Sejarah Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW Seri ke-2 Terlengkap.
Saturday, August 10, 2019
Add Comment
Pembaca budiman, Rahmad serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Mari kita lanjutkan kisah/sejarah hidup Nabi Muhammad SAW seri ke-1 terlengkap. Bagi pembaca yang belum membaca Seri ke-1 silahkan klik ini. Seri kedua akan dilanjutkan dengan kisah/sejarah hidup Nabi Muhammad saw. seri ke-2, yang diawali dari Hijrah ke Thaif sebagai berikut :
Hijrah Ke Thaif.
Pada tahun ke 10 ini Nabi Muhammad SAW, melakukan hijrah ke Thaif, dan beliau berdiam di sana selama 1 bulan, melakukan dakwah pada penduduk Thaif. Namun dakwah beliau di sana tidak mendapat respon dari mereka, bahkan justru menolaknya dengan suatu penolakan dan tindakan yang buruk. Mereka melakukan pelemparan batu pada beliau, sehingga mengenai kepala beliau dan menyebabkan melukai kepalanya. Setelah dakwah di Thaif gagal beliau kembali lagi ke Mekkah.
Isra' dan Mi'raj.
Peristiwa Isra' dan Mi'raj ini terjadi pada tahun ke 11.
Isra' adalah perjalan perjalanan Nabi Muhamma SAW. di malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Ma'dis, Palestina, dan beliau beliau pulang kembali pad malam itu juga ke Mekkah. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur'an telah menjelaskannya sebagai berikut :
Hijrah Ke Thaif.
Pada tahun ke 10 ini Nabi Muhammad SAW, melakukan hijrah ke Thaif, dan beliau berdiam di sana selama 1 bulan, melakukan dakwah pada penduduk Thaif. Namun dakwah beliau di sana tidak mendapat respon dari mereka, bahkan justru menolaknya dengan suatu penolakan dan tindakan yang buruk. Mereka melakukan pelemparan batu pada beliau, sehingga mengenai kepala beliau dan menyebabkan melukai kepalanya. Setelah dakwah di Thaif gagal beliau kembali lagi ke Mekkah.
Isra' dan Mi'raj.
Peristiwa Isra' dan Mi'raj ini terjadi pada tahun ke 11.
Isra' adalah perjalan perjalanan Nabi Muhamma SAW. di malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Ma'dis, Palestina, dan beliau beliau pulang kembali pad malam itu juga ke Mekkah. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur'an telah menjelaskannya sebagai berikut :
"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masidil Haram ke Al Masdil Aqhsa yang telah Kami berkahi sekelingnya (847) untuk Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS Al-Isra' : 1).
Keterangan : (447) Maksudnya Al-Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkah dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanhanya.
Sedangkan Mi'raj adalah : Naiknya beliau pada malam itu juga ke alam tinggi (langit) dan disana beliau mendapat perintah tentang shala lima waktu.
Tersebarnya Islam di Madinah.
Rasulullah Muhammad SAW, melakukan keluar kekabilah-kabilah Arab untuk melakukan dakwah memperkenalkan ajaran agama Islam kepada mereka. Sebagian ada yang beriman dan sebagian ada yang tetepa kafir. Diantar mereka yang beriman ada 6 orang dari penduduk Madinah, yang antara lain karena telah tersebarnya ajaran agama Islam.
Pada tahun ke 12 kenabiannya, 12 orang laki-laki dari Madinah menemui Rasulullah SAW. diantara 10 orang dari suku Aus, dan 2 orang dari suku Khazraj dan kemudian mereka beriman. Dan dari yang 12 orang ini, lima orang diataranya dari kelompok meraka dan tujuh orang telah beriman sebelumnya. Mereka keseluruhan melakukan bai'at di hadapan Nabi, untuk tidak menyekutukan Allah, dengan susuatu apapun, tidak melakukan pencurian, dan tidak melakukan perbuatan zina, lalu mereke kembali ke Madinah. Mereka di sana dengan pertolongan Allah mendakwahkan Islam kepada penduduk Madinah.
