Penyebab Do'a Yang Tak Kunjung Terkabul.
Friday, February 7, 2020
Add Comment
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Setiap insan atau manusia pasti ingin mencapai kehidupan yang bahagia dalam segala hal, misalnya sehat wal afiat, mudah rezekinya, mendapat keturunan yang baik, dalam bahasa agamanya adalah anak-anak yang sholeh atau sholeha.
Do'a memohon kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di Akhirat, juga diabadikan di dalam Al-Qur'an sebagaimana firman-Nya :
Dan diantara mereka ada orang yang berdo'a "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS, Al-Baqarah : 127).
Doa di atas, adalah bagian dari jawaban hambanya ketika Allah SWT berfirman sebagai berukut :
Dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina". (QS, Al-Mu'minun : 60).
Ketika Allah berfirman "niscaya akan Ku-perkenankan bagimu" (doanya), namun faktanya banyak manusia yang doanya tak kunjung dikabulkan. Hal ini tentu menjadi pertanyaan mengapa atau apa sebab dari tidak terkabulnya doa kita. Di bawah ini adalah jawaban sebagai renungan atau instropeksi diri. Ada sedikitnya 10 hal yang harus kita perhatikan :
Pertama : Kita mengenal Allah Tetapi Tidak Menjalankan Hak-Nya.
Hadits yang datangnya dari Muadz bin bin Jabal, r.a. dijelaskan bahwa beliau berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda "Wahai Muadz tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya? Muadz menjawab "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Rasulullah s.a.w. bersabda "Yaitu hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, Dan tahukah engkau hak hamba terhadap Allah?. Muadz menjwab "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Nabi s.a.w. bersabda "Dia tidak akan meng-azab mereka". (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua : Kita Mengenal Rasulullah s.a.w. Tetapi Banyak Meninggalkan Sunnahnya.
Diambil dari hadits, Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda : "Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan. Mereka (para sahabat) bertanya siapa yang itu ya Rasulullah?. Kemudian Nabi s.a.w. menjawab : "Barangsiapa yang menaatiku pasti akan masuk surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh dia telah enggan".
Ketiga : Kalian Meyakini Surga itu Benar Adanya, Tetapi Tidak Berusaha Menggapainya.
Sebagian besar dari kita bersibuk-sibuk mengejar harta atau dunia dengan bekerja, bisnis, bahkan menikmati hasilnya dengan bersenang-senang, tetapi lupa dengan kewajibannya beribadah dengan-Nya. Bagaimana mungkin kita akan tergoda keindahan surga, sebab keindahan dunia saja kita sudah terlena.
Keempat : Kita Meyakini Neraka Itu Ada, Tetapi Tidak Mau Lari Darinya.
Banyak orang yang santai atau getol saja bermaksiat. Mereka berfikir bahwa Allah itu Maha pema'af, tetapi hal itu tak dapat menjadi alasan kita untuk bermaksiat seenaknya. Dalam hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik dia berkata Rasulullah s.a.w bersabda : "Demi Allah sesungguhnya Allah tidak akan melemparkan orang yang dicintai-Nya ke dalam neraka". (HR. Ahmad).
Kelima : Kita Membaca Al-Qur'an Tetapi Tidak Mangamalkannya.
Orang yang membaca Al-Qur'an, apalagi yang jarang membacanya, serta bacaanya tidak diamalkan, maka mereka akan merugi. Pertama ia akan menjadi orang yang sulit dinasehati dan lebih cenderung berbuat kerusakan. Kedua dadanya akan sempit karena dia berusaha menjauhkan diri dari Allah.
Keenam : Kita Memakan Nikmat Allah SWT, Tetapi Tidak Pandai Bersyukur.
Sekecil apapun nikmat yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya, seharusnya kita bersyukur kepada-Nya. Jika selama ini kita tidak pernah bersyukur, maka kita akan terbiasa menjadi orang yang kufur nikmat. Sebagaimana hadits dari an-Nu'man bin Basyir. Dia berkata bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka dia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak". (HR. Ahmad).
Ketujuh : Kita Mengatakan Bahwa Setan Itu Musuh Yang Nyata, Tetapi Tidak Melawannya.
Godaan setan itu sangat beraneka ragam. Sesuai perkembangan zaman, dewasa ini setan lebih pandai mengelabui manusia dengan segala godaannya. Tetapi dengan tegas Allah tetap menyuruh untuk melawannya. "Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS, al-A'raaf : 200).
Kedelapan : Kita Sibuk Memperbincangkan Aib Orang Lain, Tetapi Lupa Dengan Aib Sendiri.
Banyak dari kita mulai dari bangun tidurnya, lalu sibuk memperbincangkan aib orang lain. Padahal banyak segudang rencana kerja yang dapat kita siapkan yang lebih bermanfaat untuk dipikirkan. Tetapi karena sibuknya mengurus aib orang lain, akhirnya kita lupa sehingga tidak dapat mengintrospeksi diri sendiri.
Kesembilan : Kita Katakan Kematian Itu Pasti Datang, Tetapi Tidak Menyiapkan Diri.
Kematian itu benar adanya dan hakekatnya semua orangpun tahu bahwa kematian itu pasti akan datang. Tetapi sebagian dari kita hanya berdiam diri tanpa mempersiapkan apapun untuk bekal di akhirat kelak. Padahal sedikitnya kita dapat menyiapkan tiga hal yang penting untuk kematian itu. Sebagaima hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah, r.a. dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda : "Jika seorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara; Yaitu Sedekah jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan dimalkannya, atau doa anak yang sholeh".
Dari ketiganya masih banyak kesempatan untuk dilakukan ketika kita masih hidup di dunia ini. Paling tidak dari salah satu ketiganya adalah memberikan bimbingan kepada anak kita agar menjadi anak yang sholeh dan sholeha.
Kesepuluh : Kita Kubur Orang-orang Yang Meninggal, Tetapi Tidak Mengambil Pelajarannya.
Ketika kita berta'ziah atau melayat tentu banyak nilai yang dapat dipetik dari peristiwa itu, yaitu sebagai sarana mempertebal iman dan hubungan persaudaraan. Selain ta'ziah merupakan dari empati terhadap sesama dan tetnutunya membantu mngurangi beban yang mendapat musibah kematian. Tetapi sudahkan kita ambil pelajaran dari itu semua?. Tentu jawabannya ada pada diri masing-masing.
Dari kesepuluh "penyebab doa kita tak kunjung terkabul", barang kali ada beberapa yang belum kita amalkan sesuai tuntunan yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT.
Demikian uraian singkat materi "Penyebab Do'a Yang Tak Kunjung Terkabul. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan instropeksi diri kita masing-masing, semoga Allah SWT akan segera mengabulkan doa yang masih tertunda. Aamiin...
Demikian uraian singkat materi "Penyebab Do'a Yang Tak Kunjung Terkabul. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan instropeksi diri kita masing-masing, semoga Allah SWT akan segera mengabulkan doa yang masih tertunda. Aamiin...
0 Response to "Penyebab Do'a Yang Tak Kunjung Terkabul."
Post a Comment