Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sejarah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Al-Barzanji adalah sebuah syair yang sering dibacakan dengan lantunan khas oleh jamaah dan yang paling banyak mengamalkan adalah kaum ibu (muslimah). Bagi muslimin juga masih banyak yang membacanya tetapi tidak seperti kaum hawa. Barzanji ini dibaca, pada umumnya ketika sedang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau yang lazim sering disebut "Mauludan". Dan ada juga yang mengatakan "Marhabanan". Namun tidak hanya saat (momen) itu saja, tetapi sering juga dilantunkan di tempat shahibul hajat yang sedang tasyakuran memperingati kehamilan seseorang yang usia kehamilannya sudah mencapai 4 bulan.
Maka siapa yang tak kenal Maulid (Barzanji). Sebab kitab Maulid (Barzanji) yang popularitasnya dapat dikatakan merata di berbagai belahan dunia Islam. Barzanji ini dibaca orang dimana-mana. Maka wajar jika hingga ke pelosok-pelosok orang tahu tentang maulid Barzanji ini. Walaupun sejarah kelahiran Nabi SAW juga banyak dibaca dimana-mana baik sejarah dengan kitab Sirah Nabawiyyah maupun kitab-kitab sejarah yang lain, tetapi tetap saja kemasyhuran kitab Barzanji ini selalu terjaga.
Salah satu kelebihan kitab Barznji adalah; isi atau kandungannya mengisahkan secara mendetail tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak sebelum lahir hingga wafatnya. Bahasanya-pun sangat indah, dengan lirik syair yang mudah untuk dihafalkannya. Bahkah di beberapa daerah orang membacanya tanpa melihat naskahnya, karena sudah banyak yang hafal. Hal itu menunjukkan perhatian yang besar terhadap kitab Barzanji tersebut.
Siapakah Pengarang Kitab Al-Barzanji Tersebut?
Sayyid Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul A-Barzanji, adalah pengarang "kitab Al-Barzanji" ini adalah seorang ulama besar keturunan Nabi SAW dari keluarga Sadah Al-Barzanji yang masyhur, berasal dari Barzanji di Irak. Beliau lahir di Madinah Al-Munawwarah pada tahun 1126 H (1714 M). Datuk-datuk sayyid Ja'far semuanya ulama terkemuka yang terkenal ilmu dan amaliahnya, keutamaan dan kesholihannya. Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas, Al-Maliki dalam Haul al-Ihtifal bi Dzikra al-Maulid an-Nabawi asy-Syarif pada halaman 99 menulis sebagai berikut :
Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyhur dan terkenal dengan nama Maulid al-Barzanji. Sebagian ulama menyatakan nama karangannya tersebut sebagai Iqd al-Jauhar fi Maulid an-Nabiyyin Azhar. Kitab Maulid karangan beliau termasuk salah satu kitab Maulid yang paling populer dan tersebar di negri Arab dan negeri Islam baik di timur maupun di barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara (pertemuan-pertemuan) keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan khulasah (ringkasan) sirah Nabawiyyah yang meliputi kisah kelahiran beliau (Rasulullah SAW) pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya.
Kitab Maulid al-Barzanji ini telah disyarahkan oleh Al-Allamah Al-Faqih Asy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Maliki Asy 'Asy'ari Asy Syadzili Al-Azhari yang terkenal dengan panggilan Ba'ilisy dengan pensyarahan yang memadai, bagus dan bermanfaat, yang dinamakan al-Qaul al-Munji. 'Ala Maulid al-Barzanji dan telah berulang kali dicetak di Mesir. Beliau seorang ulama besar keluaran Al-Azhar Asy Syarif, bermadzhab Maliki mengikuti paham Asy Asy'ari dan menganut Tariqah Syadziliyyah. Beliau lahir pada tahun 1217 H (1802 M) dan wafat tahun 1299 (1882 M).
Ulama terkemuka kita yang juga terkenal sebagai penulis yang produktif, Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, pun menulis syarahnya yang dinamakannya Madarijush Su'ud ila Iktisa-il Burud. Kemudian Syayyid Ja'far bin Isma'il bin Zaenal 'Abidin bin Muhammad Al-Hadi bin Zain. Suami dari anak satu-satunya Syayyid Ja'far Al-Barzanji, juga menulis syarah kitab Maulid Al-Barzanji tersebut yang dinamakannya Kaukabul-Anwar 'ala 'Iqd al-Jauhar fi Maulidin Nabiyyil Azhar.
Mertua dari Sayyid Ja'far bin Hasan juga seorang ulama besar lulusan Al-Azhar Asy Syarif juga sekaligus seorang Mufti Syafi'iyyah.
Karangan-karangan beliau juga cukup banyak, diantaranya Syawahid al-Gufran 'ala Jaliy Al-Ahzan fi Fadha-il Ramadhan.
Beliau (mertua Sayyid Ja'far bin Hasan) juga menulis manaqib yang menceritakan perjalanan hidup Syayyid Ja'far Al-Barjanji dalam kitabnya ar-Raudh al-'Athar fi Manaqib as-Syayyid Ja'far.
Kembali kepada Syayyid Ja'far Al-Barzanji. Selain dipandang sebagai mufti, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalam Masjid yang mulia tersebut. Beliau terkenal bukan saja karena ilmunya, tetapi juga karena karomah dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta beliau berdoa untuk mendatangkan hujan pada musim-musim kemarau panjang.
Diceritakan, pada suatu ketika musim kemarau panjang, saat beliau akan menyampaikan khutbah Jum'atnya, seseorang meminta beliau beristisqa' memohon hujan. Maka dalam khutbah itu beliau-pun berdoa memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan. Doa-nya terkabul, dan hujan terus turun dengan lebatnya hingga seminggu lamanya, persis sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW. dahulu.
Syayyid Ja'far al-Barzanji wafat di Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi'. Sungguh besar jasa beliau. Karangannya membawa umat ingat kepada Nabi SAW, membawa umat mengasihi beliau dan membawa umat merindukannya. Setiap kali karangannya di baca, shalawat dan salam dilantunkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Namun tak sedikit orang yang mendoakan Syayyid Ja'far al-Barzanji yang telah berjasa menyebarkan keharuman pribadi dan sirah (sejarah) kehidupan makhluk termulia di alam jagat raya ini. (Yaitu Rasulullah Muhammad SAW). Semoga Allah meridhai dan membuat-Nya Ridha. Wallahu 'alam.
Demikian uraian singkat "Sejarah Kitab Al-Barzanji Secara Singkat". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam berbagai amalan yang bermanfaat, khususnya dalam membaca Al-Barzanji. Aamiin.
0 Response to "Sejarah Kitab Al-Barzanji Secara Singkat."
Post a Comment