Pada tahun ke-13 kenabian, datang 7 orang laki-laki dan 2 orang perempuan menghadap Rasulullah SAW. dari penduduk Arab Madinah, dan mereka masuk Islam semuanya serta melakukan bai'at di hadapan Nabi sebagai bai'at yang kedua. Lalu mereka pulang kembali ke Madinah, dan dengan perantara mereka maka tersebarlah Islam di antar penduduk Madinah secara luas.
Hijrah Ke Madinah.
Dan ketika tindakan menyakiti Nabi saw. dan para shabatnya juga kaum muslimin, bertambah keras dari Kaum Quraisy, maka Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan hjrah ke Madinah, dan selanjutnya beliapun bersama-sama Abu Bakar, juga melakukan hijrah dengan berjalan kaki dengan cepat-cepat hingga beliau sampai di Gua Tsur.
Ketika Nabi Muhammad SAW. dan Abubakar berada di Gua Tsur turun wahyu dari Allah berupa ayat sebagai berikut :
"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad). Maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir ( musyrik Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua. diwaktu dia berkata kepada temannya : "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dari kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (643). (QS, At-Taubah :40).
Keterangan : (643) Orang-orang kafir telah bersepakat hendak membunuh Nabi Muhammad saw. maka Allah swt. memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu maka beliau ke luar dengan ditemani oleh Abu Bakar dari Mekkah dan dalam perjalalanannya ke Madinah, beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah akan tidur di dalam gua itu, Abu Bakar meletakkan kepalanya di atas lututnya dan sewaktu beliau sedang tidur. Abubakar melihat suatu lubang di dinding gua itu maka ia meletakkan mata kakinya untuk menutupi, lubang tersebut khawatir jikalu di lubang itu ada yang menyakiti Nabi.
Ternyata benar apa yang dikhawatirkan Abu Bakar terjadi terhadap diri Abu Bakar sendiri bahwa dia tersengat oleh kalajengking yang ada di lubang itu. Tetapi walaupun Abu Bakar kesakitan namun tidak menngerkkan kakinya, dan ketika rasa sakitnya memuncak, air mata Abu Bakar menetes mengenai pipi Rasulullah SAW.
Maka Beliau terbangun dan menanyakan kepada Abu Bakar kenapa kamu menangis? Ia menjawab bahwa dirinya disengat kalajengking di kakinya. Maka Nabi mengusap dengan tangan di tempat yang sakit itu, dan seketika rasa sakit itu hialng dengan pertongan Allah.
Masjid Pertama di Quba.
Setelah tiga malam Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar berdiam di gua Tsur, seorang petunjuk jalan datang menemui beliau berdua dengan membawa dua ekor unta untuk tunggangan. Lalu mereka bertiga berjalan menuju ke kota Madinah.
Mereka tiba di desa Quba pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awawl. Itulah tanggal hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah, yang pada akhirnya di jadikan awal penaanggalan Islam yang dimulai dari bulan Muharram, yaitu awal tahun Hijriyah yang disandarkan kepada hijriyah beliau ke Madinah.
Di desa Quba ini Rasulullah saw. mendirikan sebuah masjid yang oleh Allah diberi sifat sebagai masjid yang dibangun atas dasar taqwa kepada Allah, ini adalah masjid pertama yang dibangunnya. Didalamnya terdapat orang-orang yang cinta untuk mensucikan diri, dan Rasulullah saw. melakukan shalat di dalam masjid ini, bersama-sama dengan sahabatnya yang berjumlah 40 orang.
Keluar Menuju Kota Madinah.
