Jangan Hilangkan Pahala Sedekahmu Dengan Amalan Riya.
Monday, June 17, 2019
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Riya artinya memperlihatkan sekaligus memeperindah amalan ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Ustadz Abu Robbani,Spdi. riya merupakan perbuatan amat tercela bahkan dapat menghilangkan pahala yang telah kita dapat karena perbuatan riya tersebut.
Riya dalam bahasa Arab disebut "Arriya" bersal dari kata kerja "raa" yang bermakna memperlihatkan. Dengan memperlihatkan amalan kita pada orang lain, amal akan menjadi sia-sia bahkan dapat merusak amalan-amalan yang telah kita lakukan.
Ustadz Abu Robbani,Spdi, menjelaskan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya". Atau sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan yang diniatkannya. Ustadz Abu Robbani mengatakan amal yang diridhai Allah adalah amalan yang diniatkan semata kepada Allah, dikerjakan secara ikhlas, sesuai kemampuan tidak pilih kasih dan yang dilakukan adalah amalan yang mempunyai nilai rahmatan lil 'alamin.
Sebaliknya ibadah yang tidak akan diterima Allah swt adalah amalan ibadah yang dikerjakan bukan karena niat semata kepada Allah, tidak ikhlas, karena ingin mendapat imbalan, karena ingin dipuji, atau amalan yang mengada-ngada yang tidak berdasarkan tuntunan syariat agama.
Allah berfirman yang bermakna bahwa amalan seseorang dapat hilang karena ia beramal dengan riya juga jika ia memberi selalu diiring dengan menyebutnya bahkan kadang menyakiti kepada orang yang disedekahinya. Hal ini Allah firmankan dalam al-qur'an sebagai berikut :
Riya artinya memperlihatkan sekaligus memeperindah amalan ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Ustadz Abu Robbani,Spdi. riya merupakan perbuatan amat tercela bahkan dapat menghilangkan pahala yang telah kita dapat karena perbuatan riya tersebut.
Riya dalam bahasa Arab disebut "Arriya" bersal dari kata kerja "raa" yang bermakna memperlihatkan. Dengan memperlihatkan amalan kita pada orang lain, amal akan menjadi sia-sia bahkan dapat merusak amalan-amalan yang telah kita lakukan.
Ustadz Abu Robbani,Spdi, menjelaskan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya". Atau sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan yang diniatkannya. Ustadz Abu Robbani mengatakan amal yang diridhai Allah adalah amalan yang diniatkan semata kepada Allah, dikerjakan secara ikhlas, sesuai kemampuan tidak pilih kasih dan yang dilakukan adalah amalan yang mempunyai nilai rahmatan lil 'alamin.
Sebaliknya ibadah yang tidak akan diterima Allah swt adalah amalan ibadah yang dikerjakan bukan karena niat semata kepada Allah, tidak ikhlas, karena ingin mendapat imbalan, karena ingin dipuji, atau amalan yang mengada-ngada yang tidak berdasarkan tuntunan syariat agama.
Allah berfirman yang bermakna bahwa amalan seseorang dapat hilang karena ia beramal dengan riya juga jika ia memberi selalu diiring dengan menyebutnya bahkan kadang menyakiti kepada orang yang disedekahinya. Hal ini Allah firmankan dalam al-qur'an sebagai berikut :
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah kemudian batu itu ditinpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dan apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". (QS, (2) Al-Baqarah : 264)
Dari surat al-baqarah di atas jelas bahwa pahala yang kita telah dapatkan, akan dapat hilang ketika kita riya atau pamer dalam beribah ingin dipuji oleh orang lain apalagi hingga menyakiti kepada orang yang diberi shadaqah.
Lalu Allah juga mengumpamakan kepada orang yang riya tersebut, amalnya bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah lalu kehujanan yang amat deras/lebat hingga akhirnya tanah yang diatas batu licin tersebut tidak ada tersia sama sekali (alias hilang ludes). Dan orang yang beramal dengan riya ibarat orang yang tidak dapat memelihara hasil dari usahanya yang telah ia lakukan. Bahkan Allah sama sekali tidak akan memberi petunjuk dalam perjalanan hidupnya di nunia ini.
Allah juga berfirman bahwa orang yang berbuat amal dengan ria adalah bagaikan orang munafik yang antara perkataan dan tindakannya tidak pernah sejalan/sinkron. Dan pada dasarnya mereka tidak pernah dzikir kepada Allah SWT. sebagaimana firmanNya di bawah ini :
"Seseungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bershalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalatnya) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali" (QS, (4) An-Nisa' : 142).
Tentu dari ayat di atas itu kita harus berhati-hati jangan sampai amal ibadah kita dikotori dengan amalan ibadah riya. Karena disamping dapat menghilang pahala juga yang lebih bahaya kita akan digolongkan kedalam golongan orang-orang munafik. Bahkan Imam al-Ghazali menyebut bahwa orang yang riya dapat digolongan kepada orang yang setengah dari perbuatan syirik. "Ariyau nisfu syirk"
Rasulullah saw. bersabda "Sesungguhnya yang paling aku takutkan daripada apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Lalu para shahabat bertanya wahai Rasulullah apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar?. Rasulullah menjawab "Ar Riyya" tandas beliau.
Demikian sekelumit uraian materi "Jangan Hilangkan Pahala Sedekahmu Dengan Amalan Riya". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama yang mulia ini.
Wallahu'alam bishawwab.
0 Response to "Jangan Hilangkan Pahala Sedekahmu Dengan Amalan Riya."
Post a Comment