Tidak Ada Perbincangan Lagi Setelah Shalat Isya.
Wednesday, August 5, 2020
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Mu'amalah).
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Nabi.SAW, menganjurkan kaum mukmin tidur di awal malam.
Bersumber dari Abu Barzah, diungkapkan, bahwa "Nabi shallahu alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya". (HR. Bukhari). Dalam hadits tersebut terdapat dua informasi dari atsar (ucapan para sahabat). Pertama Nabi SAW tidak suka tidur sebelum shalat isya, dan Kedua Nabi SAW tidur setelah shalat Isya atau di awal malam dan tidak suka ada perbincangan setelah shalat isya.
Nabi SAW menyatakan dengan tegas, sebagaimana sabdanya "Tidak ada perbincangan setelah shalat Isya, kecuali bagi orang yang sedang shalat dalam bepergian (syafar)" (HR. Turmudzi). Secara implisit Nabi SAW mengajarkan apabila tidak ada kebutuhan yang sangat penting, sebaiknya seorang mukmin tidur di awal malam agar dapat bangun di dua pertiganya.
Lanjutan hadits di atas Nabi SAW, bersabda : "Barang siapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barang siapa yang durhaka kepadaku berarti ia telah durhaka kepada Allah" (HR. Bukhari). Dalam konteks ini pahala tidur di awal malam, adalah karena menaati perintah Nabi SAW tersebut.
Tidur hakekatnya bukan perbutan aktif manusia. Namun pekerjaan aktif Allah SWT. Sejatinya seseorang bukan tidur tetapi dibuat tertidur oleh Allah SWT dengan sebab kantuk dan lelah. Hal ini sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :
"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari". (QS,Al-An'am/6 : 60).
Begitu pula bangun tidur manusia dibangunkan dari tidur oleh Allah SWT atas kekuasaanNya. Sebagaimana firman-Nya di dalam Al-qur'an sebagai berikut :
"kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur-(mu) yang telah ditentukan (481) kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS, Al-An'am/6 :60)
Ket. (481) Kamu ditidurkan di malam hari dan dibangunkan di siang hari, supaya dengan perputaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.
Terkait dengan tidur bahwa tidur di awal malam berarti memperpanjang waktu tidur yang memang harus dimanfaatkan secara maksimal hingga mencapai dua pertiganya. Allah SWT di dalam Al-qur'an berfirman :
"Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sabahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". (QS, Al-Qashash/28 : 73).
Bangun pada dua pertiga malam itu akan lebih mudah apabila seorang mukmin mengawali tidur malam. Untuk itu bagi yang selama ini masih merasa berat untuk bangun pada dua pertiga malam, mari kita coba mulai tidur awal malam agar dapat menunaikan shalat tahajud dan rangkaian ibadah sunnah lainnya seperti berdzikir dan membaca al-qur'an dengan suara lirih.
Selain itu aktivitas tidur awal malam juga harus diniatkan sebagai ibadah, agar berpahala sepanjang tidur tersebut. Menurut Ibnu Katsir dalam dalam tafsirnya (Tafsir Ibnu Katsir) ada dua macam kematian; Pertama kematian kecil yang disebut dengan tidur. Kedua, tidur yang tidak bangun lagi selama-lamanya ini adalah kematin besar.
Allah berfirman mengenai kematian besar dan kecil di dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan (1313). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir". (QS, Az-Zumar/39 : 42).
Ket. (1313) Maksudnya orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya, dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepada tubuhnya lagi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat orang-orang yang raut wajahnya terlihat cerah serta sehat, dan terlihat lebih muda dari umur yang sebenarnya, ini adalah dimungkinkan orang-orang yang menjalankan tidur di awal malam, dan dari sisa waktu malam yang tinggal seperempat malam, dia gunakan untuk shalat tahajud serta membaca al-qur'an dengan hati ikhlas/tulus hanya mengharap ridho-Nya. Hal ini logis karena dia tidur dengan prime time yang tepat dan dilanjutkan bangun pagi di udara yang masih sejuk dan bersih mandi, berwudhu lalu shalat subuh.
Bagi siapa saja yang mau berusaha untuk mengawalkan tidur malam dengan niat beribadah, dan bangun dalam waktu yang sunyi yaitu dua pertiga malamnya, maka Allah akan memberikan anugerah besar kepada kita hingga dapat mengikuti sunah Rasulnya. Sebab setiap sunnah yang di implementasikan akan dapat kita rasakan manfaatnya dalam kebaikan hidup dinuia ini dan akan berujung pada diberinya pahala dari Allah SWT. Aamiin.
Demikian uraian singkat "Tidak Ada Perbincangan Lagi Setelah Shalat Isya". Semoga bermanfaat.
Wallahu 'alam.
0 Response to "Tidak Ada Perbincangan Lagi Setelah Shalat Isya."
Post a Comment