Sakit dan Musibah Merupakan Pintu Pembuka Kesadaran.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori Posting Aqidah)
Pembaca budiman Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Penegasan Rasulullah SAW. terkait Sakit dan Musibah
Dari sekian banyak ketetapan Allah SWT, terhadap setiap manusia, diantaranya adalah diberi sakit dan musibah. Dan setiap orang tentu pernah mengalami sakit dan musibah sepanjang hidupnya di duia ini. Hal ini telah Allah beritahukan melalui firman-Nya sebagai berikut : 
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS, Al-Baqarah : 155
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : Innalillahi wa innaa ilaihi raaji'un" (101).  (QS, Al-Baqarah : 156
"mereka itulah yang mendapat keberkahan yang yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapt petunjuk". (QS, Al-Baqarah : 157)
Ket. : (101). Artinya Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunnahkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. 

Ayat di atas menjelaskan betapa bermanfaatnya ketika kita ditimpa musibah atau sakit, namun kita tetap mengucapkan bahwa kita semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah juga. Nah orang-orang yang selalu mengucap demikian (segalanya milik Allah dan akan kembali kepada Allah) ketika ditimpa musibah, orang-orang yang demikian ini akan diberikan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka. 
Namun kadang kita sering mendengar manusia ketika ditimpa musibah dan sakit, malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah SWT.  Maka dengan kekuatan yang Allah miliki marilah kita selalu berlindung kepada Allah agar tidak terjebak dari perbuatan semacam itu. 
Sebab jika mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka isya Allah, musibah dan sakit terasa ringan dikarenakan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. 

Rasulullah SAW, menerangkan hikmah dibalik musibah dan sakit, dengan Sabdanya :
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dengan dosa-dosanya seperti  pohon yang menggugurkan daunnya". (HR. Bukhari 5660 dan Muslim 2571).

"Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula kesalahan darinya." (HR. Muslim 2572).

"Tidaklah menimpa seorang mukmin yang sakit terus menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya." (HR. Muslim :2573)   

"Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, gundah gulana hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahannya". (HR. Bukhari : 5641).

"Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga Dia menghapuskan setiap dosa darinya." (HR. Al-Hakim 1/348).

Dari beberapa hadits di atas, memberi pelajaran kepada kita bahwa tatkala sakit dan musibah datang, dapat menyadarkan kepada kita yang tadinya lalai dan jauh dari mengingat Allah, karena tertipu oleh kesehatan badan dan sibuk mengurus harta, untuk kembali mengingat Robb-nya.
Jika musibah dan sakit telah menimpa, maka sebagai seorang mukmin harus sabar dan ilkhlas terhadap takdir Allah SWT dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari musibah yang menimpanya.

Dan ketika Allah SWT mencobanya dengan satu penyakit atau musibah, barulah yang bersngkutan merasakan kehinaan, teringat akan dosa-dosa yang telah dilakukannya dan ketidak mampuanya untuk berbuat apa-apa di hadapan Allah SWT.  Barulah sadar dengan penyesalan, kepasrahannya, memohon ampunan dan berdoa kepada-Nya.

Sakit dan musibah merupakan pintu yang akan membukakan kesadaran seorang hamba bahwa dirinya sangat membutuhkan bantuan atau pertolongan Allah SWT. Tidak sesaatpun melainkan dia butuh kepada-Nya, sehingga dia akan selalu tergantung kepada Rabb-nya. Dan pada akhirnya dia akan senantiasa mengikhlaskan dan memasrahkan segala bentuk ibadah, dan doa, hidup dan matinya, hanyalah kepada Allah SWT.

Demikian uraian singkat materi "Sakit dan Musibah Merupakan Pintu Pembuka Kesadaran. Semoga bermanfaat dan membawa kita akan selalu mensyukuri nikmat-Nya dan menerima segala takdir-Nya. Aamiin...
Wallhu 'alam Bisshawwab. 

0 Response to " Sakit dan Musibah Merupakan Pintu Pembuka Kesadaran. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel