Pemuda Berkarakter Ashabul Kahfi, Beraqidah Ibrahim.
Friday, August 16, 2019
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Kisah).
Pemuda "berkarakter ashabul Kahfi, beraqidah Ibrahim", adalah harapan suatu bangsa untuk menjadikan bangsa ini maju dan berakhlaq karimah, dan berkeyakinan dengan benar. Pemuda adalah estafet dari generasi tua/lama menuju ke generasi masa kini yang tentunya diharapkan akan membawa perubahan jadi bangsa yang maju, adil dan sejahtera. Dengan keperkasaan pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan bermodal seperti, pemuda penghuni Gua (Ashabul Kahfi), dan pemuda seperti Ibrahim, maka akan lahirlah anak-anak bangsa yang dapat diandalkan dalam memimpin bangsa dan negara ini.
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala Aktivitas di duia ini untuk meraih kebahagian dan mengharap ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Al-Qur'an dengan gamblangnya telah memberikan kisah teladan para pemuda penghuni gua (ashabul Kahfi), yang terkenal kokoh dan teguh dalam pendiriannya terhadap kebenaran.
Pujian Allah yang dikisahkan dalam al-qur'an terhadap pemuda ini memberikan isnpirasi kepada kita, bahwa sudah selayaknya dimulai memberikan kepercayaan kepada pemuda dalam rangka mengelola bangsa dan negara ini, dengan penuh bimbingan dari para orang tua yang telah berpengalaman.
Ayat tersebut diterangkan dengan indah dan menarik sebagai berikut :
"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad), cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." (QS, Al-Kahfi : 13).
Untuk kisah pemuda Ashabul Kahfi secara lengkap dapat kita baca dalam Al-Qur'an ayat 9 s/d 26 dalam surat Al-Kahfi. Bahwa Allah menjelaskan/menceritakan hal ini kepada Nabi Muhammad saw karena ada seorang Yahudi yang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengetes kebenarannya apakah Muhammad itu Nabi benar atau palsu, dan pengakuan Yahudi apabila nabi dapat menjawabnya maka ia akan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. tersebut. Dan Allah menceritakan tentang Ashabul Kahfi kepada Nabi saw. dengan rinci dan benar.
Maka pemuda teladan (ashabul Kahfi) ini, dapat menjadi contoh yang harus ditiru dan dijadikan idola oleh para pemuda harapan bangsa.
Teladan pemuda idaman juga telah ditunjukkan oleh Ibrahim ketika masa remajanya. Seperti Allah telah menjelaskan dalam firmannya dari ayat 60 hingga 72 dalam Surat Al-Anbiyya. dan khusus dalam ayat 60 (enam puluhnya) sebagai berkut :
"Mereka berkata : kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, yaitu yang bernama Ibrahim" (QS, Al-Anbiyaa : 60). Dan kisah lengkapnya pemuda (ibrahim) sampai dengan ayat 72. dalam surat Al-Anbiyaa.
Maka Rasulullah akan memberikan jaminan keselamatan di akhirat kelak, kepada pemuda yang masa mudanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah swt. pemuda yang gemar memberikan kemanfaatan untuk orang banyak, dan juga gemar beribadah di masjid, pemuda yang sanggup menahan gejolak nafsunya manakala berhadapan dengan godaan sahwat kemaksiatan dan perzinaan.
Menilik betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi positif yang dimiliki pemuda, maka selayaknya segenap masyarakat memberi kesempatan dan membimbing mereka agar menjadi pemuda yang mulia dalam pandangan Allah. Bagaimana cara untuk memberikan kesempatan kepada pemuda?
Antara lain dengan melibatkan pemuda ke dalam aktivitas yang positf dan konstruktif, membina jiwa mereka secara rutin dengan pengetahuan umum dan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah agar tidak terjebak dalam perbutan nista, kemaksiatan, zina dan kejahatan, tentu harus terus -menerus mengajari mereka dengan tauladan kebaikan para orang tua.
Rasulullah saw. pernah menyampaikan bagaimana cara mengkaderisasi ini, yang dinyatakan dalam pesannya sebagai berikut :
"Aku pesankan agar kamu berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Dan Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus, dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku"
Ibnu Abbas, sahabat Nabi saw, juga pernah menyatakan : "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah SWT, melainkan di waktu masa mudanya".
Maka sudah saatnya kita munculkan generasi muda idaman, yang berkarakter sebagamana pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) dan berakiqah Ibrahim, pecinta para Nabi. Dengan demikian pemuda-pemudi yang akan mengisi bangsa ini, mempunyai kriteria yang jelas dalam mngidolakan seseorang.
Sehingga mereka dapat mengambil ibrahnya dan tidak membabi buta dalam menentukan seseorang untuk ditiru atau dikuti tingkah lakukanya.
