Sebutan Orang Yang Hidup Di Masa Nabi SAW, Tetapi Tidak Berjumpa Beliau.
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Kisah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di duni ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Kita, umat muslim telah maklum bahwa sejarah atau kisah kehidupan Nabi SAW. yaitu yan kita baca dari buku-buku sejarah atau dari kitab-kitab Hadits yang telah ditulis secara runtut dan benar oleh yang berkompeten dalam bidangnya. Dalam sejarah kenabian, ada beberapa sebutan yang diberikan kepada orang-orang yang hidup bersama Nabi SAW, dan setelahnya Beliau wafat.
Orang yang hidup bersama Nabi pada saat itu, dinamakan Sahabat, dan para sahabat ini mempunyai murid-murid yang belajar agama dari mereka, yaitu yang disebut Tabi'in, dan Tabi'in ini juga punya murid yang belajar agama kepadanya, yaitu yang disebut Tabi'ut-Tabi'in dan bagi orang-orang yang belajar dengan Tabi'ut-Tabi'in, adalah disebut Ulama bagi kita yang belajar dengan para ulama dapat disebut umat islam Awam (pengikut agama) karena kita tidak memiliki ilmu yang mumpuni dalam pengetahuan agama dengan cukup/sempurna, bila disejajarkan dengan Ulama, Tabiut-Tabi'in, Tabi'in, apalagi Sahabat. Dari semua sebutan tersebut mempunyai tingkatan maqam yang berbeda-beda sesuai dengan yang telah dimilikinya.
Kembali pada judul di atas, apakah sebutan orang yang hidup bersama Nabi SAW, tetapi tidak dapat berjumpa langsung atau tatap muka bersama Nabi Muhammad SAW juga dapat dikatan Sahabat?. Mari kita ikuti penjelasan di bawah ini :
Di dalam studi Ilmu Hadits, orang yang hidup pada zaman jahiliyah, zaman Nabi SAW, dan masuk Islam, namun tidak sempat melihat Nabi SAW, atau tidak dapat bertatap muka bersama beliau, adalah disebut dengan sebutan al-Mukhadhram/al-Mukhadhramuun. Menurut pendapat yang shaheh sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Mahmud Athahhan di dalam Kitab Tafsir Mustalah al-Hadits, bahwa mereka (al-Mukhadramuun) itu digolongkan pada para Tabi'in bukan Sahabat.
Imam Muslin mencoba menghitung jumlah mereka (Mukhadhramuun) menurut pendapat beliau ada dua puluh orang. Mereka adalah ; Abu Umar, Syaid bin Iyas Asy Syaibani,Suwaid bin Ghaflah, Suraih bin Hani, Basir bin Amri bin Jabir, Amru bin Maimun, al-Azli, Al- Iswad bin Yazid, An-Nakhai, Al-Aswad bin Hilal, Almuharibi bin Suwaidi, Abd Khair bin Yazid Al-Khailani, Syubail bin Auf Al-Ahmasi, Mas'ud bin Harrasy, Malik bin Umair, Abu Usman An-Nahdi, Abu Raja' Al-Athathardi, Ghunaim bin Qais, Abu Rafi' Ash-Shaigh, Abul Halal Al-Akti (Rabiah bin Zurarah) Khalid bin Umair Al-Adwi, Tsumanah bin Hazn Al-Qusyairi, dan Jubair bin Nafir Al-Khadhrami.
Namun menurut pendapat yang shaheh jumlah mereka lebih banyak dari itu. Diantaranya adalah Uwais Al-Qarni, Jubair bin Al-Harts, Jabir Al-Yamini, Ad-Dhahhak, bin Qais, Abdullah bin Akim, dan Amru bin Abdillah bin Al-Asham.
Dari salah satu nama tambahan di atas, ada seorang yang pernah dikatakan oleh Nabi SAW, bahwa dia adalah bukan penduduk bumi alias penduduk langit.(Sabda Nabi SAW.) Siapakah gerangan? ia adalah Uwais Al-Qarni. (Sabda Nabi SAW, ini terbukti ketika Uwais Al-Qarni menemui azalnya). Berdatangan orang dari seluruh penjuru negeri untuk menolong keperluan dari meninggalnya Uwais Al-Qarni tersebut. Wallahu 'alam.
Pembaca budiman, untuk kisah hidup sahabat "Uwais Al-Qarni" ini, akan saya tulis/sajikan pada kesempatan lain.
Demikian uraian singkat atau penjelasan "Sebutan Orang Yang Hidup Di Masa Nabi SAW, Tetapi Tidak Berjumpa Beliau". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini.
0 Response to "Sebutan Orang Yang Hidup Di Masa Nabi SAW, Tetapi Tidak Berjumpa Beliau."
Post a Comment