Begitu Penting Akhlak Dalam Islam.
Friday, December 13, 2019
Add Comment
Contoh akhlak mulia si anak kecil. |
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Bimbingan serta Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Akhlak adalah merupakan suatu perangai yang menetap dalam jiwa.
Islam akan menjadi rahmatan lil 'alamin ketika nilai akhlak yang luhur dimiliki oleh seluruh umat muslim. Begitu bernilai dan pentingnya akhlak, sampai Allah memberikan tauladan (contoh) dari seorang manusia yang tidak akan ada tandingannya di atas bumi ini, dimulai dari lenyapnya kehidupan jahilliyah lebih kurang 1400 tahun yang silam hingga hari kiamat nanti. Siapakah gerangan sang tauladan tersebut?. Beliau adalah "Rasulullah Muhammad SAW".
Imam Al-Ghazali mendefinisikan tentang Akhlak dalam Kitabnya Ihya Ulumuddin yaitu akhlak adalah suatu perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dalam dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan atau direncanakan sebelumnya. (1).
Apabila tabiat tersebut menimbulkan perbuatan yang baik, menurut akal dan syara' maka hal tersebut dinamakan akhlak baik. Namun apabila hal tersebut menimbulkan perbuatan jelek, maka disebut akhlak jelek.
Apabila tabiat tersebut menimbulkan perbuatan yang baik, menurut akal dan syara' maka hal tersebut dinamakan akhlak baik. Namun apabila hal tersebut menimbulkan perbuatan jelek, maka disebut akhlak jelek.
Imam Al-Ghazali juga memberikan pengertian lain ; yaitu bahwa akhlak adalah keadaan batin yang menjadi sumber lahirnya suatu perbutan dimana perbuatan itu muncul secara spontan, tanpa menghitung untung rugi. Misalnya orang yang berakhlak baik, ketika memjumpai orang lain yang perlu pertolongan, maka ia spontan menolongnya tanpa sempat memikirkan resikonya. Sebaliknya orang yang berakhlak buruk, secara spontan melakukan kejahatan begitu peluang terbuka.
Dari pengertian akhlak tersebut, ada dua syarat yang harus terpenuhi yaitu, Stabilitas dan tindakan Spontan.
- Stabilitas maknanya bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan seseorang tersebut bersifat permanen dan berkelanjutan.
- Adapun Spontan maknanya bahwa perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa paksaan.
Menurut Beliau orang yang berakhlak, setidaknya dapat mengendalikan empat hal yang cukup sulit dikendalikan di berbagai aspek kehidupan, antara lain ; nafsu, amarah, pengetahuan, dan keadilan. Dengan demikian akhlak bukanlah hanya mengatur laku kata saja, namun juga laku sikap.
Ketika umat Islam akan mencari tauladan atau contoh akhlak yang sempurna dalam menempuh hidupnya di dunia ini, Allah telah memberikan figur (tauladan) yang paling terindah dan pasti akan menemukan kebenaran yang hakiki.
Allah SWT telah menunjuk seorang Nabi yang juga sekaligus sebagai Rasul-Nya untuk dijadikan tauladan bagi manusia pada masanya, hingga akhir zaman. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman sebagai berikut :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS, Al-Ahzab : 21).
Terdapat suatu kisah yang berkait dengan akhlak yang sebagaima disampaikan definisinya oleh Imam Al-Ghazali.
Kisah yang menarik tentang akhlak dari seorang bocah penggembala domba.
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khatab, menghampiri seorang anak yang tengah menggembala domba milik majikannya. Untuk menguji kejujuran anak tersebut, Umar bin Kathab bertanya : Nak maukah kau jual dombamu satu saja kepadaku?. Si anak lantas menjawab : "Domba-domba ini bukan milikku tapi milik majikanku".
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khatab, menghampiri seorang anak yang tengah menggembala domba milik majikannya. Untuk menguji kejujuran anak tersebut, Umar bin Kathab bertanya : Nak maukah kau jual dombamu satu saja kepadaku?. Si anak lantas menjawab : "Domba-domba ini bukan milikku tapi milik majikanku".
Umar tidak berhenti dan terus merayu anak tersebut untuk menjualnya, dan Umar berkata lagi : "Tapi kalau kamu jual satu saja untukku, majikanmu tidak akan tahu". Lalu anak itu menjawab : "Majikanku memang tidak akan tahu. Tapi Allah selalu tahu. Dan aku tak mau mengecewakan Tuhanku"
Kisah pendek di atas, jika kita sandingkan dengan hadits Rasullah saw. sikap si anak tadi sekiranya dapat menggambarkan apa itu akhlak yang mulia. Nabi Muhammad saw, pernah bersabda :
"Kebaikan adalah apa-apa yang kamu lakukan membuat hatimu tenang. Sedangkan kejahatan adalah bilamana hal-hal yang kamu lakukan membuat hatimu gelisah"
"Kebaikan adalah apa-apa yang kamu lakukan membuat hatimu tenang. Sedangkan kejahatan adalah bilamana hal-hal yang kamu lakukan membuat hatimu gelisah"
Demikian uraian singkat dari judul materi "Begitu Penting Akhlak Dalam Islam. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan agama Islam ini secara kaafah, disertai akhlak yang karimah.
Wallahu 'alam Bishowwab.
Ket :
(1) Al-Ghazali MengobatiPenyakit Hati terjemah Ihya 'Ulum Ad-Din dalam Tahdzib al-Akhlak wa Mu'alajat Amradh Al-Qulub, (Bandung Karisma 2000), hlm.31
(2) Etika Al-Ghazali, Etika Majemuk di dalam Islam. terjemah Mahyudin, (bandung Pustaka, 1988) hlm 82.
Ket :
(1) Al-Ghazali MengobatiPenyakit Hati terjemah Ihya 'Ulum Ad-Din dalam Tahdzib al-Akhlak wa Mu'alajat Amradh Al-Qulub, (Bandung Karisma 2000), hlm.31
(2) Etika Al-Ghazali, Etika Majemuk di dalam Islam. terjemah Mahyudin, (bandung Pustaka, 1988) hlm 82.
0 Response to "Begitu Penting Akhlak Dalam Islam."
Post a Comment