Jangan Semua Ibadah Dilakukan di Masjid. (Sesuai Porsinya)
Thursday, August 15, 2019
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Mu'amalah).
Pembaca budaiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Jangan semua ibadah dilakukan di Masjid, seolah kalimat ini menjadi aneh dalam benak hati kita. Namun apabila kita telaah dengan seksama dalam isi materi dengan judul di atas, maka akan ditemukan kebenaran yang sesuai dengan ajaran atau yang diperintah/dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Masjid memang tempat yang sangat mulia. Banyak ibadah yang mempunyai nilai lebih bila kita kerjakan di masjid. Misalnya ada beberapa ibadah yang memang dianjurkan atau disunnahkan jika ibadah itu dilaksanakan di Masjid, seperti shalat berjamaah shalat ma'tubah (shalat wajib lima waktu), shalat tahiyyatul masjid, i'tikab, dan lain sebagainya.
Walaupun masjid tempat mulia tetapi tidak semua ibadah afdhal dilakukan di masjid. Ada sebagian ibadah yang sebaiknya malah tidak dikerjakan di masjid. Sebagai contoh; ibadah yang dikerjakan dirumah yaitu seperti shalat sunnah rawatib, membaca al-Qur'an, dan ini semua, mengandung hikmah tersendiri, misalnya tidak memberikan kesan riya' dari pandangan masyarakat, (pamer)."Shalat sunnah yang dikerjakan dirumah tanpa dilihat orang lain, sebanding dengan dua puluh lima (kali) shalat sunnah yang dikerjakannya dihadapan orang lain". (HR.Abu Ya'la dan dinilai shaheh oleh Al-Albani). Ket. Orang lain yang dimaksud disini, adalah selain dari Keluarga. Dan tentu masih banyak hikmah yang dapat kita ambil sebab Rasulullah saw memerintahkan ketika kita hendak melakukan shalat sunnah rawatib dan membaca al-qur'an sebaiknya dilakukan di rumah. (-pen. khususnya bagi orang yang bermukim di tempat tinggalnya). Sabda Rasulullah saw. sebagai berikut :
"Lakukan selalu shalat di dalam rumah-rumah kalian. Sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang adalah dilaksanakan di rumah sendiri, kecuali shalat jama'ah (Shalat Fardhu lima waktu)". (HR. Sunnan Ad-Da'rimi' 1406).
Mengapa hal itu diperintahkan oleh Rasulullah saw. sebab ini sangat penting. Sebab kalau semua ibadah dilakukan di masjid semua rumah akan menjadi kering dan gersang. Dan juga dikatakan jauh dari nilai-nilai barokah dari inti sari iabadah yang dilakukan. Maka ketika ibadah dilakukan di dalam suatu rumah, rumah tersebut akan didatangi oleh para malaikat yang membawa kebaikan untuk seisi rumah itu.
Maka rumah sangat penting untuk dibuat melakukan ibadah-ibadah seperti shalat-shalat sunnah dan membaca al-Qur'an. Tidak harus semua dilakukan di masjid, sebagian dilakukan di rumah dan sebagian lakukan di masjid. (sesuai dengan porsinya). Jangan sampai kita rajin ibadah di masjid lalu kita mengabaikan keteduhan spiritual rumah kita. Jangan-jangan bila terjadi kegersangan bahkan sering ada pertengkaran di dalam rumah kita, mungkin karena kita telah melupakan ibadah yang dianjurkan Rasulullah saw. di dalam rumah. (Sesuai hadits Nabi saw. di atas, dengan nomor hadits 1406 yang diriwayatka Sunnan Ad-Da'rimi').
Sayyidah Aisyah, radiyallahu anha. mengaku bahwa Rasulullah saw. pernah mendarus al-Qur'an di pangkuan Aisyah r.anha. Sebagaimana yang sudah kita ketahui sebagai orang yang sedang haid tidak berada di masjid, namun di rumah. Artinya di sini, Rasulullah mendarus al-Qur'an, berada di rumah Beliau sendiri. Kata Aisyah Rasulullah saw. tiduran di pangkuanku padahal aku sedang haid, kemudian Rasulullah saw. membaca Al-Qur'an. (HR. Bukhari : 297).
Selain hadits di atas Rasulullah saw. juga berpesan agar rumah-rumah kita tidak dijadikan kuburan. Rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an tidak ada sinarnya sama sekali. Nur (cahaya) kosong, sehingga gelap gulita, tanpa ada pelita di rumah itu. Maka ketika gelap syetan akan betah di rumah itu. Namun apabila dibacakan al-Qur'an syetan akan lari. Hadits riwayat Abu Hurairah, menyebutkan sabda Rasulullah saw sebagai berikut :
"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Albaqarah". (HR. Muslim : 780).
Dalam hadits riwayat al Baihaqi Rasulullah berpesan :
"Terangilah rumah-rumah kalian dengan shalat dan membaca Al-Qur'an" (HR. al-Baihaqi).
Anjuran untuk menyinari rumah dengan ibadah, ini juga dalam rangka agar kita tidak terjebak menjadi orang-orang yang disebut aneh. Dalam kitab Tanbihul Ghafilin halaman 422, hadits riwayat Muadz yang menyebutkan terdapat tiga hal yang aneh, terjadi di dunia ini.
Pertama : Al-Qur'an dalam hafalan orang yang zalim. (-pen. ini memang aneh sebab kalau orang zalim yang menghafalnya tentu tidak akan membawa berkah dan manfaat).
Kedua : Lelaki baik (Shaleh) tetapi hidupnya selalu di lingkungan orang-orang buruk.
Ketiga : Mushaf di dalam sebuah rumah tetapi tidak pernah dibacanya.
Demikian uraian singkat materi Jangan Semua Ibadah Dilakukan di Masjid (Sesuai porsinya). Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan dalam pengamal Islam secara kaafah.
Wallahu 'alam bishawwab.
0 Response to "Jangan Semua Ibadah Dilakukan di Masjid. (Sesuai Porsinya)"
Post a Comment