Sebab pada hakekatnya di sisi Allah SWT, hanya mereka yang menjunjung tinggi nilai keimanan dan ketaqwaan sajalah yang layak menjadi idaman para insan.
Pada akhirnya marilah kita sebagai orang tua memberikan keteladanan dan bimbingan dengan sungguh-sungguh agar membuahkan kebahagiaan di dunia hingga di akhirat kelak. Aamiin...
Demikian sekelumit uraian materi terkait Pemuda Berkarakter Ashabul Kahfi, Beraqidah Ibrahim. Semoga bermanfaat dan menjadikan khazanah dalam pengamalan Agama Islam yang mulia ini. Wallahu 'alam bishawwab.
Untuk kisah pemuda Ashabul Kahfi secara lengkap dapat kita baca dalam Al-Qur'an ayat 9 s/d 26 dalam surat Al-Kahfi. Bahwa Allah menjelaskan/menceritakan hal ini kepada Nabi Muhammad saw karena ada seorang Yahudi yang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengetes kebenarannya apakah Muhammad itu Nabi benar atau palsu, dan pengakuan Yahudi apabila nabi dapat menjawabnya maka ia akan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. tersebut. Dan Allah menceritakan tentang Ashabul Kahfi kepada Nabi saw. dengan rinci dan benar.
Maka pemuda teladan (ashabul Kahfi) ini, dapat menjadi contoh yang harus ditiru dan dijadikan idola oleh para pemuda harapan bangsa.
Teladan pemuda idaman juga telah ditunjukkan oleh Ibrahim ketika masa remajanya. Seperti Allah telah menjelaskan dalam firmannya dari ayat 60 hingga 72 dalam Surat Al-Anbiyya. dan khusus dalam ayat 60 (enam puluhnya) sebagai berkut :
"Mereka berkata : kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, yaitu yang bernama Ibrahim" (QS, Al-Anbiyaa : 60). Dan kisah lengkapnya pemuda (ibrahim) sampai dengan ayat 72. dalam surat Al-Anbiyaa.
Maka Rasulullah akan memberikan jaminan keselamatan di akhirat kelak, kepada pemuda yang masa mudanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah swt. pemuda yang gemar memberikan kemanfaatan untuk orang banyak, dan juga gemar beribadah di masjid, pemuda yang sanggup menahan gejolak nafsunya manakala berhadapan dengan godaan sahwat kemaksiatan dan perzinaan.
Menilik betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi positif yang dimiliki pemuda, maka selayaknya segenap masyarakat memberi kesempatan dan membimbing mereka agar menjadi pemuda yang mulia dalam pandangan Allah. Bagaimana cara untuk memberikan kesempatan kepada pemuda?
Antara lain dengan melibatkan pemuda ke dalam aktivitas yang positf dan konstruktif, membina jiwa mereka secara rutin dengan pengetahuan umum dan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah agar tidak terjebak dalam perbutan nista, kemaksiatan, zina dan kejahatan, tentu harus terus -menerus mengajari mereka dengan tauladan kebaikan para orang tua.
Rasulullah saw. pernah menyampaikan bagaimana cara mengkaderisasi ini, yang dinyatakan dalam pesannya sebagai berikut :
"Aku pesankan agar kamu berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Dan Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus, dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku"
Ibnu Abbas, sahabat Nabi saw, juga pernah menyatakan : "Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah SWT, melainkan di waktu masa mudanya".
Maka sudah saatnya kita munculkan generasi muda idaman, yang berkarakter sebagamana pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) dan berakiqah Ibrahim, pecinta para Nabi. Dengan demikian pemuda-pemudi yang akan mengisi bangsa ini, mempunyai kriteria yang jelas dalam mngidolakan seseorang.
Sehingga mereka dapat mengambil ibrahnya dan tidak membabi buta dalam menentukan seseorang untuk ditiru atau dikuti tingkah lakukanya.
Sebab pada hakekatnya di sisi Allah SWT, hanya mereka yang menjunjung tinggi nilai keimanan dan ketaqwaan sajalah yang layak menjadi idaman para insan.
Pada akhirnya marilah kita sebagai orang tua memberikan keteladanan dan bimbingan dengan sungguh-sungguh agar membuahkan kebahagiaan di dunia hingga di akhirat kelak. Aamiin...
Demikian sekelumit uraian materi terkait Pemuda Berkarakter Ashabul Kahfi, Beraqidah Ibrahim. Semoga bermanfaat dan menjadikan khazanah dalam pengamalan Agama Islam yang mulia ini. Wallahu 'alam bishawwab.
0 Response to "Pemuda Berkarakter Ashabul Kahfi, Beraqidah Ibrahim. "
Post a Comment