Lakukan Tiga Hal Setelah Kembali Ke Fitri.
Tuesday, May 17, 2022
Add Comment
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Hidangan spiritual sebulan penuh, Ramadhan 1443 H telah kita lalui. Rasa syukur yang membuat hati dan lapang dada, tak ada yang dapat menandinginya. Sebab sebulan lamanya kita mengikuti pendidikan dan latihan pengendalian diri dengan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari perbuatan keburukan. Pada siang hari kita menunaikan shiyam (puasa) malam hari beribadah qiyam (mendirikan shalat tarawih, dzikir, dan tadarus al-qur'an).
Namun di dalam hati ini masih merasakan ada yang terselip yaitu kekurangan yang tak mampu dihindarkan. Terutama kualitas keikhlasan dan kesungguhan dalam menggali pesan yang terdapat dalam bulan Ramadhan tersebut. Semoga Allah menutup kekurangan dan menyempurnakannya.
Rangakaian tersebut di atas, kemudian disempurnakan dengan melakukan zakat fitrah dan sedekah kepada fakir miskin agar mereka juga turut bergembira pada hari kemenangan (Hari Raya Idul Fitri).
Tanggal 1 Syawal di ufuk timur mentari pagi memancarkan cahaya dengan sinarnya yang cerah, tanda bahwa Shalat Idul Fitri akan ditunaikan dengan berjama'ah. Kalimat takbir, tahmid dan tahlil-pun bersautan dengan suara membahana untuk membesarkan, memuji, dan meng-Esakan Allah SWT.
Kegembiraan dirasakan oleh orang yang beriman yang telah meraih ketaqwaan sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah di bawah ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" (QS, Al-Baqarah, 2 : 183).
Sebab sebulan penuh kita telah mengamalkan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan, maka sudah sepantasnya kita mendapat predikat taqwa. Dan dengan datangnya hari Fitri kita berhak mendapatkan kemenangan yang Agung.
Lalu dilanjutkan melepas rindu dengan merajut silaturrahim kepada kedua orang tua, keluarga, tetangga, dan handai taulan dengan minta ma'af atas kesalahan.
Inilah kegembiraan yang didapatkan dan dirasakan bagi orang-orang yang beriman sebagaimana firman Allah di atas. Hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan sesama manusia (Hablumminannas), sudah dibersihkan sehingga patutlah kita merayakan Idul Fitri.
Idul Fitri memiliki tiga makna : Agama yang benar, Asal Kejadian, dan Kesucian.
Kesucian adalah gabungan dari tiga unsur yakni ; Benar, Baik dan Indah.
Seseorang yang mencintai kebenaran maka akan melahirkan ilmu. Mencintai kebaikan maka akan melahirkan etika. Dan mencintai keindahan akan melahirkan estetika.
Artinya orang yang kembali ke Fitri akan selau mencintai ; kebenaran, kebaikan dan keindahan. Bukan sebaliknya ; Merasa paling benar, Paling baik, dan Paling indah beragamanya.
Setelah kembali ke Fitri apa yang harus kita lakukan?. Setidaknya ada tiga kesadaran yang musti dirawat dengan baik :
Pertama : Keberhasilan suatu pendidikan bukan saat pelaksanaannya, melainkan setelah selesai dilakukan. Pasca Ramadhan masih ada satu atau dua amal kebajikan yang melekat dalam diri kita. Sebagai contoh bangun pada penghujung malan dalam rangka mengamalkan shalat tahajud, puasa sunnah, sedekah dan tilawah al-qur'an.
Kedua : Di bulan Ramadhan menahan lapar dan haus itu sungguh berat. Akan tetapi menahan atau mengendalikan nafsu juga tidak kalah beratnya. Sebab kesucian adalah gabungan dari tiga unsur ; syahwat, amarah, dan kerakusan. Jika sampai tergelincir dari dosa ketiganya, maka bersegera taubat dan dan mohon ampun tidak akan melakukannya kembali. Dengan bersegera menutupinya dengan amalan kebaikan.
Ketiga : Istiqamah menjadikan kebenaran dan kebaikan menjadi kebiasaan (karakter) agar selalu menjadi orang yang bermanfaat. Ciri akhlak manusia Fitri selalu memohon ampun kepada Allah, sabar, dan tidak mudah putus asa, jujur, amanah, disiplin dan patuh peraturan. Tentunya sebagai karakter orang beriman akan selalu ber-infak dalam setiap keadaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-qur'an sebagai berikut :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (QS, Ali Imran / 3 : 133-135).
Untuk dapat menjadi manusia yang bijak maka jadilah generasi "Rabbaniyyan wa laa takun Ramadhaniyyan" (Jadilah hamba Allah dan jangan menjadi hamba Ramadhan). Wallahu'alam bishawab.
Demikian uraian singkat materi "Lakukan Tiga Hal Setelah Kembali ke Fitri". Demikian semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dengan ketulusan. Aamiin.
0 Response to "Lakukan Tiga Hal Setelah Kembali Ke Fitri."
Post a Comment