki Ka'bah. Hisyam adalah orang yang sangat mencintai dan menyayangi saudaranya "Salim". Hisyam berkata kepada Salim, "Hai Salim, mintalah kepadaku apa yang engkau butuhkan". Salim menjawab, "Sesungguhnya aku malu kepada Allah bila aku meminta kebutuhanku selain kepada Dia, padahal aku sedang berada di rumah-Nya. (Ka'bah).
Saat Salim sudah keluar dari Ka'bah lalu Hisyam berkata kembali kepada Salim, "Sekarang engkau sudah berada di luar Ka'bah mintalah kepadaku apa yang engkau butuhkan?". Mendengar ucapannya, Salim pun bertanya, "Kebutuhan-kebutuhan dunia ataukah kebutuhan-kebutuhan akhirat yang engkau maksud?" Hisyam menjawab, "Tentu saja kebutuhan-kebutuhan dunia" Salim berkata, "Aku meminta kebutuhan-kebutuhan dunia hanya kepada pemiliknya. Bagaimana mungkin aku meminta kebutuhan-kebutuhan dunia kepada selain pemiliknya".
Dari kisah tersebut di atas, mengajarkan kepada kita arti pentingnya sebuah keyakinan. Bahwa tidak ada selain Allah yang pantas dijadikan sebagai tempat meninta dan berlindung. Bertawakal total hanya kepada Allah SWT. Rasulullah saw. bersabda, "Andaikata kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yaitu keluar dari sarangnya dengan perut kosong pada pagi hari, dan kembali petang hari dengan perut kenyang". (HR. Tirmidzi).
Seseorang yang beriman akan menjadikan Allah satu-satunya penolong, sebaik-baik penolong. Firman Allah sebagai berikut :
"Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertwakal". (QS Ibrahim : 11)
Demikian uraian singkat niat yang benar dan total bertawakal, niscaya mudah rezeki bagimu. Semoga bermanfaat dan bertambah yakin dalam menyerahkan diri untuk segala amal ibadah di dunia ini. Aamiin. Wallahu 'alam.
Baca juga yang ini :
Sebagai manusia, kita senantiasa didesak oleh kebutuhan-kebutuhan yang tak terhindarkan. Ada yang mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri, dan ada juga yang berusaha mencari nafkah untuk keluarga. Pagi-pagi buta berangkat menuju tempat dimana Allah tebarkan rizeki di atas bumi ini, ada yang membuka toko, ada yang bekerja dengan perintah tuannya dan ada pula yang membuka usaha dari mulai berdagang kecil-kecilan hingga sampai kepada yang berniaga menengah keatas, ini semua dalam mendapatkan rezeki. Pikiran dan tenaganya dikerahkan untuk memperoleh apa yang harus didapatkan.
Selama hidup masih menggeliat, kebutuhan dan keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya. Rasa cemas dan gelisah sering hadir jika apa yang diingingkannya atau kebutuhan tidak terpenuhi. Namun ingatlah segala apa yang kita lakukan harus selalu disertai dengan niat baik dan tentu dibarengi dengan sikap tawakal yang tinggi. Karena berharap dengan niat yang baik, dari apa yang kita kerjakan akan menjadi ibadah dan keberkahan.
Sementara tawakal sangat diperlukan agar saat ketika berada pada kondisi yang sama sekali diluar kemampuan/kekuasaan diri, jauh daripada yang diharapkan, dan segala daya upaya sudah dilakukan dengan maksimal. Maka kita akan lebih sanggup menerima kenyataan dan tetap tegar, teguh, yakin dan berprasangka baik akan segala ketetapan Allah SWT.
Orang yang selalu bertawakal kepada Allah adalah termasuk orang yang paling dicintai-Nya. Bukan orang yang beriman ketika mengalami kesulitan dalam hidupnya, manakala ia tidak bertawakal dengan total dari hati yang tulus.
Ada sebuah kisah pada zaman sahabat Rasulullah saw. ketika itu Hisyam ibnu Abdul Malik bersama Salim ibnu Abdullah ibnu Umar bin Khattab memasuki Ka'bah. Hisyam adalah orang yang sangat mencintai dan menyayangi saudaranya "Salim". Hisyam berkata kepada Salim, "Hai Salim, mintalah kepadaku apa yang engkau butuhkan". Salim menjawab, "Sesungguhnya aku malu kepada Allah bila aku meminta kebutuhanku selain kepada Dia, padahal aku sedang berada di rumah-Nya. (Ka'bah).
Saat Salim sudah keluar dari Ka'bah lalu Hisyam berkata kembali kepada Salim, "Sekarang engkau sudah berada di luar Ka'bah mintalah kepadaku apa yang engkau butuhkan?". Mendengar ucapannya, Salim pun bertanya, "Kebutuhan-kebutuhan dunia ataukah kebutuhan-kebutuhan akhirat yang engkau maksud?" Hisyam menjawab, "Tentu saja kebutuhan-kebutuhan dunia" Salim berkata, "Aku meminta kebutuhan-kebutuhan dunia hanya kepada pemiliknya. Bagaimana mungkin aku meminta kebutuhan-kebutuhan dunia kepada selain pemiliknya".
Dari kisah tersebut di atas, mengajarkan kepada kita arti pentingnya sebuah keyakinan. Bahwa tidak ada selain Allah yang pantas dijadikan sebagai tempat meninta dan berlindung. Bertawakal total hanya kepada Allah SWT. Rasulullah saw. bersabda, "Andaikata kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yaitu keluar dari sarangnya dengan perut kosong pada pagi hari, dan kembali petang hari dengan perut kenyang". (HR. Tirmidzi).
Seseorang yang beriman akan menjadikan Allah satu-satunya penolong, sebaik-baik penolong. Firman Allah sebagai berikut :
"Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung". (QS, (3) : 173)
"Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong" (QS, (8) : 40).
Karena kita tahu bahwa selain Allah adalah makhluk yang Fana yang akan mati. "Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya" (QS Al-Furqon : 58). Saat kita yakin lalu bertawakal secara total kepada Allah, niscaya Dia akan memperkaya dan mencukupi segala kebutuhan kita. Maka mintalah hanya kepada Allah saja, jangan pernah kepada selain-Nya. Sebagai penutup inilah firman Allah SWT yang memerintahkan kepada orang-orang mukmin bertawakal hanya kepada Allah saja."Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertwakal". (QS Ibrahim : 11)
Demikian uraian singkat niat yang benar dan total bertawakal, niscaya mudah rezeki bagimu. Semoga bermanfaat dan bertambah yakin dalam menyerahkan diri untuk segala amal ibadah di dunia ini. Aamiin. Wallahu 'alam.
Baca juga yang ini :
0 Response to "Niat Yang Benar Dan Total Bertawakal, Niscaya Akan Mudah Rezeki Bagimu."
Post a Comment