Tidak Ada Larangan Bekerja Dengan Majikan Non Muslim.
Tuesday, July 23, 2019
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (ketegori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala Aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Terdapat riwayat dalam buku Hayatush Shahabah (Syaikh Muhammad Yusuf al-Kandahlawi 2019) suatu ketika Rasulullah saw, mengalami kesulitan ekonomi. Keadaan itu membuat Nabi Muhammad saw. mengalami tidak makan memang karena tidak ada yang dapat dimakan. Perlahan kabar itu terdengan sampai telinga Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Setelah beliau mengecek langsung, memang benar apa yang dialami Nabi Muhammad saw. bahwa beliau dalam kesulitan ekonomi, Sayyidina Ali bin Abi Thalib tanpa banyak berpikir, langsung pergi mencari pekerjaan untuk mendapat upah. Dan nantinya upah tersebut akan langsung diberikan kepada Nabi Muhammad saw.
Apa yang dilakukan oleh Sayyidina Ali tersebut, karena para sahabat begitu perhatian dan cintanya kepada Nabi Muhammad saw. Maka mereka siap melakukan apapun untuk sekedar meringankan beban yang sedang dialami Nabi Muhammad saw. Bahkan mereka juga siap mengorbankan harta, tenaga, bahkan nyawa sekalipun demi orang yang dicintanya itu. Sampai-sampai kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad saw. lebih besar daripada kecintaan mereka terhadap diri sendiri atau keluarganya.
Salah satu sahabat yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad saw. Sayyidina Ali bin Abi Tholib, pergi untuk mendatangi seorang Yahudi juragan yang memiliki kebun kurma. Kepada seorang Yahudi tersebut, ia menawarkan diri siap untuk bekerja mengairi kebun kurmanya. Terjadi pembicaraan antara mereka berdua soal imbalan pekerjaan itu. Akhirnya disepakati bahwa setiap Sayyidina Ali mengambil/menimba satu ember air dari sumur, maka ia akan mendapatkan imbalan 1 (satu) butir kurma ajwah.
Keterangan ini berdasarkan Hadits Nabi saw. sebagai berikut :
"Dari Ibnu Abbas, Nabi saw. mengalami kelaparan. Berita mengenai hal ini sampai ke telinga Ali. Ali-pun lantas mencari pekerjaan sehingga bisa mendapatkan upah yang dapat dipergunakan untuk menolong Rasulullah saw. Ali mendatangi kebun milik seorang Yahudi. Orang Yahudi pemilik kebun itu meminta Ali untuk menimbakan air sebanyak 17 ember, setiap ember upahnya adalah satu butir kurma. Orang Yahudi tersebut meminta Ali untuk memilih 17 butir kurma Ajwah. Kurma-kurma tersebut Ali bawakan untuk Nabi saw". (HR. Ibnu Majah no. 2446)
Penjabaran hadits secara bebas/luas.
Sayyidina Ali dalam waktu tidak terlalu lama berhasil menimba 17 ember air. Sesuai kesepakatan maka Sayyidina Ali menerima 17 butir kurma yang sudah disepakati yaitu kurma jenis ajwah. Kurma-kurma tersebut lalu diberikan kepada baginda Rasulullah saw. Hal itu membuat Nabi Muhammad saw bertanya kepada Sayyidina Ali tentang perihal dari mana asalnya kurma-kurma itu?.
"Aku, pergi bekerja demi memperoleh makanan untukmu" jawab Sayyidina Ali.
Dan ketika Nabi menanyakan perihal apa yang mendorong kamu melakukan itu?, Sayyidina Ali menjawab bahwa rasa cinta kepada Allah dan Rasulnya-lah yang mendorong bekerja dan memberikan upahnya kepada Engkau.
Kemudian Rasulullah saw. bersabda : "Barang siapa mencintai Allah hendaknya ia mempersiapkan yang langgeng dari kemalangan."
Dari kisah di atas dapat kita petik beberapa poin penting dari hikmah tersebut.
Pertama : Tidak ada larangan bekerja dengan orang non muslim atau di tempat orang non muslim. Sebuah contoh Sayyidia Ali bekerja di kebun majikan seorang Yahudi, dan Nabi Muhammad tidak menegurnya/melarangnya. Jadi tidak ada larangan bagi seorang Muslim bekerja pada non Muslin, sepanjang pekerjaan tersebut dalam bidang yang halal dan sesuai dengan ketentuan Islam.
Kedua : Para sahabat sangat mencintai Nabi Muhammad saw. Tidak hanya para sahabat seluruh umat Islam juga mencintai Nabi Muhammad saw. Mereka mencintai Nabi Muhammad begitu dalam, hingga mengalahkan cintanya kepada diri sendiri dan keluarganya.
Ketiga : Siapa yang mencintai nabi maka ia akan bersamanya di akhirat kelak. Dalam sebuah riwayat Anas, disebutkan suatu ketika ada seorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad tentang datangnya hari kiamat. Nabi Muhammad saw. bertanya balik "Apa yang sudah kamu siapkan untuk menghadapi Kiamat?. Kata orang tersebut dia tidak mempersiapkan sesuatu apapun kecuali mencintau Allah dan Rasul-Nya.
"Engkau bersama orang yang engkau cintai" Kata Nabi Muhammad saw.
Demikian uraian singkat materi "Tidak Ada Larangan Bekerja Dengan Majikan Non Muslim". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini.
0 Response to "Tidak Ada Larangan Bekerja Dengan Majikan Non Muslim."
Post a Comment