Dua Tanda Silih Bergantinya Malam dan Siang.
Sunday, January 12, 2020
Add Comment
Sebagai tanda orang-orang yang Mendengar |
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Allah menciptakan malam dan siang secara teratur dan sistematis. Hal ini adalah bukti nyata bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Kuasa, apapun yang Dia kehendaki maka jadilah. Alam semesta diciptakan Allah khususnya bumi, adalah sebagai tempat yang layak untuk dijadikan tempat tinggal manusia dan makhluk lainnya.
Dengan kebesaran dan kekuasan-Nya, Allah menciptakan bumi yang berotasi dan berputar setiap saat/waktu hal ini menjadikan silih bergantinya malan dan siang.
Dalam pelajaran atau teori ilmu fisika bahwa bumi juga memutari matahari dengan rentang dan jarak tertentu, hingga terciptalah musim-musim yang dialami oleh manusia.
Dari hikmah atau proses yang terjadi sebagaimana dijelaskan di atas, maka bila manusia mau mengamati dan merenungkan pasti akan selalu bersyukur atas nikmat dari kejadian proses alam ini khususnya pergantian malam dan siang. Ada hal yang kadang kita kurang sadar bahwa pergantian malam dan siang ini dianggap sebagai hal yang biasa saja. Namun ketika kita sadar, seandainya tidak ada pergantian malam dan siang tak mungkin kita akan dapat beristirahat atau dapat mencari rezeki dari karunia Allah SWT dan yang demikian, adalah tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang mendengar. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Dia-lah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya, dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar" (699). (QS, Yunus : 67).
"Dia-lah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya, dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar" (699). (QS, Yunus : 67).
Keterangan : (699) Maksudnya Rasul dan orang-orang yang beriman.
Dan dalam ayat lain secara spesifik Allah menjelaskan dua tanda silih pergantian malam dan siang. Hal ini tertera dalam ayat Al-Qur'an di bawah ini :
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan, dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (QS, Al-Isra' : 12).
Dari firman di atas bahwa Allah memberikan dua tanda dari proses pergantian malam dan siang yaitu Pertama untuk menghapus tanda malam menjadi siang dengan ditandai terang sebagai sarana/waktu dalam mencari karunia Allah yang telah dihamparkan di atas bumi ini. Kedua sebagai edukativ kepada kita, agar dapat menghitung baik hari, bulan, hingga perhitungan tahun-tahun.
Lantas apa hikmah yang begitu besar dari pergantian waktu antara malam dan siang tersebut?
Dalam satu buku yang berjudul "Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur'an" , oleh Ahzami Sami'un Zajuli, dalam tafsirnya Ibnu Katsir dengan ayat yang berbunyi "silih bergantinya malam dan siang". Beliau mengemukakan yang dimaksud adalah, ada regulasi antara keduanya saling melengkapi satu sama lainnya dalam jangka panjang dan pendek regulasinya. Terkadang waktu malam lebih panjang dari pada siang dan sebaliknya.
Selanjutnya dalam tafsirnya Sayyid Quhb mengatakan ; Allah menciptakan malam dan siang secara teratur dan sistematis. Jika tidak maka kehidupan manusia akan kacau balau. Sementara dalam kitab "Al Ilm Yad'au lil Iiman", dipaparkan bahwa bumi ini berputar pada porosnya sekali dalam 24 jam dengan kecepatan 1.000 mil per jamnya. Seandainya bumi ini hanya mampu berputar pada porosnya dengan kecepatan 100 mil per jam, maka siang dan malam akan lebih dari 24 jam atau lebih lama 10 kali lipat.
Dan apabila itu terjadi maka sinar matahari akan membakar permukaan bumi, karena siang yag terlalu panjang. Sedangkan di malam hari, keadaan akan membekukan kehidupan di muka bumi ini.
Dengan adanya regulasi/aturan pergantian antara malam dan siang itulah, akan dapat diketahui bilangan tahun dan perhitungannya. Dalam kitab "al-Asaas" dalam tafsirnya telah dikemukakan ; bahwa dengan pengaturan siang dan malam, maka kita dapat mengetahui waktu, musim, dan bilangan hari, bilangan bulan, serta tahun.
Demikian uraian singkat Dua Tanda Silih Bergantinya Malam dan Siang. Semoga bermanfaat dan dapat menambah perbendaharaan khazanah ke-Islaman kita. Aamiin...
Dan dalam ayat lain secara spesifik Allah menjelaskan dua tanda silih pergantian malam dan siang. Hal ini tertera dalam ayat Al-Qur'an di bawah ini :
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan, dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (QS, Al-Isra' : 12).
Dari firman di atas bahwa Allah memberikan dua tanda dari proses pergantian malam dan siang yaitu Pertama untuk menghapus tanda malam menjadi siang dengan ditandai terang sebagai sarana/waktu dalam mencari karunia Allah yang telah dihamparkan di atas bumi ini. Kedua sebagai edukativ kepada kita, agar dapat menghitung baik hari, bulan, hingga perhitungan tahun-tahun.
Lantas apa hikmah yang begitu besar dari pergantian waktu antara malam dan siang tersebut?
Dalam satu buku yang berjudul "Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur'an" , oleh Ahzami Sami'un Zajuli, dalam tafsirnya Ibnu Katsir dengan ayat yang berbunyi "silih bergantinya malam dan siang". Beliau mengemukakan yang dimaksud adalah, ada regulasi antara keduanya saling melengkapi satu sama lainnya dalam jangka panjang dan pendek regulasinya. Terkadang waktu malam lebih panjang dari pada siang dan sebaliknya.
Selanjutnya dalam tafsirnya Sayyid Quhb mengatakan ; Allah menciptakan malam dan siang secara teratur dan sistematis. Jika tidak maka kehidupan manusia akan kacau balau. Sementara dalam kitab "Al Ilm Yad'au lil Iiman", dipaparkan bahwa bumi ini berputar pada porosnya sekali dalam 24 jam dengan kecepatan 1.000 mil per jamnya. Seandainya bumi ini hanya mampu berputar pada porosnya dengan kecepatan 100 mil per jam, maka siang dan malam akan lebih dari 24 jam atau lebih lama 10 kali lipat.
Dan apabila itu terjadi maka sinar matahari akan membakar permukaan bumi, karena siang yag terlalu panjang. Sedangkan di malam hari, keadaan akan membekukan kehidupan di muka bumi ini.
Dengan adanya regulasi/aturan pergantian antara malam dan siang itulah, akan dapat diketahui bilangan tahun dan perhitungannya. Dalam kitab "al-Asaas" dalam tafsirnya telah dikemukakan ; bahwa dengan pengaturan siang dan malam, maka kita dapat mengetahui waktu, musim, dan bilangan hari, bilangan bulan, serta tahun.
Demikian uraian singkat Dua Tanda Silih Bergantinya Malam dan Siang. Semoga bermanfaat dan dapat menambah perbendaharaan khazanah ke-Islaman kita. Aamiin...
0 Response to "Dua Tanda Silih Bergantinya Malam dan Siang."
Post a Comment