Sangat Besar Balasannya Mencintai Nabi SAW.
Monday, November 1, 2021
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Mencintai Nabi Muhammad SAW bukan hanya pada bulan Rabi'ul Awal (Maulid) saja. Bulan Rabi'ul Awal (Maulid) tinggal beberapa hari meninggalkan kita, Namun cinta harus tetap selama hayat masih dikandung badan.
Bulan Rabi'ul Awal dimulai pada tanggal 8 Oktober 2021. Atau bertepatan tanggal 1 Rabu'ul Awal 1443 H. Dan berakhir pada tanggal 5 November 2021. Tanggal 6 November adalah tanggal 1 Rabiul Akhir 1443. Maka jumlah dalam bulan Rabi'ul Awal hanya berjumlah 29 hari.
Siapa saja yang mampu mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah anugerah yang sangat indah.
Sebuah hadits yang akan menggiring kepada pikiran kita betapa ruginya ketika kita tidak dapat mengamalkannya dengan hati yang tulus ikhlas semata karena Allah Aza Wajalla.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, hadits shohih yang redaksinya berbunyi sebagai berikut : Suatu hari seseorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. "Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat terjadi?". Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab dengan sebuah pertanyaan balik. "Apa yang telah kamu persiapkan?" Orang tersebut lantas menjawab : Tidak ada wahai Rasul, kecuali aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata : Engkau akan bersama dengan siapa yang engkau cintai".
Hadits di atas dijelaskan oleh Imam Bukhari bahwa hadits tersebut diriwayatkan melalui jalur sanad sahabat Nabi Muhammad s.a.w yang pernah menjadi asisten selama kurang lebih 10 tahun, yaitu kekasih Beliau Anas bin Malik. Anas bin Malik berkomentar saat menyampaikan hadits tersebut di atas, :"Maka betapa bahagianya aku dengan perkataan Nabi Muhammad s.a.w saat beliau mengatakan "Engkau akan bersama dengan siapa yang engkau cintai". Maka sungguh aku begitu mencaintai Nabi Muhammad s.a.w, bahkan aku juga mencintai Abu Bakar as-Shidiq, Umar bin Khattab, hingga aku berharap suatu hari nanti bersama mereka di surga sebab kecintaanku kepadanya, meskipun aku tidak mampu beramal seperti mereka".
Hadits di atas mmberikan banyak hikmah yang dapat kita pelajari.
Pertama ; sejatinya kita harus mawas diri dengan terjadinya hari kiamat, terutama kiamat sughro (kecil) yang kita sebut sebagai kematian. Maka tatkala seseorang mengingat mati itu adalah salah satu tanda kecerdasan dari pola pikirannya.
Ibnu Majah pernah meriwayatkan sebuah hadits Rasulullah SAW beliau pernah ditanya oleh seseorang ; "Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling cerdas?". Lantas Beliau mejawab "Orang mukmin yang paling cerdas adalah ia yang paling banyak mengingat kematian dan ia mempersiapkan dengan sangat baik". Berkait dengan itu Rasulullah SAW dalam hadits lain, berpesan : "Hindarilah api neraka meskipun dengan sebutir kurma" (HR. al-Bukhari) Maksudnya walaupun anda bersedekah hanya dengan sebutir kurma, namum dengan hati yang tulus semata karena Allah, maka itu dapat menyelamatkan dari api neraka.
Kedua ; Berusaha dengan sunguh-sungguh yang didasari iman, mencintai Allah dan Rasul-Nya adalah amalan atau anugerah yang paling indah. Sebab boleh jadi meskipun banyak yang tahu arti penting mencintai Allah dan Rasul-Nya, namun tidak semua orang mampu melakukannya karena tidak menyadari bahwa hal itu menjadi istimewa.
Hadits tersebut seolah menginformasikan bahwa balasan mencitai Allah dan Rasul-Nya akan dibalas dengan kebersamaan dengan-Nya dikehidupan setelah hari kiamat. Hal ini berarti bahwa mencintai Nabi Muhammad bukan perkara atau hal yang kecil.
Ketiga ; Apa yang diuraikan oleh sahabat Anas bin Malik saat menyampaikan hadits ini memberikan cerminan kepada kita semua, betapa besarnya kasih sayang Allah, meski kita tidak mampu beramal sebaik Abubakar, Umar bin Khattab, tetapi kita masih tetap akan diberi kesempatan bersamanya jika mencintainya.
Maka mencintai Nabi Muhammad SAW, sejatinya bukan hanya bulan Maulid saja dengan memperingati kelahirannya. Walaupun amalan itu juga termasuk suatu amalan yang baik. Tetapi cinta sejati tidak mengenal batas, ruang dan waktu. Ia akan terpupuk tumbuh subur di dalam hati para pencintanya.
Bagaimana menjadikan bulan Maulid sebagai momentum untuk meningkatkan cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan selalu meneladani dan menjalankan semua sunnahnya.
Demikian uraian singkat materi "Sangat Besar Balasannya Mencintai Nabi SAW". Semoga bermanfaat dan kita dapat meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin...
0 Response to "Sangat Besar Balasannya Mencintai Nabi SAW. "
Post a Comment