Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta megiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak Aamiin...
Setiap muslim dapat terjangkit 3 penyakit hati yang rentan menyerang pada dirinya.
Memiliki hati yang bersih merupakan kunci untuk meraih keselamatan di dunia maupun di akhirat. Ketahuilah akan datang suatu masa bahwa dimana harta serta anak tidak berguna. Masa itu adalah masa ketika sudah datang hukum pengadilan Allah di Akhirat kelak.
Sebab setiap diri tidak akan mampu memberikan pertolongan kepada seorang hamba, kecuali orang tersebut ketika menghadap Allah dengan Qolbul Salim. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Yaitu dihari (dimana) harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang besih". (QS, Asy-Syu'araa/26 : 88-89).
Yang dimaksud Qolbin saliim atau hati yang selamat, pada penghjung ayat di atas, surat 26 ayat 89 yakni salamatus sudur atau selamatnya badan seorang hamba dari penyakit-penyakit yang pokok. Apa sajakah penyakit-penyakit tersebut, ikuti uraian selengkapnya di bawah ini :
Pertama : Al-kibru atau kesombongan. Sebab kesombongan merupakan penyakit hati yang pokok yang dapat menghapus nilai pahala, ganjaran atau segagla bentuk amal yang shaleh yang telah dilakukan oleh seorang hamba. Orang yang sombong sejatinya telah terdapat dalam hatinya merasa dirinya sama dengan Tuhan, sebab sifat ini hanya dapat dimiliki oleh Allah saja tak ada satu makhlukpun yang dapat memilikinya. Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud RA.
"Sesungguhnya Allah itu indah menyukai sikap berhias. Sombong itu menolak kebenaran dengan takabur dan merendahkan orang lain". (HR. Muslim 275)
Kesombongan adalah merupakan pokok penyakit hati yang tak nampak, namun akibat bahaya dari kesombongan itu akan memunculkan penyakit hati lainnya yaitu takabur sehingga menjadi orang selalu merendahkan orang lain dan merasa diri paling benar.
Perbedaan kesombongan tidak terlihat dalam diri kita. Namun kalau sudah kelihatan itu namanya takabur. Orang yang sombong dirinya merasa mutakbir "besar". Dan Allah tidak akan memberikan pahala atau ganjaran kepada orang yang sombong.
Kedua : Penyakit Riya. Penyakit ini adalah seorang hamba yang bebuat amal shaleh tetapi mengharap pujian dari orang lain. Penyakit riya ini sangat besar dampaknya dalam merusak iman dan kehidupan seorang hamba. Sebab penyakit riya bertujuan untuk memperoleh apresiasi dari makhluk dan mengesampingkan Allah SWT sebagai tujuan dari setiap amal shaleh yang telah dilakukannya.
Alhasil riya juga dapat digolongkan sebagai syirik kecil atau "Syirik Ashgor" sebab menjadikan selain Allah sebagai tuhannya. Dan orang yang demikian (riya) hidupnya akan selalu kelelahan karena dirinya akan terus mencari dunia untuk dapat diagungkan untuk mendapat sanjungan orang.
Hal seperti di atas atau dari sikap riya' tersebut telah disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
"Dari Mahmud bin Labiid ; Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor. Para sahabat bertanya. Apa syirik ashgor wahai Rasulullah?. Belia bersabda : (Syirik ashgor) adalah Riya. Allah SWT berkata kepada mereka yang berbuat riya' pada hari kiamat kelak akan mendapat balasan atas amalan mereka. Pergilah atau jauhi kepada orang yang kalian tunjukkan perbuatan riya' di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?". (HR. Ahmad 5/:429. Syeikh Syu'aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shoheh).
Ketiga : Hasad. Penyakit yang ketiga ini adalah penyakit yang apabila ada pada seorang hamba, maka hamba tersebut selalu berfikir tidak menyukai kebaikan yang diperoleh orang lain. Sehingga dari sifat hasad ini akan menimbulkan penyakit lainnya yakni termasuh suka bergibah bahkan fitnah.
Orang yang hasad akan dimulai dengan membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain yang tidak disukai, karena memperoleh kebaikan atau kebahagiaan maupun penghargaan yang tidak diperoleh dirinya. Ia akan merasa dirinyalah yang lebih pantas memperoleh segala bentuk kebaikan dibandingkan dengan saudaranya tersebut. Orang yang demikian (hasad) akan melakukan hal yang buruk, seperti gibah, fitnah, untuk menjatuhkan saudaranya.
Bahkan lebih jahat lagi dari yang ditimbulkan hasad, dia berani memprotes takdir Allah yang telah memberikan kebaikan terhadap orang lain. Dengan ungkapan menggerutu "Ya Allah aku ini lebih hebat, kenapa dia yang diberikan lebih.
Akibat penyakit (hasad) ini, hati akan berakibat fatal bagi dirinya yaitu segala pahala amalan sholeh dapat terhapus hingga habis. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
"Dari Abu Hurairah : Bahwa Nabi SAW bersabda ; Hati-hati kalian dari hasad, Karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar". (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).
Untuk itu berhati-hatilah dan jauhi/hindari dari penyakit hasad itu. Hasad juga dapat diibaratkan sebagai "virus" yang dapat mematikan dan dapat menyerang hati siapa saja, baik itu seorang ulama, orang awam, hingga hatinya menjadi keras dan tidak mau menerima kebenaran yang datangnya dari Allah SWT.
Bagaimana untuk menangkal penyakit hasad ini, seorang hamba Allah harus selalu banyak bersyukur serta hatinya selalu senang jika melihat adanya kebaikan yang dilakukan bahkan kebahagiaan yang di dapat orang lain. Jika kita sudah berniat baik dan kebaikan itu telah didahului oleh orang lain, maka ucapkanlah alhamdulillah. Walaupun kita belum dapat melaksanakan namun dengan niat yang tulus-pun kita sudah mendapat pahala.
Demikian uraian singkat "Takabur Riya dan Hasad dapat Menghancurkan Amalan Shaleh". Semoga bermanfaat, dan marilah kita amalkan dengan niat yang tulus semata karena Allah SWT. Aamiin.
0 Response to "Takabur Riya Dan Hasad Dapat Menghancurkan Amalan Shaleh."
Post a Comment