Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Fiqih Kematian)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tecurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk yang hidup di dunia.
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini telah ditentukan rezekinya oleh Allah SWT. Maka seseorang tidak akan mati sebelum semua rezeki untuknya diberikan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firmannya sebagai berikut :
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang sipa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur". (QS, Ali Imran / 3 : 145)
Dari arti ayat di atas bahwa siapa saja yang meminta pahala dunia, maka Allah akan berikan semua pahala dunia itu. (pahala adalah balasan sesuai amalnya). Namun masih banyak orang yang mencari rezeki dengan melakukan perbuatan yang terlarang (menghalalkan segala cara) padahal Allah pasti akan memberikan semua rezeki yang telah ditentukan hingga sempurna, sampai ajal menjemputnya. Maka bagi seorang muslim tidak boleh menganiaya dirinya lantaran rezeki belum juga kunjung. Apalagi hingga putus asa, atau prustasi lalu melakukan bunuh diri.
Ajal seorang hamba adalah takdir dan tak dapat dielakkan, jika takdirnya telah ditentukan maka tidak ada yang didahulukan atas apapun yang Allah akhirkan, dan tidak ada yang diakhirkan perihal apapun yang Allah dahulukan. Sesuai firman-Nya dalam al-qur'an sebagai berikut :
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkan barang sesaat-pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS, Al-'Araaf/ 7 : 34) .
Ayat lain dalam al-qur'an juga memberitahu hal yang serupa dengan ayat 34 Surat Al-'Araaf. yang bermakna senada yaitu tentang ajal. Firman Allah selengkapnya sebagai berikut :
"Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi satu makhluk yang melatapun. Akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hambanya." (QS, Fathir / 35 : 45).
Berkait dengan rezeki para hamba itu pasti dijamin, maka tidak ada yang dapat menghalangi untuk sesuatu yang diberikan Allah, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Allah halangi. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Qudsi, oleh Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Sungguh tidak satu-pun yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan kalian dari neraka kecuali Aku telah memerintahkan kepada kalian, dan tidak satupun yang mendekatkan kalian ke neraka dan menjauhkan kalian dari surga kecuali Aku telah melarangya atas mereka".
Dan sungguh ar-ruhul amin (malaikat Jibril yang terpercaya) telah menyampaikan kepadku bahwa tidak akan mati satu jiwa sampai Dia menyempurnakan rezekinya, maka bertaqwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki, dan sekali-kali janganlah karena lambatnya rezeki, menjadikan kalian mencari dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya tidak akan diraih di sisi Allah kecuali dengan menaati-Nya". (HR. Al-Baihaqi).
Demikian uraian singkat materi "Tidak akan Mati Seseorang Sebelum Rezekinya Disempurnakan". Semoga bermanfaat, mudah-mudah dapat menambah wawasan kita dalam mengamalkan ajaran Islam yang mulia ini. Aamiin.
0 Response to "Tidak Akan Mati Seseorang Sebelum Rezekinya Disempurnakan. "
Post a Comment