Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.
Kebahagiaan dan kemuliaan yang tinggi di akhirat, bagi seorang Muadzin.
Seorang yang melakukan adzan atau disebut muadzin memiliki banyak keutamaan. Diantaranya, muadzin akan akan mendapat kesaksian dari semua manusia yang ketika di dunia dapat mendengar suara adzannya. Hal ini dikutip dari buku yang berjudul "Kupas Tuntas Adzan dan Iqamat", karya Yusni A Ghazali. Dalam isi buku terdapat riwayat yang menyatakan tentang tersebut. Sesungguhnya Abu Sa'id al-Khudri pernah berkata kepada Abdullah bin Abdurrahman sebagai berikut :
"Sesungguhnya aku melihat engkau menyukai kambing dan pengembaraan. Ketahuilah jika engkau sedang menggembala atau sedang mengembara melewati padang pasir, dan engkau mengumandangkan adzan untuk sholat, maka angkatlah suaramu tinggi-tinggi. Karena sesungguhnya sepanjang dan sejauh suara orang adzan, tidak akan terdengar jin, manusia, atau apapun kecuali ia akan bersaksi untuk orang yang adzan pada hari kiamat kelak. Aku mendengar hal itu dari Rasulullah SAW. (HR. Al-Bukhari)
Yusni A Ghazali menjelaskan ; pada hadits di atas dijelaskan bahwa semua makhluk yang beriman, baik itu dari golongan jin, maupun manusia akan bersaksi untuk muadzin. Bahkan Yusni A Ghazali juga menerangkan, bahwa makhluk-makhluk lain yang kita anggap benda mati juga turut bersaksi untuk muadzin.
Dalam kitab Tanwirul Hawalik; Az-Zubair bin Al-Munir juga menegaskan bahwa kesaksian ini menjadi begitu penting pada hari kiamat kelak. Sebab hukum yang berlaku bagi manusia di alam akhirat tergantung tiga hal ; pertama tuduhan, kedua jawaban dan ketiga kesaksian.
Saat manusia bingung dengan dirinya sendiri, bertanya-tanya akan disiksa atau diberi nikmat maka kesaksian dari makhluk lain bahwa adzan yang pernah dilakukan di dunia oleh seseorang (muadzin) akan meringankan siksaan dan menambah pahala/ganjaran.
Sementara At-Thurbusyti dalam kitab yang sama (Tanwirul Hawalik), juga menjelaskan bahwa maksud dari "Kesaksian" itu, adalah jika muadzin dibantu oleh makhluk lain dengan kesaksiannya, maka ia akan diangkat menjadi manusia yang mulia dan berderajat tinggi di akhirat kelak.
Maka semakin tinggi dan nyaring suara muadzin, akan semakin banyak makhluk yang mendengarnya dan tentunya makin banyak yang bersaksi untuknya. Sebaliknya jika adzan ketika di dunia semakin pelan atau lirih, maka makhluk yang mendengarnya juga lebih sedikit, sehingga derajatnya-pun lebih rendah dibandingkan muadzin lain dengan yang suaranya lebih tinggi. Wallahu 'alam.
Demikian uraian singkat materi "Di Akhirat Seorang Muadzin Akan Menjadi Manuasia Yang Mulia". Semoga bermanfaat dan kepada kita marilah raih untuk menjadi mulia di akhirat dengan adzan atau menjadi muadzin dengan suara adzan yang merdu dan keras. Aamiin.
0 Response to "Di Akhirat Seorang Muadzin Akan Menjadi Manusia Yang Mulia."
Post a Comment