Harta Haram Menghancurkan Diri, Keluarga dan Keturunannya.
Friday, July 5, 2019
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, telah memperingatkan umatnya tentang bahaya harta haram. Sejalan dengan peringatan Rasulullah saw. terhadap harta haram, Allah SWT berfirman dengan perintahnya kepada sekalian manusia agar memakan makanan yang halal dan baik sebagaimana tersirat dalam al-quran berikut ini :
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu". (QS (2) Al-Baqarah : 168).
Kita semua tahu bahwa syaitan adalah memang mulai dari Nabi Adam diciptakan hingga hari kiamat nanti, akan selalu berusaha menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat, hingga akhirnya menjadi sengsara baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana syaitan akan menyuruh kepada manusia untuk mengambil yang haram/tidak halal untuk dimilikinya hingga dimakannya apabila itu berupa makanan. Maka Allah SWT menyatakan kepada kita bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata.
Sebuah hadits menceritakan tentang nasehat Rasulullah terkait dengan mu'amalah (ber-etika) dalam masyarakat atau negara, dimana Nabi saw. saat itu berdialog dengan seorang sahabat, yang bernama Ka'ab bin Ujroh, : "Dari Jabir RA. ia berkata "Telah diriwayatkan kepada kami bahwa Rasulullah SWA. bersabda; "Wahai Ka'ab bin Ujroh, aku memohonkan perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh".
"Ka'ab bertanya : Apakah itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab ; Setelahku akan ada para penguasa dimana siapa yang ikut mereka dan membenarkan ucapannya serta mendukung kezalimannya maka mereka bukanlah golonganku dan aku tidak termasuk golongannya dan mereka tidak akan masuk ke dalam telagaku"
"Dan barngsupa yang tidak ikut mereka, tidak membenarkan ucapan dan tidak mendukung kezalimannya maka mereka termasuk golonganku dan aku termasuk golongannya serta mereka akan masuk dalam telagaku".
"Wahai Ka'ab bin Ujroh, shalat adalah taqarrub/pendekatan terhadap-Nya, puasa adalah bentengnya, sedekah adalah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Hai Ka'ab, tidak akan masuk surga orang yang dagingnya tumbuh dari makanan haram karena neraka lebih dekat dngannya". (HR. Muslim, Nasai, ad-Darami).
"Dan barngsupa yang tidak ikut mereka, tidak membenarkan ucapan dan tidak mendukung kezalimannya maka mereka termasuk golonganku dan aku termasuk golongannya serta mereka akan masuk dalam telagaku".
"Wahai Ka'ab bin Ujroh, shalat adalah taqarrub/pendekatan terhadap-Nya, puasa adalah bentengnya, sedekah adalah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Hai Ka'ab, tidak akan masuk surga orang yang dagingnya tumbuh dari makanan haram karena neraka lebih dekat dngannya". (HR. Muslim, Nasai, ad-Darami).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA. ia berkata : Seseorang di bawah tanggungan Rasulullah saw. bernama Kirkiroh, kemudian ia meninggal. Namun Rasulullah saw. berkata, ia akan masuk neraka. Maka para sahabat pergi menuju tempat Kirkiroh untuk memeriksanya. Apa gerangan yang terjadi? Ternyata mereka menemukan sebuah baju jubah hasil curiannya/penipuannya. (Shaheh Bukhari, hadits no. 2845).
Lalu apa yang dapat kita ambil dari hikmah sebuah kisah dialog Rasulullah saw. dengan sahabatnya? Hal ini tentu berkaitan dengan harta haram yang sangat membahayakan siapapun yang memakainya, memakannya, menafkahi untuk kelurganya.
Minimal ada 4 bahaya yang mengancamnya, jika kita tidak menghindari harta haram tersebut, diantaranya adalah :
Pertama : Pelakunya akan masuk neraka. Barangsipa yang mengambil hak orang muslim dengan menggunakan sumpah, maka Allah akan mewajibkan masuk neraka dan diharamkan masuk syurga. Seseorang bertanya, walaupun barang yang kecil wahai Rasulullah? Beliau bersabda : "Walaupun sepotong kay Arok sekali-pun". (HR. Muslim Nasai, ad-Darami dari Abu Umamah).
Kedua : Pemakan harta haram, tidak pernah akan mencapai derajat taqwa. Karena orang bertaqwa adalah ahli syurga sementara pemakan harta haram adalah ahli neraka. Dari Atiyyah as-Sa'di, Rasulullah saw. bersabda : Seorang hamba tidak akan mencapai derajat muttaqin, sampai ia mau meninggalkan sebagian yang halal karena takut terperosok pada yang haram.
Ketiga : Orang yang makan makanan yang haram kesadaran agamany sangat sempit, maknanya tidak banyak beramal yang mendapat pahala sehingga mudah masuk neraka. Seorang mukmin akan berada dalam kelapangan agamanya selama tidak memakan makanan yang haram.
Ke-empat : Pemakan harta yang haram tidak diterima amalnya serta ditolak do'anya. Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seorang yang memasukkan sekerat daging haram ke dalam perutnya, maka tidak akn diterima amalnya selama 40 hari, dan barang siapa yang dgingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka mereka lebih utama untuk membakarnya. (HR. Muslim. Tirmidzi, Ahmad dan ad-Darami).
Orang yang memakan harta haram sama saja dengan berusaha menghancurkan dirinya, merusak ibadahnya, mempermainkan do'anya dan menghancurkan pula keluarga dan keturunannya.
Demikian uraian singkat tentang "Harta Haram Menghacurkan Dirinya, Keluarga dan Keturunannya". Semoga bermanfaat dan tetap waspada terhadap harta haram tersebut.
Wallahu 'alam bishawwab.
Demikian uraian singkat tentang "Harta Haram Menghacurkan Dirinya, Keluarga dan Keturunannya". Semoga bermanfaat dan tetap waspada terhadap harta haram tersebut.
Wallahu 'alam bishawwab.
0 Response to " Harta Haram Menghancurkan Diri, Keluarga dan Keturunannya."
Post a Comment