Setelah melakukan shalat Jum'at pertama di yang Rasulullah lakukan di desa Bani Salim bin Auf, beliau kemudian menaiki untanya menuju kota Madinah. Di sana kaun Ansyar sudah menunggu beliau dengan suka cita dan penuh kegembiraan, seraya mengeliling beliau sementara para wanita dan anak-anak keluar dari rumah ingin menemui beliau seraya mendendangkan nasyid :
Thala'al badru 'alaina min tsaniyatil wada'
Wajabasy sukru'alaina ma da'a lillahi da'i
Ayyuhal mad'utsu fina, ji ta bil amri mutha'i
Artinya : Di atas kita, telah muncul bulan purnama.
Muncul dari tsaniyah al Wada'
Kita wajib bersyukur kepada-Nya.
Seorang da'i menyeru kita ke jalan-Nya. Wahai orang yang diutus kepada kami, Kau datang membawa perintah yang harus ditaati.
Tahun Pertama Hijriyah.
Di kota Madinah Nabi Muhammad saw, mendirikan Masjid yang mulia. Beliau secara pribadi ikut membangun masjid tersebut, sebagai bentuk dorongan kepada kaum muslimin sebagai bentuk cinta bekerja dan beramal. Di tahun ini pula telah disyariatkan azan sebagai cara dan saran memanggil bagi kaum muslimin untuk berkumpul di kala sudah masuk waktu shalat.
Disyariatkannya Berperang.
Sebagaiman kita ketahui bahwa Nabi Muhammad saw. tidak pernah memaksa orang untuk memeluk agama Islam, juga beliau tidak memiliki sebuah pedang untuk menebas leher-leher orang. Tugas yang diemban beliau adalah semata-mata untuk berdakwah mengajak orang untuk beriman, sekaligus menyampaikan kabar gembira dengan datangnya Islam. Namun karena Kaum kafir Quraisy terus menerus menyakiti orang Islam, disebabka hasad dan dengki, maka kepada kaum muslimin diijinkan untuk berperang mempertahankan diri dari ancaman mereka.
Tahun Kedua Hijriyah
Di tahun ini terjadi perang Waddan, yaitu suatu desa yang terletak diantara kota Mekkah dan Madinah, juga perang Buwath, yaitu perang di pegunungan dari pegunungan Juhainah, dan perang Al-'Asyirah yaitu suatu tempat antara Yanbu' dan Dzil Marwah yang kesemua itu semata-mata untuk menghambat perjalanan kaum Quraisy, bukan untuk membinasakannya.
Perubahan Arah Kiblat dan Puasa Ramadhan.
Pada tahun Hijriyah ini arah kiblat dirubah, yang semula menghadap ke arah Baitul Maqdis di Palestina kini ke arah Ka'bah yang ada di Mekkah. Dalam tahun ini juga diwajibkan puasa Ramadhan, dimana sebelumnya Rasulullah SAW, berpusa tiga hari setiap bulannya.
Kewajiban Zakat Mal (Harta)
Pada tahun ke dua hijriyah ini, juga ditetapkan kewajiban untuk mengeluarkan zakat mal bagi orang-orang kaya bagi umat Islam, yang diberikan kepada orang-orang fakir dan miskin dan golongan-golongan lainnya, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (QS, At-Taubah : 60).
Perang Badar.
Pada tahun ke dua hijriyah juga terjadi Perang Badar Kubra, yaitu ketika Nabi Muhammad saw. keluar kota Madinah dengan membawa pasukan sebanyak 313 personil. Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui hal tersebut, maka mereka mengumpulkan pasukan yang berjumlah 1000 personil. Dan kedua pasukan ini bertemu di Badar, maka terjadilah pertempuran antara keduanya dan Allah SWT dalam pertempuran ini menolong pasukan Islam dengan mendatangkan para malaikat yang ikut bertempur bersama mereka.
Dalam waktu yang tidak lebih dalam satu jam, pasukan Quraisy dapat dikalahkan, meraka lari dengan meninggalkan korban mati dri pihak mereka sebanyak 70 personil dan tawanan sebanyak 70 orang juga. Sesuai firman-Nya dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya". (QS, Ali Imran : 123)
Tebusan Tawanan Dengan Mengajar.
Tawanan-tawanan Quraisy pada waktu itu terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian terdiri dari orang-orang kaya dan satu bagian lagi terdiri dari orang-orang miskin.
Adapun orang-orang kaya mereka ditebus oleh keluarganya dengan harta sedangkan orang-orang miskin tebusannya ialah tiap-tiap orang harus mengajar dan membaca kepada sepuluh orang anak di Madinah.
Sholat Idul Fitri Pertama.
Pada tahun kedua Hijriyah pula disyariatkannya shalat Hari Raya yang Hikmahnya tak diragukan lagi banyaknya, bagi orang yang berakal. Seorang Imam memimpin Shalat Hari Raya ini, sebanyak dua raka'at bersama-sama dengan kaum muslimin. Kemudian menyampaikan khutbah sesudah shalat Hari Raya, memberikan pengajaran dan nasehat kepada mereka. Selanjutnya kaum muslimin bersalaman satu sama lain penuh keakraban dan persaudaraan dengan tulus dan sempurna.
Ali bin Abi Thalib Menikah Dengan Fatimah.
Pada tahun kedua hijriyah ini, Ali menikah dengan Fatimah, semoga Allah meridhoi keduanya. Saat itu Ali berusia 21 tahun, sementara Fatimah berusia 15 tahun. Dan juga pada tahun itu Rasulullah saw. menikahi Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq, semoga Allah meridhoi kedua dan menjadikan syurga tempat tinggalnya.
Perang Ghathafan.
Perang Ghathafan terjadi pada tahun ke-3 hujriyah. Peperangan ini sebetulnya tidak terlalu penting, akan tetapi dalam perang ini terjadi sesuatu peristiwa besar. Pada waktu itu keluar 450 orang dari Bani Tsa'labah dan Muharib dibawah pimpinan Du'tsur bin Harits al Muharibi yang ingin menyerbu Madinah. Maka keluarlah Nabi Muhammad saw. dengan pasukan dan larilah musuh ke gunung-gunung. Tatkala Nami Muhammad saw. sedang beristrirahat, dan menjemur bajunya yang basah sambil duduk di bawah pohon, tiba-tiba muncul Du'tsur secara diam-diam hendak membunuh beliau seraya berkata : "Siapakah yang akan melindungimu Hai Muhammad? Beliau menjawab Allah Ta'ala"
Orang itu-pun merasa takut dan pedangnya jatuh dari tangannya, lalu Nabi Muhammad saw. mengambilnya seraya berkata : "Siapakah yang dapat melindungimu dariku?" Orang itu (Du'tsur) "Tidak Ada"
Lalu Nabi Muhammad saw. memaafkannya dan iapun masuk Islam serta mengajak kaumnya memeluk agama Islam.
Perang Uhud.
Pada tahun ke 3 hijriyah terjadi peperangan Uhud, 3000 pasukan suku Quraisy yang terdiri dari pasukan berkuda dan perbekalan yang cukup banyak, berangkat menuju ke kota Madinah, untuk melaksankan balas dendam atas terbunuhnya para bangsawan mereka di peperangan Badar.
Dan ini merupakan hari-hari yang menyedihkan bagi umat muslim, karena pada perang ini terbunuhlah (sahid) Hamzah paman Rasulullah saw. Jumlah jumlah pasukan Islam yang terbunuh secara sahid, 70 personil lebih diantara 6 orang dari kaum muhajirin dan selebihnya dari kaum Ansyor. Sementara dari kaum musyrikin yang tewas ada 23 personil.
Pada tahun ini dilahirkan hasan bin Ali, r.a. sedangkan Usman bin Affan pada tahun ini juga menikah dengan Ummi Kulsum putri Rasullah saw. setelah wafatnya Rokayah saudara kandung Ummi Kulsum. Oleh karena itulah Usman bin Affan dijuluko Dzun Nuraian (yang mempunyai dua cahaya). Pada tahun ini juga, Nabi saw, menikahi Hafsah binti Umar bin Khattab, r.a.
Pda tahun ini juga tahun ini juga Allah mengharamkan secar nutlak, karena bahayanya yang demikian besar terhadap akal, harta benda dan fisik manusia Allah berfirman sebagai berikut :
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya, (meminum) Khamer, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbutan itu, agar kamu mendapat keuntungan". (QS, Al-Maidah : 90)
Tahun ke 4 Hijriyah.
Pada thun ini Rasulullah memerintahkan kaum Yahudi untuk pergi meninggalkan kota Madinah. Sebelumnya antara mereka dengan Rasulullah saw. telah diadakan suatu perjanjian, diamana diantara kedua belah pihak harus saling memelihara dan menjaga keamanan masing-masing dan tidak menghianati terhadap perjanian itu.
Namun pihak Yahudi berkhianat terhadap Rasulullah saw. dan berusaha membunuh beliau, karena terbujuk oleh rayuan syaitan. Oleh karena itulah mereka diperintahkan untuk keluar atau diusir dari oleh Rasulullah saw. dari Madinah. Namun mereka enggan mematuhi perintah beliau, dan mereka tetap tidak mau pergi. Maka kaum muslimin mengepung mereka dan melakukan pemboikotan terhadap mereka serta memaksa mereka untuk pergi meninggalkan Madinah dan akhirnya mereka pergi. Pada tahun ini disyariatkan shalat Khauf, shalat karena takut dan diturunkannya wahyu tentang tayyamum. Juga di tahun ini pula Rasulullah saw. memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari tulisan bahasa Yahudi, agar aid dapat menulis untuk Nabi, surat kepada orang Yahudi. dan membacakan kepada beliau surat-surat yang datang dari mereka. Pada tahun ini pula Husain bin Ali dilahirkan.
Perang Khandaq atau Ahzab (Persekutuan Musuh).
Pada tahun ke 5 hijriyah terjadi perang khandaq, dimana orang-orang musyrik dan orang-orang Yahudi bergabung untuk memerangi kaum muslimin. Jumlah mereka sebanyak 10.000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, dan mereka mengpung kota Madinah serta mengadakan penekanan-penekanan terhadap kaum muslimin, dan mempersempit ruang gerak mereka.
Rasulullah beserta/segenap kaum muslimin tidak keluar sama sekali dari kota Madinah, tetapi atas saran Salman Al-Farisi beliau memerintahkan kaum muslimin untuk menggali parit, sebagai bentuk strategi pertahanan untuk menghindari serangan/serbuan mereka.
Selama dalam pengepungan kaum muslimin itu, Nabi berdoa kepada Allah untuk menghancurkan musuh, beliau mengucap doa yang artinya sebagai berikut :
"Ya Allah Tuhan yang menurunkan Kitab, Tuhan yang cepat perhitungan-Nya, hancurkanlah kaum sekutu (Musyrik dan Yahudi). Ya Allah hancurkanlah mereka sehancur-hancurnya dan porak porandakan mereka".
Do'a Nabi Muhammad saw. didengar oleh Allah dan seketika Allah mengirim angin puting beliung yang memporak-porandakan pasukan sekutu, dan mereka lari pontang panting meninggalkan kota Madinah pada malam hari itu juga.
Perintah Memakai Hijab.
Pada tahun ke-5 hijrah juga diberlakukannya ketentuan memakai hijab kepada para istri Nabi SAW. dan dengan pernyataan diturunkannya Firaman Allah sebagai berikut :
"...dan apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (istri-istri) Nabi maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka". (QS Al-Ahzab :53)
Dan Nabi saw. telah bersabda yang artinya : "Seorang laki-laki tidak dibenarkan duduk-duduk berdua dengan seroang perempuan di tempat yang sunyi, kecuali bersama muhrimnya".
Diwajibkannya Ibadah Haji.
Pada tahun ke 5 hijrah ini, ibadah haji diwajibkan bagi mereka yang mampu mengadakan perjalan ke Makkah. Allah berfirman :
"... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalan ke Baitullah". (QS, Ali Imran : 97).
Hikmah dari diwajibkan ibadah haji cukup banyak, diantaranya yang terpenting dan paling esensi adalah berkumpulnya kaum Muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji ini. Dengan perbedaan warna kulit, ras, dan bahasa serta negara, berkumpul di satu empat dalam rangka memperbaharui janji ikatan ukhuwah Islamiyah dan tekad kesetiann untuk mengadakan kalimah Allah di muka bumi ini.
Perjanjian Damai Hudaibiyah.
Pada tahun ke 6 hijrah telah terjadi shulhul Huadibiyah (perjanjian damai-hudaibiyah). Rasulullah SAW. bersama kaum muslimin sebanyak 1400 orang pergi meninggalkan kota Madinah pergi menuju Mekkah untuk untuk melaksanakan ibadah umroh. Mereka tidak membawa senjata hanya perlengkapan untuk bebergian sebagai musyafir.
Ketika sampai di Hudaibiyah, rombongan Rasulullah saw. dicegat oleh orang-orang kafir Quraisy dan mereka dihalang-halangi untuk melanjutkan perjalan ke Baitul Haram. Setelah diadakan perundingan oleh kedua pihak , dicapai kesepakatan damai meliputi enam hal yaitu:
- Disepakai adanya gencatan senjata (penghentian perang) anta kedua belah pihak selama 10 tahun.
- Saling memelihara keamanan masing-masing dari kedua belah pihak.
- Kaum Muslimin agar kembali pulang ke Madinah, tidak meneruskan perjalan umroh untuk tahun ini.
- Rasulullah saw. harus mengembalikan ke pihak kaum msyrikin Quraisy, bia ada dari mereka yang datang ke Madinah, meskipun telah masuk Islam.
- Tidak ada kewajiban bagi kaum musrikin Quraisy untuk mengembalikan Rasulullah saw. , orang yang datang ke pihak mereka dari Madinah.
- Barangsiapa yang ingin masuk ke kelompok Muhamad, boleh masuk ke kelompoknya. Dan barangsiap yang ingin masuk ke kelompok kaum Quraisy, juga dipersilahkan masuk ke kelompoknya.
Setelah teks perjanjian damai Hudaibiyah selesai ditulis, Nabi Muhammad saw. menunjuk Usman bin Affan untuk mengirimkan Teks Perjanjian dimaksud kepada pihak kaum Musyrikin dengan ditemani oleh beberapa orang sahabat. Sesampainya Usman di sana, mereka menagkapnya. Berita penangkapan Usman ini sampai ke akalangan kaum muslimin. Bahkan terdengar desas-desus bahwa Usman dan sabatnya telah dibunuh oleh pihak kaum Musyrikin.
Maka Nabi Muhammad saw setelah mendengar rumor bahwa Usman telah dibunuh, Beliau seketika memerintahkan seluruh kaum muslimin untuk berkumpul, untuk melakukan ba'iat di bawah suatu pohon, bahwa mereka siap mati untuk menyelamatkan Usman. Setelah berita ba'iat ini terdengar oleh kalangan kaum Musyrikin, mereka merasa takut dan gentar. Akhirnya mereka membebaskan Usman dan kawan-kawannya. Allah SWT berfirman :
"Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah . Tangan Allah di atas tangan mereka". (QS, Al-Faht : 10).
Dan dalam firman yang lain Allah berfirman sebagai berikut :
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah maka Allah mengetahu apa yang ada di dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS. Al Fath : 18)
Pengiriman Surat Kepada Raja-Raja. masih berlanjut.... ikuti terus.
0 Response to "Sejarah Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW Seri ke-2 Terlengkap."
Post a Comment