Firman Allah Tentang Perumpamaan Rumah Laba-Laba.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah).
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Mencari perlindungan kepada selain Allah ibarat berumah sarang laba-laba. Hal ini telah dijelaskan dalam firman-Nya sebagai berikut : 
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil perlindungan-perlindunagan selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS, Al-Ankabut : 41)
Ayat diatas, adalah menggambarkan kaum penyembah berhala atau orang musyrik, karena mereka mengambil bantuan-bantuan selain Allah yang mereka harapkan pertolongan serta rezeki dan mereka pegang di saat mereka tertimpa kesengsaraan.  Keadaan mereka dalam hal tersebut sama dengan rumah laba-laba yaitu dalam kelemahan dan kerapuhan. Orang-orang yang demikian mereka menyembah tuhannya mereka seperti orang yang berpandangan pada rumah laba-lab. Maka sesusungguhnya hal itu tidak dapat memberikan manfaat kepadanya. 

Sekiranya mereka mengetahui keadaan tersebut, tentulah mereka tidak akan menjadikan penolong-penolong mereka selain Allah. Berbeda halnya dengan seorang muslim lagi beriman hatinya kepada Allah, juga beramal solehah sesuai syariat, maka sesungguhnya ia berpegang teguh pada tali Allah yang kuat yang tidak akan terputus karena kekuatannya dan kekokohan-Nya. 

Jikalau kita cermati rumah yang paling rapuh yaitu rumah laba-laba, minimal ada 3 hal dari apa yang menjadi perilaku laba-laba itu sendiri dalam kehidupannya. 
  1. Rumahnya menjadi perangkap dan apa saja yang terperangkap akan menjadi mangsanya. 
  2. Begitu selesai hubungan sex, menurut ahli peneliti binatang, bahwa laba-laba betina berusha membunuh jantannya. 
  3. Telur laba-laba yang baru menetas saling bertumpang tindih tidak beraturan sehingga sering menimbulkan korban dari telur yang satu dengan yang lainnya. 
Dari gambaran kehidupan laba-laba maka sangat tidak ada keharmonisan, bahkan si jantannya yang seharusnya melindunginya berusaha akan dibunuh oleh si betinanya. Dan pula untuk mengurusi keturunannya pun tidak mendapat perhatian sehingga dari telurnya saja sudah berantakan bahkan saling berbenturan hingga menimbulkan korban. Juga yang pasti dengan rumah laba-laba yang ia miliki akan mudah rusak dan rapuh. Maka pantaslah kalau Allah membuat perumpamaan rumah laba-laba bagaikan orang-orang yang musyrik, yang tidak pernah meminta pertongan kepada Allah.

Dalam istilah/bahasa  lain rumah laba-laba dinilai sebagai rumah yang paling rapuh, diantaranya karena tidak ada jaminan keamanan apalagi kedamaian di rumah tersebut. Tidak akurnya diantara pemimpin rumah tangga dan tidak ada keharmonisan di antara anak. 
Namun tidak ada salahnya bila kita petik pelajaran dari perumpamaan rumah lab-laba tersebut dalam membenahi rumah tangga, bahkah dalam kehidupan berbangsa sekalipun. 

Sebuah rumah tangga yang tidak aman, yang kepala kelurganya tidak rukun, yang anak-anaknya berantakan hingga kacau balau, adalah rumah tangga yang rapuh ibarat rumah laba-laba tersebut. 
Kalau kita ambil perumpamaan rumah laba-laba yang rapuh itu, suatu bangsa yang selalu dilanda ketakutan karena tidak ada jaminan keamanan, yang pemimpin-pemimpinnya tidak sehati, bahkan saling ingin menjatuhkan, dan pada akhirnya sebagian rakyatnya yang menjadi korban, ini adalah gambaran suatu bangsa yang rapuh. Karena itu rumah tangga ataupun suatu bangsa tidak boleh dijadikan atau dibiarkan seperti rumah laba-laba yang rapuh itu. 

Untuk menjadikan rumah tangga yang kuat maka kita perlu ada jaminan perlindungan keamanan, serta kedamaian dalam rumah tangga tersebut. Jikalau hal ini menyangkut suatu bangsa maka para pemimpin harus yang akur serta rakyatnya rukun dan damai. Tentu dalam hal ini ekonomi dan keuangan memang suatu hal yang mutlak, namun pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh jaminan keamanan, kridibilitas pemimpin, persatuan dan kesatuan rakyat. 

Para peminpin mesti harus menanamkan di dalam diri bahwa mereka bekerja dan berjuang bukan untuk suatu golongan yang karenanya dapat terpecah-pecah, tetapi perjuangan dan bekerja untuk bangsa dan negara yang dengannya terjalin rasa kesamaan dan persamaan. 
Tentu bukan hanya pemimpin saja yang berjuang dan bekerja, namun rakyat juga harus bersabar, saling menasehati, saling merangkul, penuh keakraban, menanamkan dalam jiwa bahwa kerukunan diantara mereka sangat menentukan. Tidak mungkin ada kekuatan tanpa kebersamaan. 
Maka sekali lagi, bahwa firman Allah di atas surat Al-Ankabut ayat 41 mengandung makna yang yang sangat dalam dan perlu kita renungkan sera dihayati, lalu diamalkan dalam bentuk nyata di dalam kehidpan bermasyarakat. 

Perlu kita perhatikan dan renungkan bahwa orang-orang yang mengambil pertolongan/perlindungan selain Allah, seperti laba-laba yang membuat rumah. Begitu rapuh dan lemahnya. Baik itu sebuah rumah tangga ataupun bangsa, apabila kita biarkan berada dalam perumpamaan rumah laba-laba tersebut. Tindakannya adalah kita harus berusaha untuk merobah dan berusaha dengan sungguh-sungguh agar tidak terjebak seperti yang digambarkan Allah dalam Surat Al-Ankabut : 41. 

Demikian uraian singkat Firman Allah Tentang Perumpamaan Rumah Laba-Laba. Semoga bermanfaat dan menambah khazanah dalam pengamalan agama ini, khususnya dalam membangun rumah tangga, agar tidak terjebak seperti perumpamaan rumah laba-laba dalam firman Allah diatas. Aamiin..

0 Response to "Firman Allah Tentang Perumpamaan Rumah Laba-Laba."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel