Waspada Dari 3 Hal Yang Dapat Merusak Diri Sendiri
Friday, September 13, 2019
Add Comment
Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.
Rasulullah bersabda dalam haditsnya yang ditulis oleh Imam Thabrani sebagai berikut :
"Ada tiga hal yang dapat menyelamatkan dan ada tiga hal yang dapat merusak. Yang menyelamatkan antara lain ; (1) Takwa kepada Allah baik dalam sepi maupun ramai. (2) Berkata benar dan adil dalam kondisi ridha maupun marah dan (3) Bersikap sederhan dalam keadaan kaya maupun miskin".
Sedangkan yang merusak antara lain ; (1) Bakhil/kikir yang terlalu. (2) Nafsu yang diikuti. (3) Ujub terhadap diri sendiri.
Hadits diatas yang ditulis oleh Imam Thabrani dan diriwayatka oleh Imam Baihaqi secara tegas menjelaskan sifat-sifat yang saling bertentangan. Tetapi dari penyakit dan prilaku yang terakhir dapat merusak kemuliaan manusia sebagai hamba Allah, menjauhkan seseorang dari kebahgiaan akhirat dan keluar dri kewajarn hidup sebagai makhluk di dunia. Sementara tiga hal yang pertama justru sebaliknya, menyelamatkan hamba dari kerusakan-kerusakan itu semua. Dalam kajian meteri kali ini kita mencoba mengurai dari sikap yang akan merusak terhadap diri sendiri apa saja?. Lanjutkan baca di bawah ini :
Pertama: Perbuatan yang dapat merusak diri sendiri ; kikir/bakhil Allah berfirman sebagai berikut :
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (852) karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal". (QS, Al Israa' : 29). Ket. (852) jangan kamu terlalu kikir dan jangan pula terlalu Pemurah.
Ayat di atas adalah ayat larangan Allah, untuk berlaku kikir dan jangan terlalu boros. Kedua perbuatan ini dipasangkan Allah dalam satu ayat agar manusia selau ingat akan keduanya sehingga mengambil jalan tengah yaitu hidup sederhana.
Hal itu juga dikuatkan dengan ayat-ayat yang lain sebagai berikut :
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia (170) dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) Lagi Maha Mengetahui". (QS, Al-Baqarah : 168).
Ket. (170) Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
"Sekali-kali janganlah orang yang bahil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka bahwa kebakhilanya itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu, akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS, Ali Imran : 180).
Kedua : perbuatan yang dapat merusak diri sendiri; adalah mengikuti hawa nafsu. Allah berfirman sebagai berikut :
"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan". (QS, Shaad : 26).
"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan". (QS, Shaad : 26).
Menurut Al-Sya'bi seperti dikutip Ibnu Qayyim dalam Ashbab Al-Thakallaush min al-Hawa bahwa nafsu dinamakan al-Hawa karena dapat menjerumuskan pelakunya ke neraka. Menurut Ibnu Qayyim sendiri, hawa nafsu adalah kecondongan jiwa.
Kecondongan itu bukan hanya kepada yang buruk saja tetapi kepada yang baik juga. Hal ini adalah seperti yang dikatakan oleh Ibnu Rajab dalam Jami' Al-Ulum wa al-Hikam. Jadi hawa nafsu atau kecondongan jiwa kepada yang buruk saja yang harus dikendalikan.
Oleh karena itu hawa nafsu bukan diikuti tetapi dikendalikan. Dan bukan juga dihilangkan. Karena setiap manusia membutuhkannya. Contoh hawa nafsu untuk makan, minum, menikah karena diperlukan untuk kelangsungan manusia.
Ketiga perbuatan yang dapat merusak diri sendiri adalah; berbangga diri atau Ujub. Inilah bahaya berbangga diri atau sombong. Nabi SAW. bersabda : "Tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan ujub atau sombong, kendati hanya sebesar biji sawi". (HR. Nasa'i).
Nabi SAW bersabda : "Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedangkan seseorang yang bangga diri, maka ia menanti murka Allah". (HR. Baihaqi) dan Allah berfirman demikian : فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ "maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci" (QS, An-Najm : 32). Untuk terhindar dari rasa bangga diri, ingatlah senantiasa pesan Allah sebagaimana firmannya : أَوَلَمْ يَرَالْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ "Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakan dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata". (QS, Yaasin : 77).
Begitu juga ayat dibawah ini bahwa Allah berfirman sebagai berikut :
"Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik". (QS, Al Mukminun : 14).
Kecondongan itu bukan hanya kepada yang buruk saja tetapi kepada yang baik juga. Hal ini adalah seperti yang dikatakan oleh Ibnu Rajab dalam Jami' Al-Ulum wa al-Hikam. Jadi hawa nafsu atau kecondongan jiwa kepada yang buruk saja yang harus dikendalikan.
Oleh karena itu hawa nafsu bukan diikuti tetapi dikendalikan. Dan bukan juga dihilangkan. Karena setiap manusia membutuhkannya. Contoh hawa nafsu untuk makan, minum, menikah karena diperlukan untuk kelangsungan manusia.
Ketiga perbuatan yang dapat merusak diri sendiri adalah; berbangga diri atau Ujub. Inilah bahaya berbangga diri atau sombong. Nabi SAW. bersabda : "Tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan ujub atau sombong, kendati hanya sebesar biji sawi". (HR. Nasa'i).
Nabi SAW bersabda : "Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedangkan seseorang yang bangga diri, maka ia menanti murka Allah". (HR. Baihaqi) dan Allah berfirman demikian : فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ "maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci" (QS, An-Najm : 32). Untuk terhindar dari rasa bangga diri, ingatlah senantiasa pesan Allah sebagaimana firmannya : أَوَلَمْ يَرَالْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ "Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakan dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata". (QS, Yaasin : 77).
Begitu juga ayat dibawah ini bahwa Allah berfirman sebagai berikut :
"Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik". (QS, Al Mukminun : 14).
Demikian uraian singkat materi Waspada Dari 3 Hal Yang Dapat Merusak Diri Sendiri. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita berhati-hati dalam menyikapi kehidupan di dunia ini agar selamat dunia akhirat. Aamiin...
0 Response to "Waspada Dari 3 Hal Yang Dapat Merusak Diri Sendiri "
Post a Comment